This Author published in this journals
All Journal JURNAL KONVERSI
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

IDENTIFIKASI DINI PENYAKIT BUSUK PANGKAL BATANG (BPB) YANG DISEBABKAN OLEH JAMUR GANODERMA sp. PADA TANAMAN KELAPA SAWI Elina Olivia; Bayu Wiyantoko; Ismiyati Ismiyati
Jurnal Konversi Vol 11, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/konversi.11.2.7

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang identifikasi dini penyakit busuk pangkal batang atau yang sering disebut dengan BPB yang disebabkan oleh jamur Ganoderma pada tanaman kelapa sawit. Hasil komoditas tanaman kelapa sawit memiliki prospek pengembangan yang cukup tinggi bagi industri terkait, sehingga beberapa upaya dilakukan guna untuk meningkatkan hasil produksi perkebunan. Akan tetapi produktivitasnya dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya penyakit busuk pangkal batang atau yang sering disebut dengan penyakit BPB. Penyakit ini disebabkan oleh jamur patogenik Ganoderma sp, untuk ituperlu adanya identifikasi dini sebaran dari penyakit BPB. Identifikasi sebaran penyakit BPB dilakukan dengan dua metode yaitu Analisa secara kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan uji kualitatif dilakukan dengan cara menguji sampel pada instrument NIRS (Near Infrared Spectroscopy), sedangkan uji kuantitatifmenggunakan metode gravimetri yang tujuannya untuk mengetahui kadar selulosa dan lignin pada sampel. Sampel berupa batang dari tanaman kelapa sawit yang mana ada dua kategori yaitu batang yang terserang penyakit BPB (batang sakit) dengan yang tidak terserang BPB (batang sehat). Berdasarkan identifikasi bentuk spektrum NIRS menyatakan bahwa terdapat perbedaan spektrum yang signifikan didaerah bilangan 4200-4400 cm-1, 5500-7000 cm-1 dan 7300-10000. Terdapat persamaan bentuk spektrum di daerah bilangan gelombang 5250 cm-1 7190 cm-1. Hasil penentuan kadar menggunakan metode gravimetri menyatakan bahwa rata-rata kadar selulosa dan lignin pada sampel batang sehat sebesar 45,30% dan 9,36%, sedangkan pada sampel batang sakit sebesar 37,89% dan 11,15%. Berdasarkan Independent T-test yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa hasil pengujian pada perbedaan sampel memberikan hasil kadar yang berbeda secara signifikan, karena nilai sig 2-tailed < 0,05 dan menggunakan selang kepercayaan sebesar 95%.