Ibu yang aktif bekerja sebagian besar mengalami hambatan dalam menyusui bayinya. Beberapa hambatan dalam pemberian ASI oleh ibu bekerja yaitu durasi bekerja yang terlalu lama, kesempatan memerah ASI di tempat kerja yang minim akibat tidak tersedianya fasilitas menyusui seperti bilik laktasi, serta pengetahuan ibu bekerja yang kurang mengenai manajemen laktasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keberhasilan pemberian ASI eksklusif oleh ibu bekerja di Kota Denpasar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif korelatif dengan rancangan cross sectional dan teknik purposive sampling. Pengambilan data dilakukan pada 97 responden yang berkunjung di Puskesmas 1 Denpasar Utara, Puskesmas 1 Denpasar Timur, Puskesmas 2 Denpasar Barat, dan Puskesmas 2 Denpasar Selatan. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner pengetahuan, ketersediaan fasilitas laktasi di tempat kerja, dan dukungan suami. Analisis data menggunakan uji eta dan coefficient contingency. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan usia (p=0,08), jumlah paritas (p=0,132), jenis kelamin bayi (p=0,501), status sosial ekonomi (p=0,111), jenis pekerjaan ibu (p=0,70), pengetahuan (p=0,338), ketersediaan fasilitas laktasi (p=0,3), dukungan suami (0,180) dengan pemberian ASI eksklusif. Sedangkan jarak (0,019) dan durasi kerja (0,044) berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif (p<0,05). Kesimpulannya terdapat hubungan antara jarak dan durasi bekerja dengan pemberian ASI eksklusif oleh ibu bekerja di Kota Denpasar. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan ibu bekerja mengenai manajemen ASI perah sehingga pemberian ASI eksklusif berhasil dicapai.