Zeta Aisyah Bestari
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH BAWANG PUTIH (Allium sativum L) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA BAKAR DERAJAT II DANGKAL PADA TIKUS WISTAR Zeta Aisyah Bestari; Indah Saraswati; Dea Amarilisa Adespin
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.616 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v5i4.16035

Abstract

Latar Belakang : Luka bakar merupakan salah satu jenis luka yang paling sering terjadi di masyarakat. Jenis luka bakar yang paling sering terjadi adalah luka bakar derajat II dangkal, dimana masyarakat lebih memilih untuk melakukan self medication karena biaya pengobatan relatif mahal. Kandungan alliin pada bawang putih (Allium sativum L) dipercaya dapat membantu proses penyembuhan luka bakar derajat II dangkal tersebut, dengan aktivitas biologinya sebagai anti-agregasi sel platelet, pemacu fibrinolisis, dan sebagai anti-bakteri.Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh dari ekstrak bawang putih (Allium sativum L) pada luka bakar derajat II dangkal.Metode : penelitian post test only control group design dengan 4 kelompok yang dibagi menjadi 2 kategori, terdiri dari kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Kelompok kontrol adalah tikus yang diberi luka bakar derajat II dangkal tanpa mendapatkan perlakuan kelompok perlakuan, yaitu kelompok tikus yang diberi luka bakar derajat II dangkal, yang dibagi menjadi 3 kelompok, diolesi krim ekstrak bawang putih 1.5%, 3.0%, dan 6.0%. Penilaian dilakukan selama 14 hari dengan menggunakan Bates Jensen Wound Assessment Tool.Hasil : Subjek penelitian pada kelompok kontrol yaitu kelompok yang tidak mendapat perlakuan apapun mencapai kesembuhannya selama . Subjek penelitian dengan luka bakar derajat II dangkal yang mendapatkan krim esktrak bawang putih konsentrasi 1.5% sembuh dalam waktu , dengan kosentrasi 3.0% , dan dengan konsentrasi 6.0% .Kesimpulan : Terdapat pengaruh yang dapat ditemukan dalam ekstrakĀ  bawang putih dengan konsentrasi 1.5%, 3.0%, dan 6.0% yang dioleskan pada luka bakar derajat II dangkal.
SURGICAL THERAPHY FOR PRIMARY GLAUCOMA IN DR. KARIADI GENERAL HOSPITAL SEMARANG DURING JANUARY 2020 TO DECEMBER 2022: Oral Presentation - Observational Study - Resident Zeta Aisyah Bestari; Maharani; Denti L. Puspasari; Fifin L. Rahmi
Majalah Oftalmologi Indonesia Vol 49 No S2 (2023): Supplement Edition
Publisher : The Indonesian Ophthalmologists Association (IOA, Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35749/tcr6p578

Abstract

Introduction & ObjectivesGlaucoma can be treated with medicamentose, non invasive surgery, and invasive surgery. Thisstudy aim to determine the frequency and type of invasive surgery for primary glaucoma in Dr.Kariadi General Hospital during January 2020 to December 2022. MethodsThis was a descriptive research using secondary data obtained from electronic medical records,consist of gender, age, diagnosis, and type of surgery. The sample were taken with purposivesampling which are fullfill the inclusion criteria. ResultsThere were total of 395 eyes (395 patients) with primary glaucoma who underwent surgery, consistof 33% patients with open angle glaucoma (POAG) and 67% patients with angle closure glaucoma(PACG). Most common surgical theraphy for POAG was trabeculectomy (37%), followed bycombination of trabeculectomy and cataract surgery (32%), cataract surgery (16%),cyclocryotheraphy (10%), implantation of glaucoma drainage device (4%), and goniosynechialysis(1%). For PACG, most often used was combination of trabeculectomy and cataract surgery (61%),cataract surgery (13%), cyclocryotheraphy (12%), trabeculectomy (11%), combination of cataractsurgery and goniosynechialysis (2%), and implantation of glaucoma drainage device (1%). ConclusionThe most common type of surgery was trabeculectomy for primary open angle glaucoma andcombination of trabeculectomy and cataract surgery for primary angle closure glaucoma.