Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

UJI EFEKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK BIJI PEPAYA (CARICA PAPAYA L.) TERHADAP PERTUMBUHAN ESCHERICHIA COLI SECARA IN VITRO Noor Jaipah; Indah Saraswati; Rebriarina Hapsari
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 6, No 2 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.873 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v6i2.18605

Abstract

Latar Belakang : Resistensi antibiotik terhadap Escherichia coli mulai meningkat karena menurunnya efektivitas obat antibakteri, sehingga perlu antibakteri alternatif. Penelitian ini menguji efek antibakteri biji pepaya. Senyawa alami ekstrak biji pepaya ini diharapkan mampu mengatasi resistensi antibiotik.Tujuan : Menguji efektivitas antimikroba ekstrak biji pepaya terhadap pertumbuhan Escherichia coli secara in vitro.Metode : Penelitian eksperimental laboratorium dengan post test only control group design. Jumlah sampel 35 media MHA yang dibagi menjadi 7 kelompok perlakuan. Lima kelompok diantaranya diberikan ekstrak biji pepaya dengan konsentrasi berturut 10%, 20%, 30%, 40%, dan 50%, 1 kelompok berupa media MHA dan suspensi Escherichia coli (kontrol positif), dan 1 kelompok lain berupa media MHA ditambah ekstrak biji pepaya konsentrasi 50% (kontrol negatif), dilanjutkan dengan menanam Escherichia coli 1x104 CFU. Sampel diinkubasi selama 18-24 jam pada suhu 37oC. Analisis statistik menggunakan uji Kruskal-wallis dilanjutkan uji post hoc Mann-whitney.Hasil : Pertumbuhan Escherichia coli  didapatkan pada kelompok 10%, 20% dan kontrol positif dan tidak didapatkan pada kelompok 30%, 40%, 50% dan kontrol negatif. Uji Kruskal-wallis dilanjutkan dengan Mann-whitney menunjukkan perbedaan bermakna (p=0,003) antara kelompok 10%, 20% dan kontrol positif dengan kelompok 30%, 40%, 50% dan kontrol negatif.Kesimpulan : Ekstrak biji pepaya knsentrasi 30%, 40%, dan 50% memiliki efektivitas antimikroba terhadap pertumbuhan Escherichia coli secara in vitro.
UJI EFEKTIVITAS ANTIJAMUR EKSTRAK BIJI PEPAYA ( CARICA PAPAYA L.) TERHADAP PERTUMBUHAN MALASSEZIA FURFUR SECARA IN VITRO Maria Anna Sihombing; Winarto Winarto; Indah Saraswati
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 7, No 2 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.987 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v7i2.20735

Abstract

Latar Belakang : Malassezia furfur merupakan flora normal yang dapat  menjadi patogen jika keseimbangan hospes terganggu, dan menyebabkan ketombe. Penggunaan shampo antiketombe jangka panjang dapat menimbulkan efek samping, serta telah dilaporkan bahwa Malassezia furfur isolat tertentu resisten terhadap golongan azol. Penelitian ini menguji efektivitas antijamur dari ekstrak biji pepaya terhadap Malassezia furfur.Tujuan : Menguji efektivitas antijamur ekstrak biji pepaya terhadap pertumbuhan Malassezia furfur secara in vitro.Metode : Penelitian eksperimental laboratorium dengan post test only control group design, dilakukan secara triplo menggunakan 5 kelompok perlakuan dengan konsentrasi bertingkat (12,5, 25, 50, 100, 200) mg/ml. Kontrol (-) berisi suspensi jamur & media SDB olive oil, sedangkan kontrol (+) berisi media SDB olive oil, suspensi jamur & formalin. Penentuan KHM memperhatikan kekeruhan media SDB olive oil pada tabung, dilanjutkan penggoresan pada cawan petri berisi media SDA olive oil dengan mengamati pertumbuhan koloni untuk menentukan KBM. Sampel diinkubasi 5-7 hari dengan suhu 34,50C.Hasil : Kekeruhan pada media cair hanya didapatkan pada kontrol negatif, sedangkan pertumbuhan koloni pada media padat didapatkan pada kontrol negatif dan konsentrasi 12,5 mg/ml.Kesimpulan : Ekstrak biji pepaya mempunyai efek anti Malassezia furfur (KBM) pada konsentrasi ekstrak 25 mg/ml.
HUBUNGAN KADAR KALIUM SERUM SAAT MASUK DENGAN KELUARAN MOTORIK PASIEN STROKE ISKEMIK Fully Asmandita Haryani; Hexanto Muhartomo; Indah Saraswati
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 6, No 2 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.739 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v6i2.18574

