Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) aatau dikenal juga penyakit saluran pernapasan atas atau bawah, yang dapat menimbulkan berbagai spektrum penyakit yang berkisar dari penyakit tanpa gejala atau infeksi ringan sampai penyakit yang parah dan mematikan. Di Indonesia kematian akibat ISPA pada balita pada tahun 2019, menempati urutan pertama, dengan jumlah mencapai 1,473 balita dari 151 juta balita yang menderita ISPA. Untuk membantu mencegah masalah ini, hal yang paling tepat yaitu memberikan pendidikan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengetahuan ibu tentang pencegahan ISPA sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan. Jenis penelitian ini merupakan deskriptif kuantitatif. Dengan teknik pengambilan sampel yaitu total sampling sejumlah 52 responden. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan tingkat pengetahuan responden antara sebelum dan sesudah implementaasi pendidikan kesehatan ditandai dengan adanya perubahan tingkat pengetahuan yang sebelumnya kurang dan cukup menjadi meningkat baik. Oleh karena itu, pendidikan kesehatan terkait pencegahan ISPA berdampak baik bagi pengetahuan ibu. Simpulannya yaitu sebelum diberikan pendidikan kesehatan dari 52 responden (100%) didapatkan hasil sebanyak 31 responden (60%) kategori pengetahuan kurang, dan 21 responden (40%) dengan kategori pengetahuan cukup. Setelah diberikan pendidikan kesehatan, seluruh responden yang berjumlah 52 responden (100%) memiliki tingkat pengetahuan yang baik. Adanya perbedaan tingkat pengetahuan responden antara sebelum dan sesudah Implementaasi pendidikan kesehatan ditandai dengan adanya perubahan tingkat yang pengetahuan yang sebelumnya kurang dan cukup menjadi meningkat baik.