Salah satu tanaman yang dapat dijadikan obat herbal adalah tanaman jamblang (syzygium cumini l.skeel). Jamblang (Syzygium cumini L.) merupakan pohon berbuah dari famili Myrtaceae. Tanaman ini banyak dimanfaatkan masyarakat Indonesia untuk kesehatan khususnya pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional menggunakan berbagai tumbuhan umumnya lebih aman dibandingkan pengobatan modern karena relatif lebih sedikit efek sampingnya (Sumayyah & Salsabila, 2017). Seluruh bagian tanaman jamblang (syzygium cumini l.skeel) dapat dimanfaatkan untuk tujuan kesehatan. Tanaman jamblang (syzygium cumini l.skeel) memiliki sifat antioksidan, antiinflamasi, anthelmintik, antikanker, antibakteri, dan antidiabetes, menurut studi praklinis (Haroon, 2015).Metodologi yang digunakan pada penelitian jurnal ini adalah metode sistematik dengan topik aktivitas farmakologi tumbuhan jamblang (Syzygium cumini L.), dengan tambahan merujuk pada perbandingan jurnal lain atau juga disebut LRA (Literature article review). Material review jurnal ini bersumber dari database yang mencakup publikasi ilmiah nasional seperti Google Scholar, dan Pub-Medaktivitas farmakologi tumbuhan jamblang (Syzygium cumini L.) sebagai Antibakteri, Antikanker, Antidiabetes, Antihipertensi, Anti-Alergic, Antijamur, Anti-Hiperlipidemic, Antioksidan, Hepatoprotektif, Hipotermik dan DiuretikTumbuhan Jamblang yang telah banyak dimanfaatkan sebagai sumber bakteri tahan alkali, seperti daun, biji, dan batang. Diekstrak daun jamblang dengan hidroalkohol terbukti memiliki aktivitas antibakteri, daun jamblang mampu melawan strain Pseudomonas aeruginosa, Klebsiella pneumoniae, dan Staphylococcus aureus. Berdasarkan penggunaan sebelumnya sebagai obat tradisional, beberapa penelitian telah dilakukan untuk menguji efek ekstrak tanaman jamblang dalam menghambat sel kanker. Hasil pengujian menunjukkan bahwa ekstrak biji buah Jamblang terbukti efektif mencegah pertumbuhan tumor, ditunjukkan dengan penurunan berat badan mencit dan penurunan volume sel tumor pada mencit. Ekstrak biji jamblang diuji pada beberapa sel kanker dan dievaluasi selama 48 jam.