Abstract

Latar belakang: Stroke adalah sindroma klinis dari gangguan fungsi otak, baik fokal atau menyeluruh, yang berkembang secara cepat, berlangsung lebih dari 24 jam atau berakhir dengan kematian, tanpa adanya penyebab lain kecuali gangguan vaskuler. Diantara pasien stroke akut ini mengalami gangguan kadar kalium. Diperkirakan sepertiga dari pasien stroke menunjukkan disabilitas post stroke yang persisten setelah episode serebrovaskular pertama, dengan kebanyakan berupa pelemahan fungsi motorik. Penelitian sebelumnya belum ada yang membahas tentang hubungan gangguan kadar kalium serum dengan keluaran motorik pasien stroke iskemik.Tujuan: Untuk membuktikan kadar kalium saat masuk berpengaruh terhadap keluaran motorik pasien stroke iskemik yang dinilai dengan MAS.Metode: Penelitian menggunakan desain belah lintang. Subjek penelitian merupakan 33 pasien stroke iskemik dengan rata-rata usia 60,03 ± 9,534 tahun yang dirawat di Instalasi Rawat Inap RSUP dr. Kariadi. Subjek penelitian terdiri atas 28 pria dan 5 wanita. Karakteristik subjek penelitian yang diperoleh adalah usia, kadar kolesterol, kadar HDL, kadar LDL, kadar trigliserida, kadar GDS, kadar kalium serum, dan skor MAS. Pengukuran skor MAS diuji langsung kepada subjek, sedangkan nilai elektrolit didapat dari rekam medis pasien. Data kemudian diolah menggunakan uji Pearson dan uji Anova.Hasil: Terdapat hubungan negatif sangat lemah, atau dapat dianggap tidak ada antara kadar kalium serum saat masuk dengan skor MAS (p > 0,05). Tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara skor MAS pasien hiperkalemia dan hipokalemia dibanding normokalemia (p > 0,05).Kesimpulan: Terdapat hubungan negatif sangat lemah, atau dapat dianggap tidak ada antara kadar kalium serum saat masuk dengan keluaran motorik pasien stroke iskemik.
Pengaruh Penyemprotan Ekstrak Daun Teh Hijau (Camellia sinensis) Terhadap Stabilitas Dimensi Hasil Cetakan Alginat Septa S. Arini; Indah Saraswati; Astika W. Utomo; Oedijani Santoso
SAINS : Jurnal Kimia & Pendidikan Kimia Vol 10, No 1 (2021): EDISI JUNI 2021
Publisher : PKimia FKIP Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Alginate has imbibition and sineresion properties. Green tea leaves (Camellia Sinensis) contain phenols which are antibacterial and can minimize changes in dimensional stability. This study aims to analyze the effect of 50% green tea leaf extract as a disinfectant on the dimensional stability of the alginate impression sprayed at different times. Post-test only experimental laboratory research. Dimensional stability is measured by the difference between the anteroposterior (A'-B ') and mediolateral (B'-C') die stone and the master die using digital calipers with an accuracy of 0.01 mm. Data on anteroposterior and mediolateral dimensions were analyzed using the One Way Anova test, followed by the Post Hoc LSD test. The results of the One Way Anova test for anteroposterior and mediolateral dimensions were significant (p = 0.00). The results of the Post Hoc LSD test for the anteroposterior dimension were significant, while for the mediolateral dimension, the results were not significant between the K1 and K2 and P1 groups. The smallest dimensional stability changes in the anteroposterior and mediolateral dimensions occurs in the alginateimpression group sprayed with green tea leaf extract stored for 5 and 10 minutes.
Rekonstruksi defek mandibula menggunakan jabir bebas fibula Dini Widiarni; Indah Saraswati
Oto Rhino Laryngologica Indonesiana Vol 44, No 2 (2014): Volume 44, No. 2 July - December 2014
Publisher : PERHATI-KL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (542.428 KB) | DOI: 10.32637/orli.v44i2.96

