Diabetes mellitus merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia disebabkan oleh kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya. Ada beberapa kunci keberhasilan penatalaksanaan diabetes, yaitu penerapan 4 pilar rejimen pengobatan. Keteraturan pasien menerima serta menjalani pengobatan membantu mengurangi risiko komplikasi kematian akibat DM dan dapat menguranginya, oleh karena itu dukungan keluarga mempunyai peranan sangat penting, karena keluarga bisa memberikan dorongan fisik maupun mental, dengan dukungan keluarga, penderita diabetes dapat meningkatkan kepatuhannya terhadap penyakitnya. Penelitian ini bertujuan untuk bagaimana dukungan emosional,dukungan penghargaan, dukungan informasi, dukungan instrumental keluarga pada lansia penderita diabetes mellitus terhadap resiko terjadinya luka diabetikum. Metode penelitian ini deskriptif kuantitatif non ekperimen dengan metode survei, dan teknik pengumpulan data menggunakan instrumen yang berupa kuesioner dengan populasi sebanyak 58 responden dan memakai teknik total sampling. Hasil dari penelitian ini diperoleh hampir seluruh dari responden bahwa keluarga yang memiliki lansia pederita DM memberikan dukungan yang cukup dengan responden sebanyak 56 responden dan persentase (96.6%), kemudian responden yang memberikan dukungan yang baik yaitu sebanyak 2 responden dengan persentase (3.4%), sedangkan untuk kategori kurang dalam dukungan keluarga itu (0%) menunjukan bahwa persentase tertinggi bahwa keluarga memberikan dukungan yang cukup pada lansia penderita diabetes melitus terhadap terjadinya resiko luka dm. Diharapkan bagi lansia penderita diabetes ini sebagai bahan kajian dan evaluasi terhadap terjadinya resiko luka diabetik