Salah satu cara konservasi air tanah adalah dengan sistem resapan air hujan yaitu dengan memasukan kembali secara artifisial (buatan) air hujan yang jatuh di permukaan tanah. Untuk kawasan pemukiman, cara ini dapat dikatakan merupakan pilihan utama karena mempunyai tingkat efisiensi tinggi serta dampak negatif yang minimum, hingga sering diistilahkan â³ membangun reservoir tanpa menggusur penduduk â³. Pada penelitian ini, dibuat sumur resapan di saluran air hujan dengan diameter 10 cm dan kedalaman 2.10 m yang berlokasi di Kelurahan Maleber Kecamatan Andir Kotamadya Bandung, yang merupakan wilayah padat hunian. Dengan memberikan debit tertentu pada saluran air hujan di lokasi penelitian dimana sumur resapan dibuat, diukur air yang dapat diresapkan oleh sumur resapan dan diukur tinggi air di sumur resapan. Penelitian ini dilakukan di lapangan agar data yang didapat merupakan data sebenarnya dari lokasi penelitian, tetapi untuk data tanah dilakukan pengujian di laboratorium mekanika tanah. Dari hasil pengukuran di lokasi selama penelitian, air yang diresapkan oleh sumur resapan adalah 0.2435 m3, tinggi muka air dengan formula yang diusulkan Sunjoto mendekati tinggi muka air hasil pengukuran. Nilai koefisien permeabilitas adalah 0,00002846 m/det, sehingga dapat dibuat sumuran dengan jarak 10 m antara sumur resapan untuk dapat menaikan muka air tanah dangkal secara optimal.