Abstract

Latar belakang: Perkembangan teknik pembedahan mikrovaskular telah menghasilkan jabir bebas fibula yang dapat digunakan untuk rekonstruksi oromandibular.  Jabir bebas fibula merupakan salah satu jabir tulang yang sering digunakan untuk mengatasi defek pada daerah wajah, terutama dalam rekonstruksi mandibula. Jabir ini memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan jabir tulang lainnya, seperti jabir skapula dan jabir iliaka. Jabir ini memiliki angka kesuksesan yang cukup tinggi yaitu mencapai 95%, namun untuk mencapai angka keberhasilan tersebut diperlukan perencanaan yang tepat sebelum dilakukannya pengambilan jabir mulai dari preoperatif, perioperatif, intraoperatif, dan pascaoperatif. Tujuan: Para ahli THT dapat mengetahui perencanaan yang tepat sebelum melakukan rekonstruksi mandibula. Tinjauan pustaka: Jabir bebas fibula memiliki angka keberhasilan yang tinggi dan merupakan jabir pilihan untukrekonstruksi mandibula. Kesimpulan: Perencanaan yang tepat mulai dari preoperatif sampai pascaoperatif sebelum dilakukan pengambilan jabir bebas fibula sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil yang optimal.Kata kunci: Jabir bebas fibula, pembedahan mikrovaskular, rekonstruksi mandibula ABSTRACTBackground: Development in microvascular surgery technique has created a flap that can be used for oromandibular reconstruction. Free fibular flap is one of the bone flaps that frequently use for facial defects, especially mandibular reconstruction. This flap has lots of advantages than other bone flaps, such as scapula flap and iliac crest flap. Free fibular flap has a high successful rate up to 95%, but it needs meticulous planning before harvesting the bone; preoperative, perioperative, intraoperative, and postoperative is needed to get the high successful rate. Purpose: To inform ENT specialists about the appropriate planning before mandibular reconstruction. Literature review: Free fibular flap has a high successful rate and one of the excellent choices for mandibular reconstruction. Conclusion: The right preoperative to postoperative planning before doing the free fibularflap is very important to obtain optimal outcome. Keywords: Free fibular flap, microvascular surgery, mandibular reconstruction
PENGARUH BAWANG PUTIH (Allium sativum L) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA BAKAR DERAJAT II DANGKAL PADA TIKUS WISTAR Zeta Aisyah Bestari; Indah Saraswati; Dea Amarilisa Adespin
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.616 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v5i4.16035

