Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Pemberian Keong Bakau (Telescopium telescopium) dan cumi-cumi (loligo sp.) terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup rajungan (Portunus pelagicus) Nurul Qamariah; Wellem H. Muskita; Oce Astuti; Agus Kurnia
Jurnal Media Akuatika Vol 1, No 2: April
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (103.587 KB) | DOI: 10.33772/jma.v1i2.4278

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian keong bakau (Telescopium telescopium) dan cumi-cumi (Loligo sp.) terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup rajungan  (P. pelagicus). Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) berdasarkan ukuran yaitu ukuran I (10,46-13,08 g)  dan ukuran II (23,70-31,60 g). Setiap ukuran diulang tiga kali dan masing-masing diberi pakan A (keong bakau) dan pakan B (cumi-cumi). Dosis pemberian pakan sebanyak 5% dari bobot tubuh.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepiting yang diberi pakan A menghasilkan pertumbuhan mutlak yang lebih tinggi baik pada kelompok ukuran I (33,05±15,12 g) maupun ukuran II (2,11±10,55) dibandingkan pemberian pakan B pada ukuran I (18,11±1,63 g) dan II (16,22±13,62). Pertumbuhan panjang karapaks pada pakan A lebih tinggi baik pada perlakuan ukuran I (1,66±0,18) maupun ukuran II (1,38±0,41) dibandingkan panjang karapaks kepiting yang diberi pakan B baik ukuran I (1,24±0,19) maupun ukuran II (1,24±0,41). Lebar karapaks pada perlakuan A lebih tinggi pada ukuran I  (2,46±1,03) dan ukuran II (2,02±0,50) dibandingkan dengan pemberian pakan B pada kelompok ukuran I (1,05±0,12) dan ukuran II (1,27±0,92). Laju pertumbuhan spesifik tertinggi pada pemberian pakan A baik ukuran I (2,99±0,98%) maupun ukuran II (1,65±0,34%). Laju pertumbuhan spesifik pada pakan B hanya sebesar (1,73±0,06%) dan (0,97±0,81%) masing-masing pada ukuran I dan II.  Konsumsi pakan pada perlakuan pakan A ukuran I (2,65±1,311%) dan ukuran II (4,84±0,980%) lebih tinggi dibandingkan pada perlakuan pakan B ukuran I (2,38±1,005%) dan ukuran II (4,04±1,636%). Penelitian ini menyimpulkan bahwa pemberian pakan keong bakau lebih baik dibandingkan cumi-cumi terhadap pertumbuhan optimal dan kelangsungan hidup rajungan. Kata Kunci : Keong Bakau, Cumi-cumi, pertumbuhan dan kelangsungan hidup, Rajungan, Portunus pelagicus
A Description of The Use of Traditional Medicines For Self Medication in Hampalit Village Nurul Qamariah; Mahdalena, Mahdalena
Jurnal EduHealth Vol. 15 No. 03 (2024): Jurnal EduHealt (September), Year 2024
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Self-medication is a self-medication effort using traditional medicine. Local knowledge on the use of medicinal plants in Hampalit Village is still not well documented. Local knowledge is usually only passed down orally from generation to generation. Over time, the younger generation's interest in preserving local knowledge will decrease, so that the knowledge will gradually become extinct. This study aims to obtain data in the form of plant species, parts used, and processing methods, and to find out what are the health benefits. This research was conducted with a descriptive research design, and data collection techniques using observation, interviews, and documentation. The results of this study are that there are 32 types of medicinal plants used. The most commonly used part of medicinal plants is the leaves. The most commonly used way of processing medicinal plants is by boiling. There are 24 uses for medicinal plants, namely treating high blood sugar, cancer, fever, high blood pressure, fever spasms, sciatica, acute cystitis, blood circulation, stroke, gout, lung and heart health, gray hair, as supplements, cough, vomiting blood, stomach pain, constipation, cholesterol, allergies, treating eye disorders, wounds, malaria, and helping to dissolve kidney stones.