Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH KOMBINASI PUPUK ORGANIK SLUDGE, PUPUK N,P,K DAN PUPUK KOTORAN AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG MANIS PADA TANAH PODSOLIK MERAH KUNING DI KABUPATEN SEKADAU Laurensius Tobing; Sutarman Gafur; Tatang Abdurrahman
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 2 (2023): edisi April
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i2.2926

Abstract

This study aims to determine the effect of the combination of organic fertilizer sludge, NPK and chicken manure fertilizer on the growth and the yield of sweet corn in PMK soil. This study used Completely Randomized consisting of 1 factor, namely s= Organic Sludge Fertilizer. The treatments are as follows: S1: Sludge 100%, S2: Sludge 100% + 100% Chicken Manure Fertilizer, S3: Sludge 75% + 25% Chicken Manure Fertilizer, S4: Sludge 50% + 50% Manure + 50% NPK, S5: 25% Sludge + 25% Manure + 50% NPK, S6: 100% NPK and S7: 100% Chicken Manure Fertilizer Each treatment was repeated 4 times so that 28 treatment samples were obtained and each treatment contained 4 samples of the plants so that the total sample is 112 observed plant samples. The results showed that the application of organic sludge fertilizer, NPK and Chicken Manure had a significant effect on all observation variables. The application of 25% Sludge + 25% Chicken Manure + 50% NPK was able to give an average length of 19.17 cm, an average weight of cobs without hulls 275.34 grams, an average weight of cobs with an average weight of 356.59 grams, the average diameter of the cob is 4.18 cm, and the average dry weight of the plant is 274.25 gramsINTISARIPenelitian ini bertujuan Mengetahui Pengaruh Pemberian kombinasi Pupuk Organik Sludge, NPK  dan Pupuk kotoran ayam Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis Pada Tanah PMK. Penelitian ini menggunakan Acak Lengkap yang terdiri dari 1 faktor yaitu s= Pupuk Organik Sludge. Adapun perlakuanya sebagai berikut: S1: Sludge 100%, S2: Sludge 100 % + 100 % Pupuk Kotoran Ayam, S3: Sludge 75 % + 25 % Pupuk Kotoran Ayam, S4: Sludge 50 % + 50 % Pupuk Kandang + 50 % NPK, S5 : Sludge 25 % + 25 % Pupuk Kandang + 50% NPK, S6: NPK 100% dan S7: Pupuk Kotoran Ayam 100% masing masing perlakuan di ulang sebanyak 4 kali sehingga di dapat 28 sampel perlakuan dan masing-masing perlakuan terdapat 4 sampel tanaman sehingga sampel keseluruhan adalah 112 sampel tanaman amatan. Hasil penelitian menunjukkan pemberian pupuk organik sludge, NPK dan Pupuk Kotoran Ayam berpengaruh nyata terhadap semua variabel pengamatan. Pemberian Sludge 25% + 25% Pupuk Kotoran Ayam + 50% NPK mampu memberikan hasil rata-rata panjang 19,17 cm, rata-rata berat tongkol tanpa kelobot 275,34 gram, rata-rata berat tongkol dengan kelobot 356,59 gram, rata-rata diameter tongkol 4,18 cm, dan rata-rata berat kering tanaman 274,25 gram
Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani (Kwt) Melalui Pendampingan Pelatihan Hidroponik Sistem Wick Lucky, Maylani; Laurensius Tobing; Wanda Patricia
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Spesial Issue Oktober 2024
Publisher : LPPM UNINUS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30999/jpkm.v14i2.3322

Abstract

Pemberdayaan kelompok wanita tani (KWT) merupakan langkah untuk mendorong kemandirian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini dilakukan melalui peningkatan pengetahuan, sikap, dan keterampilan, serta memanfaatkan sumber daya yang tersedia secara optimal dengan cara merancang kegiatan dan memberikan pendampingan secara berkelanjutan. Salah satu bentuk program pemberdayaan masyarakat yang diterapkan adalah melalui pelaksanaan budidaya tanaman menggunakan metode hidroponik. Untuk mendukung upaya swasembada pangan, khususnya bagi masyarakat dengan keterbatasan lahan, metode hidroponik menjadi alternatif yang sangat efektif dan tepat. Tahapan dari pelaksanaan kegiatan adalah survei Lokasi tempat kegiatan, persiapan alat dan bahan, koordinasi dengan KWT, pengenalan teori hidroponik system wick, demontrasi dan evaluasi. Melalui tahapan kegiatan yang telah dilakukan, Kelompok Wanita Tani (KWT) mampu memahami konsep dasar teknologi hidroponik sederhana menggunakan teknik sistem wick. Hasilnya menunjukkan bahwa masyarakat dapat dengan mudah memahami informasi yang disampaikan karena bahan, alat, dan langkah-langkah yang digunakan bersifat sederhana, mudah dipahami, serta mudah diaplikasikan dalam praktik.