Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

ANALISA KOMPARASI ALGORITMA DECISION TREE C4.5 DAN NAïVE BAYES UNTUK PREDIKSI CHURN BERDASARKAN KELAS PELANGGAN RETAIL Wardani, Ni Wayan; Ariasih, Ni Kadek
International Journal of Natural Science and Engineering Vol 3, No 3 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (894.76 KB) | DOI: 10.23887/ijnse.v3i3.23113

Abstract

Pelanggan adalah salah satu aset utama bagi perusahaan ritel. Perusahaan harus dapat mengenali bagaimana karakter pelanggan mereka sehingga mereka dapat mempertahankan pelanggan yang sudah ada agar tidak berhenti membeli dan pindah ke perusahaan ritel yang bersaing (churn). Salah satu model yang tepat untuk mengenali karakter pelanggan adalah model RFM (Recency, Frekuensi, Moneter). Model RFM mampu menghasilkan kelas pelanggan dan di setiap kelas pelanggan dapat dianalisis atau diprediksi dengan konsep data mining apakah pelanggan tetap sebagai pelanggan atau churn. Data yang digunakan berasal dari data pelanggan dan data penjualan di UD. Mawar Sari. Kelas pelanggan UD Mawar Sari yang dihasilkan dari model RFM adalah Dormant, Everyday, Golden dan Superstar. Konsep data mining dengan membangun model prediksi dalam penelitian ini menggunakan algoritma Decision Tree C4.5 dan Naïve Bayes. Di semua kelas pelanggan kinerja Algoritma Naïve Bayes lebih baik daripada Algoritma Decision Tree C4.5 dengan Recall 95,92%, Precision 84,15%, dan Accuracy 83,49% dan kelas pelanggan yang memiliki potensi churn tinggi adalah Dormant B, Dormant E, dan Dormant F.Kata Kunci: Prediksi Churn, RFM, C4.5, Naïve Bayes
Implementasi Knowledge Management System dan Knowledge Sharing Berbasis ChatBot – Penyakit Parvo pada Anjing I Ketut Widhi Adnyana; Jenny Octavia; Ni Kadek Ariasih
EXPERT: Jurnal Manajemen Sistem Informasi dan Teknologi Vol 11, No 2 (2021): December
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36448/expert.v11i2.2132

Abstract

Canine Parvovirus is the leading cause of death for dogs, especially in puppies under six months of age. This disease is caused by the Parvovirus. Parvovirus comes from the Latin Parvus which means small. Symptoms of disease caused by CPV are characterized by vomiting and bloody diarrhea with a characteristic odor. Therefore, Parvo disease is often called Gastroenteritis in dogs. Puppies under the age of three months infected with this virus only survive 1-2 days before dying. Knowledge Management is an activity in managing Knowledge as an asset, wherein various strategies there is the distribution of the right Knowledge to the right people and quickly so that they can interact with each other, share knowledge and apply it in their daily work. with the help of a chatBot which can later help owners or veterinarians to find and provide information about diseases in animals, especially dogs, effectively and efficiently. by using the webhook method to communicate with users via social media Telegram. Webhook is a method that is installed on hosting, by using a webhook the chatBot application can communicate in real-time.
Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Lokasi TPA Sampah Menggunakan Metode Min_Max Inference Fuzzy Ni Kadek Ariasih; I P Agung Bayupati; I Ketut G. Darmaputra
Jurnal Teknologi Elektro Vol 14 No 1 (2015): (January - June) Majalah Ilmiah Teknologi Elektro
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.758 KB) | DOI: 10.24843/MITE.2015.v14i01p02

Abstract

Disadari bahwa pemilihan lokasi Tempat Pambuangan Akhir (TPA) sampah sangatlah rumit mengingat banyaknya faktor yang perlu dipertimbangkan. Oleh karena itu diperlukan kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan lokasi sampah yang layak dan memenuhi persyaratan. Adapun persyaratan tersebut dikukuhkan dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-3241-1994 yaitu tentang tata cara pemilihan lokasi TPA. Dalam penelitian ini disusun berdasarkan tahapan regional, dimana tahapan untuk menghasilkan peta yang berisi daerah dalam wilayah perencanan yang terbagi menjadi beberapa zona kelayakan. Dengan menggunakan metode Min- Max Inference Fuzzy memudahkan dalam melakukan analisis data untuk menghasilkan keputusan layak, cukup layak dan Tidak layak suatu lokasi yang dipilih.
Rancang Bangun Sistem Prediksi Financial Distress Menggunakan Metode Altman Z-Score Modifikasi Pada Koperasi XYZ Ni Made Lissa Primadani; Ni Kadek Ariasih
INFORMAL: Informatics Journal Vol 6 No 2 (2021): Informatics Journal (INFORMAL)
Publisher : Faculty of Computer Science, University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/isj.v6i2.23710

