Ahmad Purnama Hoedaya
Program Studi D3 Keperawatan, Universitas Pendidikan Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

DUKUNGAN KELUARGA PADA LANSIA PENDERITA DIABETES MELITUS TERHADAP RESIKO TERJADINYA LUKA DIABETIK DI WILAYAH BINAAN PUSKESMAS KOTA KALER Yusy Yus Sinta Dewi; Dewi Dolifah; Ahmad Purnama Hoedaya; Diding Kelana Setiadi
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 2 (2023): JUNI 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i2.15039

Abstract

Diabetes mellitus merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia disebabkan oleh kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya. Ada beberapa kunci keberhasilan penatalaksanaan diabetes, yaitu penerapan 4 pilar rejimen pengobatan. Keteraturan pasien menerima serta menjalani pengobatan membantu mengurangi risiko komplikasi kematian akibat DM dan dapat menguranginya, oleh karena itu dukungan keluarga mempunyai peranan sangat penting, karena keluarga bisa memberikan dorongan fisik maupun mental, dengan dukungan keluarga, penderita diabetes dapat meningkatkan kepatuhannya terhadap penyakitnya. Penelitian ini bertujuan untuk bagaimana dukungan emosional,dukungan penghargaan, dukungan informasi, dukungan instrumental keluarga pada lansia penderita diabetes mellitus terhadap resiko terjadinya luka diabetikum. Metode penelitian ini  deskriptif kuantitatif non ekperimen dengan metode survei, dan teknik pengumpulan data menggunakan instrumen yang berupa kuesioner dengan populasi sebanyak 58 responden dan memakai teknik total sampling. Hasil dari penelitian ini diperoleh hampir seluruh dari responden bahwa keluarga yang memiliki lansia pederita DM memberikan dukungan yang cukup dengan responden sebanyak 56 responden dan persentase (96.6%), kemudian responden yang memberikan dukungan yang baik yaitu sebanyak 2 responden dengan persentase (3.4%), sedangkan untuk kategori kurang dalam dukungan keluarga itu (0%) menunjukan bahwa persentase tertinggi bahwa keluarga memberikan dukungan yang cukup pada lansia penderita diabetes melitus  terhadap terjadinya resiko luka dm. Diharapkan bagi lansia penderita diabetes ini sebagai bahan kajian dan evaluasi terhadap  terjadinya resiko luka diabetik
GAMBARAN SIKAP IBU TENTANG PENANGANAN TEMPER TANTRUM PADA ANAK USIA PRASEKOLAH Entang Siti Nurhayati; Ahmad Purnama Hoedaya; Dedah Ningrum; Popon Haryeti
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 2 (2023): JUNI 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i2.15376

Abstract

Temper tantrum yaitu suatu ledakan emosi atau ketidakmampuan anak dalam mengontrol emosi biasanya sering terjadi pada anak yang berusia 0-6 tahun dengan cara menangis, menjerit, memukul, melempar benda disekitar dan berguling-guling. Kebanyakan orang tua merespon tantrum tersebut dengan memarahi dan mengabaikan anaknya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran sikap ibu tentang penanganan temper tantrum pada anak usia prasekolah. Desain penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu total sampling, dengan sampel yang diperoleh sebanyak 54 responden sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Analisa yang digunakan yaitu univariat. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu menyebarkan kuesioner tertutup kepada responden berupa angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap ibu tentang penanganan temper tantrum pada anak usia prasekolah memiliki sikap yang positif sebanyak 63,0% (34 orang) dan sikap negatif sebanyak 37,0% (20 orang). Gambaran sikap responden dalam penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata ibu memiliki sikap positif dalam penanganan temper tantrum pada anaknya, meskipun sebagian lainnya masih ada yang memiliki sikap negatif dalam penanganan temper tantrum pada anaknya. Dapat disimpulkan bahwa 63,0% (34 orang) memiliki sikap positif dalam penanganan temper tantrum pada anak usia prasekolah. Diharapkan bagi pelayanan kesehatan setempat untuk memberikan informasi secara luas dengan cara penyuluhan terkait sikap ibu tentang penanganan temper tantrum pada anak usia prasekolah.