Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Engaging Classrooms: Authentic, Inclusive Engagement Sasmin; Ode Yahyu Herliany Yusuf
Arus Jurnal Psikologi dan Pendidikan Vol 2 No 2: Juni (2023)
Publisher : Arden Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembelajaran otentik merupakan pendekatan instruksional yang memungkinkan peserta didik untuk mengeksplorasi, mendiskusikan, dan membangun konsep dan hubungan yang bermakna dalam konteks yang melibatkan masalah dunia nyata dan proyek yang relevan dengan kehidupan peserta didik. Metode penelitian menggunakan studi literature dalam mendeskripsikan fenomena yang ada. Hal ini tidak terlepas dari kelas yang bersifat inklusi, dimana semua siswa merasa didukung secara intelektual dan akademis, serta memperluas rasa memiliki di kelas terlepas dari identitas, preferensi belajar, atau Pendidikan tanpa memandang perbedaan antar sesama peserta didik. Desain ruang kelas otentik memikirkan segala kebutuhan peserta didik, oleh karnanya perlu mempertimbangkan tujuan pembelajaran, keberhasilan pembelajar rasa memiliki untuk belajar, kecepatan fleksibel, mempertimbangkan suara peserta didik, memberikan pilihan peserta didik, peserta didik berfungsi sebagai sumber belajar, ruang untuk belajar fleksibilitas, fokus komitmen, kolaborasi, didukung teknologi, didukung teknologi, menumbuhkan kemandirian belajar. Dan untuk kelas inklusif, peran besar guru menjadi unsur utama. Dimana pada proses belajar mengajar, guru meminta umpan balik, menangani momen kelas yang menantang secara langsung, sampaikan tingkat kepercayaan yang sama pada kemampuan semua siswa, membangun hubungan pendidik dan peserta didik, membangun hubungan sesama peserta didik, hindari membuat asumsi tentang kemampuan peserta didik berdasarkan stereotip.
Identifikasi Problem Fisik Motorik pada Anak-Anak PAUD di Kota Baubau Sasmin; Ode Yahyu Herliany Yusuf
Arus Jurnal Psikologi dan Pendidikan Vol 2 No 2: Juni (2023)
Publisher : Arden Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada masa usia dini anak mengalami masa keemasan (the golden years) yang merupakan masa dimana anak mulai peka/sensitif untuk menerima berbagai rangsangan. Masa peka pada masing-masing anak berbeda, seiring dengan laju pertumbuhan dan perkembangan anak secara individual.Masa peka adalah masa terjadinya kematangan fungsi fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh lingkungan.Masa ini juga merupakan masa peletak dasar untuk mengembangkan kemampuan kognitif, motorik, bahasa, sosio emosional, agama dan moral. Perkembangan fisik atau jasmani anak sangat berbeda satu sama lain, sekalipun anak-anak tersebut usianya relatif sama, bahkan dalam kondisi ekonomi yang relatif sama pula. Sedangkan pertumbuhan anak-anak berbeda ras juga menunjukkan perbedaan yang menyolok. Hal ini antara lain disebabkan perbedaan gizi, lingkungan, perlakuan orang tua terhadap anak, kebiasaan hidup dan lainnya. Anak usia dini menurut Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 adalahanak yang berada pada usia lahir hingga usia enam tahun. Pada masa anak usiadini mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat sehinggamembutuhkan stimulasi yang sesuai dengan kebutuhan anak. Stimulasi tersebutsalah satunya dapat diperoleh dari pendidikan anak usia dini. Pendidikan anakusia dini merupakan upaya pembinaan melalui pemberian rangsangan pendidikanuntuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anakmemiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Kompetensi Guru PAUD di Era Digital Ode Yahyu Herliany Yusuf; Sasmin; Rosnawati; Wa Ode Heni Fitriani; Arsyad Junaiddin
Arus Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 4 No 2: Agustus (2024)
Publisher : Arden Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57250/ajsh.v4i2.575

Abstract

Penelitian ini menggunakan penelitian research library, sumber data diambil buku, hasil penelitian, artikel ilmiah, dan dokumen-dokumen ilmiah lainnya sebagai pendukung. Pada Teknik penelitian menggunakan analisis pada isi guna memudahkan para pembaca dalam memahami isi analisa yang membahas kompetensi guru di era digital. Era digital telah membawa perubahan yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Guru sebagai pendidik profesional dituntut untuk memiliki kompetensi yang sesuai dengan tuntutan era digital. Kompetensi yang dimaksud adalah seorang pendidik harus mampu bersahabat dengan teknologi, Kemampuan dalam menggunakan SE, Kemampuan dalam menggunakan AI, mampu berkolaborasi, kreatif dan mampu mengambil resiko, memiliki selera humor, mengajar secara utuh.
Manajemen Penilaian Pembelajaran Anak Usia Dini Ode Yahyu Herliany Yusuf
Arus Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 4 No 2: Agustus (2024)
Publisher : Arden Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57250/ajsh.v4i2.639

Abstract

Keberhasilan dalam Lembaga Pendidikan anak usia dini tidak terlepas dari para stakeholders didalamnya. Lembaga PAUD merupakan tempat bagi anak usia dini untuk meningkatkan stimulasi pada perkembangan adama dan moral, Pancasila, fisik motoric, kognitif, dan social emosional. Agar dapat mengetahui sejauh mana keberhasilan peserta didik, maka dibutuhkan penilaian selama proses belajar mengajar. Hasil laporan ini kemudian akan menjadi evaluasi bagi pendidik, orangtua, dan sekolah. Keberhasilan. Dalam melakukan penilaian, pendidik PAUD juga harus menggunkana beberapa Teknik yang bisa mengoptimalkan proses penilaian. Dalam hal ini, pendidik PAUD bisa menggunakan Teknik observasi dan interview (kepada anak, orangtua, maupun anggota keluarga lainnya, atau pada sesama guru). Selain observasi, pendidik juga bisa dengan melakukan dokumentasi terhadap proses yang dijalani anak, misalnya melalui video, catatan harian, rekaman suara, maupun foto kegiatan.