<![CDATA[Lembaga Perkreditan Desa (LPD) merupakan sebuah organisasi yang bergerak dalam bidang keuangan nonbank, dalam upaya menyalurkan bantuan permodalan kepada masyarakat di Bali, LPD merupakan salah satu kebijakan pemerintah. Kredit yang diberikan oleh pihak LPD akan melalui tahap pertimbangan apakah kredit tersebut layak atau tidak diterima. Dalam memutuskan hal ini dibutuhkan sistem pendukung keputusan yang dapat membantu pihak LPD dalam memberikan keputusan kelayakan penerimaan kredit pada nasabah yang mengajukan kredit.Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dipakai untuk membantu dalam penentuan mengambil keputusan dalam suatu organisasi. Adanya SPK ini dapat menyelesaikan permasalahan pada LPD Desa Adat . yaitu bagaimana menentukan nasabah yang layak menerima kredit. Pada proses pengajuan kredit untuk penentuan keputusan ini Ketua LPD harus berdasar pada beberapa kriteria.Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut maka dibangun Sistem Pendukung Keputusan penentuan kelayakan pemberian kredit dengan menggunakan Metode Perbandingan Eksponensial dengan menggunakan 6 kriteria, yaitu Jumlah Pinjaman, Jaminan, Jangka Waktu, Penghasilan Bersih, Tujuan Pinjaman dan riwayat Pinjaman sebagai standar kelayakan nasabah untuk mendapatkan pinjaman kredit.Sistem Pendukung Keputusan yang dihasilkan dapat membantu pihak LPD dalam proses penentuan keputusan kelayakan pemberian kredit kepada nasabah yang mengajukan kredit. Pengujian dengan confusion matrix melakukan percobaan menghasilkan accuracy 80,48%, precision 93,93%, dan recall 83,78%. ]]>
