Fondaparinux, yang secara kimiawi berhubungan dengan heparin berbobot molekul rendah, berpotensi digunakan dalam terapi antikoagulan untuk pasien COVID-19. Tinjauan sistematis ini dilakukan untuk menilai efektifitas dan keamanan terapi fondaparinux terhadap pasien COVID-19. Penelitian ini dilaporkan dengan mengikuti pedoman Preferred Reporting Items for Systematic Review and Meta-Analyses (PRISMA). Kami menggunakan mesin pencari PubMed dan Embase untuk mencari artikel yang melaporkan efektivitas dan keamanan fondaparinux pada pasien COVID-19 yang diterbitkan hingga September 2022. Protokol penelitian ini telah terdaftar di PROSPERO (CRD42021237286). Data hasil penelitian disajikan secara deskriptif. Diantara 355 artikel yang teridentifikasi dari mesin pencarian PubMed dan Embase dan satu artikel dari penelusuran manual, ada lima artikel yang memenuhi syarat yang terdiri dari empat studi kohort retrospektif dan satu artikel studi laporan kasus. Semua artikel menyatakan bahwa fondaparinux (2,5 mg/hari) dapat memperbaiki kondisi klinis pasien COVID-19, sebanding dengan antikoagulan lain seperti Unfractioned Heparin (UFH) dan Enoxaparin, dalam mengatasi resiko koagulapati, resiko Venous Thromboembolism (VTE), meningkatkan kualitas pernapasan pasien, menurunkan nilai D-dimer, dan resiko kematian. Dari keseluruhan laporan, fondaparinux juga ditemukan sebagai obat dengan keamanan yang baik. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa fondaparinux adalah kandidat terapi antikoagulan yang menjanjikan untuk pasien COVID-19. Namun, penelitian lebih lanjut dengan metodologi lebih baik masih dibutuhkan untuk memastikan potensi penggunaan fondaparinux sebagai antikoagulan pada COVID-19.