Abstract

Financial distress is a condition in which a company begins to show signs of bankruptcy due to a decline in the company's financial condition. XYZ Cooperative is a savings and loan cooperative that needs to be aware of experiencing financial distress. What's more, the XYZ cooperative has experienced fluctuating asset conditions, even for profit in a certain month, it has experienced a negative or loss condition. Another problem that occurred is the covid-19 pandemic which made it difficult for people to carry out their obligations such as paying credit. This made the XYZ Cooperative's income experience a drastic decline from the previous year. Meanwhile, currently XYZ Cooperative does not have a prediction system or has never predicted financial distress in its company Based on these problems, an idea emerged to design and build a financial distress prediction system at the XYZ Cooperative using the Modified Altman Z-Score method. This model was chosen because the financial ratios used in prediction calculations are in accordance with the financial ratios of the XYZ Cooperative. The final result of this research is the construction of a prediction system using the Altman Z-Score Modification method on the desktop-based XYZ Cooperative. From the 3 years of financial reports that were tested from 2017 to 2019, the prediction results were at a safe point, namely the Z value above 2.6. The calculation results for 2017 is 8.19, 2018 is 8.11 and 2019 is 7.82. However, the predicted Z value from 2017 to 2019 has decreased, although it is not significant. The accuracy calculation obtained compares the prediction results with the real situation of the cooperative using the average comparison formula and the typer error II formula. Where from the 3 sample data tested, the results of the sample received were 3 with a data error of 0.
Rancang Bangun STIKI Class Facilities E-Complaint Ni Kadek Ariasih; I Made Gede Sri Artha
Lontar Komputer : Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Vol. 8, No. 2 Agustus 2017
Publisher : Institute for Research and Community Services, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.359 KB) | DOI: 10.24843/LKJITI.2017.v08.i02.p04

Abstract

STMIK STIKOM Indonesia is one of the institutions in the field of computer-based education. In order to support the effectiveness of the implementation of teaching and learning activities that take place, it is need a service that support the availability of adequate class facilities and complaints services if there are constraints on facilities in the classroom. So far, the management of complaints complaints against classroom facilities or in the labarotorium which is handled by the Household Management Section is still on manua basis. In terms of record and handle complaints it is required information system which called STIKI Class Facilities E-Complaint. This system can assist the Household Management Section in monitoring complaints from the condition of existing room facilities if experiencing problems and also can improve the quality of service in handling complaints. The software development process model used is prototype and Web-based model with PHP and MySQL database.
IMPLEMENTASI METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR DALAM MENENTUKAN BAKAT ANAK Ni Kadek Ariasih
Jurnal Informatika Vol 21, No 2 (2021): Jurnal Informatika
Publisher : IIB Darmajaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30873/ji.v21i2.2973

Abstract

Setiap anak memiliki potensi bakat dan minat yang unik semenjak dilahirkan. Bakat merupakan dasar dari kepandaian, sifat, dan pembawaan yang dimiliki seorang anak semenjak lahir, sedangkat minat merupakan ketertarikan yang tinggi terhadap sesuatu. Bakat dan minat anak dapat ditentukan dan dirubah oleh faktor internal dan eksternal. Setiap orangtua pasti menginginkan anaknya sukses menggapai cita-citanya, namun banyak orangtua yang tidak mengetahui minat dan bakat anaknya sehingga sering terjadi perbedaan tujuan antara anak dan orangtua. Selain itu, untuk mengetahui minat dan bakat yang tepat dibutuhkan bantuan pakar yaitu psikolog dan sangat jarang orangtua yang peduli terhadap pentingnya mengetahui informasi minat dan bakat anaknya. Solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah ini adalah membantu orangtua mengetahui informasi awal bakat dan minat anaknya melalui aplikasi yang mudah diakses orangtua. Dalam penelitian ini, dibangun sebuah aplikasi pakar untuk menentukan minat dan bakat anak dengan mengimplementasikan metode forward chaining dan certainty factor. Metode ini dipilih karena mampu mengambil hasil dan kesimpulan dari banyak aturan yang berbeda. Aplikasi penentuan bakat dilakukan pengujian akurasi terhadap 8 sample data dan menghasilkan akurasi 75%. Berdasarkan nilai akurasi yang dihasilkan dapat disimpulkan bahwa aplikasi penentuan bakat berfungsi cukup baik dan dapat dijadikan sumber informasi awal untuk orangtua mengetahui minat dan bakat anaknya.
Pengenalan Penggunaan Microsoft Office Word di Yayasan Amara Bhawana Sastra Wayan Eny Mariani; Ni Putu Ayu Siska Wulantari; Ni Kadek Ariasih; Ni Putu Suci Meinarni
CARADDE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2020): Agustus
Publisher : Ilin Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31960/caradde.v3i1.391