Abstract

Latar Belakang : Luka bakar merupakan salah satu jenis luka yang paling sering terjadi di masyarakat. Jenis luka bakar yang paling sering terjadi adalah luka bakar derajat II dangkal, dimana masyarakat lebih memilih untuk melakukan self medication karena biaya pengobatan relatif mahal. Kandungan alliin pada bawang putih (Allium sativum L) dipercaya dapat membantu proses penyembuhan luka bakar derajat II dangkal tersebut, dengan aktivitas biologinya sebagai anti-agregasi sel platelet, pemacu fibrinolisis, dan sebagai anti-bakteri.Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh dari ekstrak bawang putih (Allium sativum L) pada luka bakar derajat II dangkal.Metode : penelitian post test only control group design dengan 4 kelompok yang dibagi menjadi 2 kategori, terdiri dari kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Kelompok kontrol adalah tikus yang diberi luka bakar derajat II dangkal tanpa mendapatkan perlakuan kelompok perlakuan, yaitu kelompok tikus yang diberi luka bakar derajat II dangkal, yang dibagi menjadi 3 kelompok, diolesi krim ekstrak bawang putih 1.5%, 3.0%, dan 6.0%. Penilaian dilakukan selama 14 hari dengan menggunakan Bates Jensen Wound Assessment Tool.Hasil : Subjek penelitian pada kelompok kontrol yaitu kelompok yang tidak mendapat perlakuan apapun mencapai kesembuhannya selama . Subjek penelitian dengan luka bakar derajat II dangkal yang mendapatkan krim esktrak bawang putih konsentrasi 1.5% sembuh dalam waktu , dengan kosentrasi 3.0% , dan dengan konsentrasi 6.0% .Kesimpulan : Terdapat pengaruh yang dapat ditemukan dalam ekstrak  bawang putih dengan konsentrasi 1.5%, 3.0%, dan 6.0% yang dioleskan pada luka bakar derajat II dangkal.
Temporary Partial Periosteal Graft for Emergency Management in Peripheral Corneal Perforation: Poster Presentation - Case Report - Resident Indah Saraswati; Ridho Ranovian; Yulia Aziza; Astrianda Nadya Suryono
Majalah Oftalmologi Indonesia Vol 49 No S2 (2023): Supplement Edition
Publisher : The Indonesian Ophthalmologists Association (IOA, Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35749/706qex60

Abstract

Introduction : Corneal perforation occurs secondary to a number of corneal abnormalities and leads to further complications if left untreated. Varies options for managing corneal perforation had been conducted, yet the data of periosteal graft in ophthalmology was still limited. This case report aims to evaluate the efficacy of periosteal graft in peripheral corneal perforation. Case Illustration : A 77-year-old female patient came with a chief complain 14-day history of severe ocular pain and blurry vision of left eye. Initially, there were recurrent ocular redness with foreign body sensation since 6 month before admission, yet denied any history of systemic and autoimmune diseases. She was assessed as corneal infection by some hospitals and treated with some medications, yet the symptoms were not improved. The ophthalmological examination revealed a 360 degrees corneal thinning with uveal prolapse on the infero-temporal on limbus part. The perforation was treated with partial periosteal graft and conjunctival resection, as the corneal donor for tectonic keratoplasty was not available. A few months after surgery, the grafts remained in place after the surgery, even though the visual acuity was still the same. Discussion : Because of its ease in harvesting, avascularity, strength and lack of immune reaction, autogenous periosteum is a potential grafting tissue for corneal covering in the case of corneal perforation, although it was not the gold standard treatment. This technique presented satisfactory results with low complication rates and minimum number of complications. Conclusion : Temporary partial periosteal graft could be considered as emergency surgical options in peripheral corneal perforation.
Pengaruh Kepuasan Pengguna dan Perilaku Konsumen Terhadap Pengguna Sistem Pembayaran Digital Generasi Z di Jakarta Dengan Loyalitas Sebagai Mediasi Indah Saraswati; Talia Sarafina Azhar; Robert Kristaung
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 10 No 6 (2024): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.10654381

Abstract

Terdapat banyak perusahaan digital payment yang popular di Indonesia seperti GoPay, M-Banking, OVO, DANA, ShopeePay, dan lain lain. Untuktuk dapat bertahan dalam ketat nya persaingan yang ada, perusahaan harus selalu melakukan inovasi yang focus terhadap konsumen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh kepuasan pengguna dan perilaku konsumen dengan loyalitas sebagai mediasi terhadap penggunaan pembayaran digital yang dilakukan oleh Generasi Z di Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Data dikumpulkan dengan teknik kuesioner. Responden dalam penelitian ini sebanyak 100 orang yang menggunakan digital payment dalam sistem pembayaran mereka. Tiga hipotesis diformulasikan dan diuji menggunakan Uji SEM. Hasil pengujian SEM menunjukkan bahwa kepuasan pengguna, perilaku konsumen, dan loyalitas berpengaruh pada penggunaan pembayarn digital yang dilakukan oleh generasi Z di Jakarta