Herry Pradana
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengembangan Pariwisata Pasar Terapung Kota Banjarmasin Herry Pradana
Jurnal Kebijakan Pembangunan Vol 15 No 1 (2020): Jurnal Kebijakan Pembangunan
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47441/jkp.v15i1.56

Abstract

The importance of developing the region’s leading sectors based on regional uniqueness and competitiveness will accelerate regional economic growth. Tourism development is expected to be one of the drivers of economic growth, as can be seen from its contribution to economic growth, employment opportunities, income generation, and equitable development. The city of Banjarmasin is known as a city of trade and services in South Kalimantan, establishing river tourism as one of its leading sectors to support the economy. This study aims to formulate strategies for developing floating market tourism at the City of Banjarmasin. The development of the Floating Market tourism as a main component of the regional innovation system aims to revive the Floating Market with a modern tourism approach based on innovation and cultural reengineering. This research uses qualitative research with an explorative descriptive approach and analyzed using the SWOT method. The development of river-based tourism with the Floating Market as its main icon will have a major impact on their economy if it is managed and developed seriously and comprehensively. Based on the results of the SWOT analysis, the development of the floating market will be focused on the development of the river tourism ecosystem in the form of river cruises and the development of transit points along the river for the craft and culinary centers. Abstrak Pentingnya mengembangkan sektor-sektor unggulan berbasis keunikan/kekhasan daerah akan mempercepat pertumbuhan ekonomi regional. Pembangunan pariwisata sebagai sektor unggulan diharapkan dapat menjadi salah satu motor penggerak pertumbuhan ekonomi, hal ini dapat dilihat dari kontribusi pariwisata pada pertumbuhan ekonomi dan penciptaan peluang kerja, peningkatan pendapatan masyarakat dan pemerataan pembangunan. Kota Banjarmasin sebagai kota perdagangan dan jasa telah menetapkan pariwisata sungai sebagai salah sektor unggulannya. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi pengembangan pariwisata Pasar Terapung di Kota Banjarmasin. Pengembangan pariwisata Pasar Terapung merupakan komponen utama Sistim Inovasi Daerah (SIDa) Kota Banjarmasin yang bertujuan untuk menghidupkan kembali geliat Pasar Terapung dengan pendekatan pariwisata modern berbasis inovasi dan rekayasa budaya. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif eksploratif dan dianalisis menggunakan metode SWOT. Pengembangan pariwisata berbasis sungai dengan Pasar Terapung sebagai icon utama daerah akan memberikan dampak yang besar bagi Kota Banjarmasin apabila dikelola dan dikembangkan secara serius dan komprehensif. Berdasarkan hasil analisis SWOT, pengembangan pasar terapung difokuskan pada pengembangan ekosistem pariwisata sungai berupa susur sungai dan pengembangan titik persinggahan disepanjang sungai berupa sentra kerajinan dan sentra kuliner.
Preferensi Konsumen terhadap Produk Sasirangan di Kota Banjarmasin Herry Pradana; Siska Fitriyanti
Jurnal Kebijakan Pembangunan Vol 16 No 1 (2021): Jurnal Kebijakan Pembangunan
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47441/jkp.v16i1.160

Abstract

Sasirangan merupakan kain khas dari Kalimantan Selatan yang kerap kali digunakan pada acara-acara formal, maupun sebagai seragam kantor. Namun seiring dengan berjalannya waktu, kain sasirangan sudah mulai digunakan sebagai pakaian sehari-hari bagi masyarakat di Kalimantan Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis prefrensi konsumen dalam memilih produk sasirangan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-eksploratif untuk menggali lebih dalam aspek prefrensi konsumen dalam memilih produk sasirangan. Dengan model ini, dapat diidentifikasi secara mendalam potensi pasar dari produk sasirangan serta apa saja hambatan-hambatan dalam pengembangannya. Preferensi utama bagi konsumen dalam membeli produk sasirangan adalah kombinasi warna, motif, kenyamanan, harga, pewarna alam, tren dan merek. Konsumen secara umum sangat memperhatikan warna dan motif sebagai pertimbangan utama dalam memilih sasirangan. Di sisi lain, merek tidak menjadi prioritas utama, bahkan cenderung tidak diperhatikan dalam keputusan membeli, hal ini dikarenakan hampir tidak ada sasirangan bermerek yang dominan di Kalimantan Selatan. Jenis pewarna yang digunakan juga masih belum menjadi prioritas oleh konsumen sebagai bahan pertimbangan utama dalam membeli produk sasirangan.
Causal Relationship Between Government Expenditure, Economic Growth, And Poverty In South Kalimantan Herry Pradana; Siska Fitriyanti
Jurnal Kebijakan Pembangunan Vol 17 No 2 (2022): JURNAL KEBIJAKAN PEMBANGUNAN VOLUME 17 NOMOR 2 DESEMBER 2022
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47441/jkp.v17i2.280

Abstract

Angka kemiskinan di Kalimantan Selatan berada pada posisi ketiga paling rendah di Indonesia pada tahun 2020 dan terendah di Wilayah Kalimantan. Namun, secara umum, tren penurunan harga beberapa komoditas yang selama ini menjadi tulang punggung perekonomian, seperti karet, kelapa sawit, dan batu bara, sangat mempengaruhi pendapatan penduduk, terutama di pedesaan. Meningkatnya angka pengangguran pada tahun 2018 dan 2019 turut mempengaruhi angka kemiskinan di Kalimantan Selatan. Sementara itu, pengeluaran pemerintah terus meningkat setiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pengeluaran pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi dan kemiskinan di Kalimantan Selatan. Penelitian ini menggunakan dua pendekatan analitik: Analisis Deskriptif dan Analisis Inferensial. Scatter plot digunakan dalam analisis Deskriptif untuk menggambarkan hubungan antara pengeluaran pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi dan kemiskinan. Sebaliknya, Cross-Sectional Time-Series FGLS dan pemodelan Generalized Ridge Regression digunakan dalam analisis inferensial. Tiga dari lima jenis belanja pemerintah secara statistik berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Selatan, yaitu belanja pegawai tidak langsung, belanja pegawai langsung, dan belanja modal. Meski signifikan, ketiga jenis pengeluaran tersebut memiliki hubungan yang berlawanan. Dua dari lima fungsi belanja pemerintah berpengaruh positif terhadap pengentasan kemiskinan, yaitu belanja langsung dan belanja tidak langsung. Namun, kedua pengeluaran tersebut masing-masing hanya tumbuh satu persen. The poverty rate in South Kalimantan is the 3rd lowest nationally in 2020 and the lowest in Kalimantan Region. However, the downward trend in the prices of several commodities that have been the backbone of the economy, such as rubber, palm oil, and coal, greatly affects the population's income, especially in rural areas. The study aims to analyze the effect of government expenditure on economic growth and poverty in South Kalimantan. The study used two analytical approaches: Descriptive and Inferential Analysis. A Scatter plot is used in Descriptive analysis to describe the relationship between government expenditure on economic growth and poverty. Cross-Sectional Time-Series FGLS and Generalized Ridge Regression modeling were used in the inferential analysis. Three out of five government expenditures statistically significantly affect economic growth: indirect personnel, direct personnel, and capital expenditure. Two of the five functions of government spending positively affect poverty reduction: direct and indirect spending.