Abstract

Pemanfaatan TIK sudah menyentuh hampir seluruh aspek kehidupan masyarakat. Termasuk salah satunya dalam mendukung pengelolaan yayasan. Namun pemanfaatan ini belum merata di seluruh tingkat pendidikan. Kurangnya keterampilan masyarakat dalam menggunakan gadget dan aplikasi komputer seperti Microsoft Office menjadi motivasi dalam menjalankan bakti sosial ini. Metode dalam kegiatan observasi ini adalah metode praktikum, dimana anak-anak dilibatkan secara langsung agar mengerti kegunaan gadget dan tidak kecanduan dalam menggunakan gadget. Selain itu, anak-anak juga praktik cara menggunakan keyboard dan mouse agar saat mereka tidak kebingunggan saat menggunakannya di lain waktu dan mengajarkan mereka mengetik. Selain itu juga di jelaskan fungsi rightklik dan left klik pada bagian mouse nya serta dalam mengetik keyboardnya. Hasilnya mereka masih kaku dalam menggerakkan mouse maupun klik kiri dan klik kanan pada bagian mouse nya. Murid diberikan edukasi tentang ‘Cara Bijak Menggunakan Gadget’ dan pengoperasian dari laptop/komputer baik dari segi software maupun hardware. Dengan maksud diberikannya edukasi ini maka diharapkan murid disana dapat pengetahuan minimal tentang cara mengoperasikan komputer baik hardware maupun software sehingga berdampak pada ajar mengajar lebih efektif dan inovatif.
RANCANG BANGUNMEDIA INFORMASI TENTANG TRADISI ABA-ABAAN DALAM BENTUK FILM DOKUMENTERMENGGUNAKANADOBE PREMIERE CC 2017 Ni Kadek Ariasih; Ida Bagus Guna Bhiksana Manuaba
Jurnal Teknologi Informasi dan Komputer Vol 7, No 2 (2021): Jurnal Teknologi Informasi dan Komputer
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTThis study examines three important aspects of the Aba-Abaan tradition, namely economic, social, and cultural. Changes in the traditional system of ignorance will affect all three aspects. From the results of observations that have been made, it shows that there is a shift in the means of an ignorance tradition that was originally in the form of staple food into an envelope and a lack of understanding of the meaning the aba-abaan tradition. Based on the problems that occur, where the community needs alternative media to provide information about the aba-abaan tradition which is more interesting, easy to understand, and provides education on the good and bad effects of the aba-abaan tradition if the tradition starts to be forgotten. From these problems, documentary films were chosen as media to provide information and education that are interesting and easily understood by the public. The results of this study indicate that the power of tradition can sustain the economic, social and cultural systems of society.Keywords: Aba-abaan Traditions, Documentary Films.ABSTRAKPenelitian ini mengkaji tiga aspek penting dalam tradisi Aba-abaan, yaitu ekonomi, sosial dan budaya. Perubahan sistem tradisi aba-abaan akan mempengaruhi ketiga aspek tersebut. Dari hasil observasi yang telah dilakukan, menunjukan bahwa terjadinya pergeseran sarana tradisi aba-abaan yang awalnya berupa bahan makanan pokok menjadi amplop, dan kurangnya pemahaman tentang makna dari tradisi aba- abaan. Berdasarkan masalah yang terjadi, dimana masyarakat membutuhkan media alternatif untuk memberikan informasi tentang tradisi aba-abaan yang mudah dipahami serta memberikan edukasi pada dampak baik dan buruk tradisi aba-abaan jika tradisi tersebut mulai terlupakan. Dari permasalahan tersebut, film dokumenter dipilih sebagai media untuk memberikan informasi dan edukasi yang menarik dan mudah dipahami oleh masyarakat. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kekuatan tradisi dapat menopang sistem perekonomian, sosial dan budaya masyarakat.Kata Kunci : Tradisi Aba-abaan, Film Dokumenter.
PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT MATA MERAH VISUS TURUN DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR Ni Kadek Ariasih; . Hardiyusa
Jurnal Teknologi Informasi dan Komputer Vol 5, No 3 (2019): Jurnal Teknologi Informasi dan Komputer
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (697.266 KB)

