Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian keong bakau (Telescopium telescopium) dan cumi-cumi (Loligo sp.) terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup rajungan  (P. pelagicus). Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) berdasarkan ukuran yaitu ukuran I (10,46-13,08 g)  dan ukuran II (23,70-31,60 g). Setiap ukuran diulang tiga kali dan masing-masing diberi pakan A (keong bakau) dan pakan B (cumi-cumi). Dosis pemberian pakan sebanyak 5% dari bobot tubuh.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepiting yang diberi pakan A menghasilkan pertumbuhan mutlak yang lebih tinggi baik pada kelompok ukuran I (33,05±15,12 g) maupun ukuran II (2,11±10,55) dibandingkan pemberian pakan B pada ukuran I (18,11±1,63 g) dan II (16,22±13,62). Pertumbuhan panjang karapaks pada pakan A lebih tinggi baik pada perlakuan ukuran I (1,66±0,18) maupun ukuran II (1,38±0,41) dibandingkan panjang karapaks kepiting yang diberi pakan B baik ukuran I (1,24±0,19) maupun ukuran II (1,24±0,41). Lebar karapaks pada perlakuan A lebih tinggi pada ukuran I  (2,46±1,03) dan ukuran II (2,02±0,50) dibandingkan dengan pemberian pakan B pada kelompok ukuran I (1,05±0,12) dan ukuran II (1,27±0,92). Laju pertumbuhan spesifik tertinggi pada pemberian pakan A baik ukuran I (2,99±0,98%) maupun ukuran II (1,65±0,34%). Laju pertumbuhan spesifik pada pakan B hanya sebesar (1,73±0,06%) dan (0,97±0,81%) masing-masing pada ukuran I dan II.  Konsumsi pakan pada perlakuan pakan A ukuran I (2,65±1,311%) dan ukuran II (4,84±0,980%) lebih tinggi dibandingkan pada perlakuan pakan B ukuran I (2,38±1,005%) dan ukuran II (4,04±1,636%). Penelitian ini menyimpulkan bahwa pemberian pakan keong bakau lebih baik dibandingkan cumi-cumi terhadap pertumbuhan optimal dan kelangsungan hidup rajungan. Kata Kunci : Keong Bakau, Cumi-cumi, pertumbuhan dan kelangsungan hidup, Rajungan, Portunus pelagicus