Abstract

ABSTRACTMany eye diseases experienced by some people, the types and symptoms also vary. Based on the history of eye disease there are four groups of red eyes, one of which is a visual acuity used in the study because of the large number of types of visual eye disease. So for the application of the expert system the scope of the diagnosis of visual red eyes dropped only on several types of eye diseases that are used namely: maendoftalmitis, panoftalmitis, and uveitis. The use of certainty factor is very suitable for expert systems that diagnose something that is uncertain so that it can avoid the diagnosis of visual eye disease in this study.Keywords: Certainty Factor, Expert System, Eye Diseases, Red Eye Down VisusABSTRAKPenyakit mata banyak di alami oleh sebagian orang, jenis dan gejalanya pun beragam. Berdasarkan anamnesis penyakit mata ada empat kelompok mata merah, yang salah satunya merupakan visus turun yang digunakan pada penelitian karena mengingat begitu banyaknya jenis penyakit mata merah visus tersebut. Maka untuk penerapan sistem pakar ruang lingkup diagnosa mata merah visus turun hanya pada beberapa jenis penyakit mata yang digunakan yaitu : maendoftalmitis, panoftalmitis,dan uveitis. Penggunaan certainty factor sangat cocok untuk sistem pakar yang mendiagnosa sesuatu yang belum pasti sehingga dapat menghindari kesalahan diagnose penyakit mata merah visus turun pada penelitian ini.Kata Kunci : Certainty Facktor, Sistem Pakar, Diagnosa Penyakit Mata, Mata Merah Visus Turun
IMPLEMENTASI ALGORITMA DATA MINING FP-GROWTH DENGAN BAHASA PROGRAM FUNGSIONAL F# I Gusti Agung Indrawan; Ni Kadek Ariasih
Jurnal Teknologi Informasi dan Komputer Vol 6, No 3 (2020): Jurnal Teknologi Informasi dan Komputer
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTRetail businesses that use a point-of-sales (POS) system store large quantities of sales transaction data. Transaction data stored in this large amount has the potential to have unknown knowledge. An example is knowledge about items that are often purchased simultaneously in one transaction, which in data mining terms is called frequent itemset.The frequent itemset can be found using the association rule discovery algorithm. The algorithms for finding association rules include the a priori algorithm and the frequent-pattern growth (FP-growth) algorithm. The FP-growth algorithm compresses sales transaction data that meet the criteria for frequent items into a data tree structure called the frequent-pattern tree (FP-tree), where the FP-tree data structure stores itemset association information (Han et al., 2011). The FP-growth algorithm performs frequent itemset discovery by performing tree traversal on the FP-tree data structure. Most of the execution time of the FP-growth algorithm is spent at this stage. Large shopping cart data has an impact on frequent itemset discovery times.This study implements the FP-growth algorithm using the functional programming language F #. The implementation of the FP-growth algorithm using F # is expected to accelerate the discovery time of frequent itemset compared to the implementation of the FP-growth algorithm using the imperative programming language.Keywords: association rules, data mining, FP-growth, F #, frequent itemset, functional programming, shopping cart.ABSTRAKUsaha retail yang menggunakan sistem point-of-sales (POS) menyimpan data transaksi penjualan barang dalam jumlah besar. Data transaksi yang tersimpan dalam jumlah besar ini berpotensi memiliki knowledge yang belum diketahui. Sebagai contoh adalah knowledge tentang barang yang sering dibeli secara bersamaan dalam satu transaksi, yang dalam istilah data mining disebut frequent itemset.Frequent itemset dapat ditemukan menggunakan algoritma penemuan aturan asosiasi. Algoritma penemuan aturan asosiasi antara lain adalah algoritma apriori dan algoritma frequent-pattern growth (FP-growth). Algoritma FP-growth mengkompresi data transaksi penjualan yang memenuhi kriteria frequent item ke dalam struktur data tree yang disebut frequent-pattern tree (FP-tree), dimana struktur data FP-tree menyimpan informasi asosiasi itemset (Han dkk., 2011). Algoritma FP-growth melakukan penemuan frequent itemset dengan melakukan tree traversal pada struktur data FP-tree. Sebagian besar waktu eksekusi algoritma FP-growth dihabiskan pada tahap ini. Data keranjang belanja yang berukuran besar berdampak pada waktu penemuan frequent itemset.Penelitian ini mengimplementasikan algoritma FP-growth menggunakan bahasa pemrograman fungsional F#. Implementasi algoritma FP-growth menggunakan F# diharapkan mempercepat waktu penemuan frequent itemset dibandingkan dengan implementasi algoritma FP-growth menggunakan bahasa program imperatif.Kata kunci: aturan asosiasi, data mining, FP-growth, F#, frequent itemset, functional programming, keranjang belanja.