Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

of Social Support on Self-Regulated Learning in Sarmag program Students Lintang Retno Winayu; Praesti Sedjo; Mimi Wahyuni
Journal Research of Social Science, Economics, and Management Vol. 1 No. 6 (2022): Journal Research of Social Science, Economics, and Management
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1835.366 KB) | DOI: 10.59141/jrssem.v1i6.72

Abstract

Social support is the existence of interpersonal interactions that are shown by providing assistance to other individuals, where the assistance is generally obtained from people who are meaningful to the individual concerned. In addition, social support also affects self-regulated learning which involves peer support, family support, facility support, information support and emotional support. Aspects of social support that affect self-regulated learning are emotional support, reward support, instrumental support, information support and social network support. The characteristics possessed by self-regulated learning are individuals who have the ability to be active in regulating their learning activities in various ways. The environment around the individual such as the family environment, community environment, academic environment, and group environment have an influence on individual success in learning. This study aims to see the effect of social support on self-regulated learning in Sarmag program students with a total of 121 students as respondents. The sampling method used an accidental sampling technique, while the data collection technique used a questionnaire. Hypothesis testing using simple regression analysis, which shows that there is a very significant effect of social support on self-regulated learning in Sarmag program students with an F value of 30.323 with a significance value of 0.000 (P < 0.05) and an R square value of 0.203 which indicates The effect of self-regulated learning which is very significant on social support is 20.3% with the remaining 79.7% influenced by other factors, namely self-efficacy, motivation, Intelligence Quotient.
Korelasi Religiositas dengan Psychological Well-Being Afina Medina Azaleya; Praesti Sedjo
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada fase remaja, termasuk usia santri Pendidikan Diniyah Formal (PDF), remaja sedang mengalami gejolak dan beberapa kesulitan sehingga kondisi kejiwaannya masih belum stabil dan mengakibatkan beberapa kenakalan remaja. Dengan adanya psychological well-being yang baik, remaja akan mampu bertahan dan berkembang di masa peralihan yang sedang dihadapi. Salah satu faktor yang mempengaruhi psychological well-being adalah religiositas. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara religiositas dengan psychological well-being pada santri PDF Ulya Minhaajurrosyidiin pengambilan sampel menggunakan teknik probability sampling dengan metode proportionate stratified sampling. Responden penelitian ini adalah 128 santri di PDF Ulya Minhaajurrosyidiin. Penelitian ini menggunakan skala psychological well-being dengan mengadaptasi dan memodifikasi dari Ryff’s scale of psychological well-being dan skala religiositas yang disusun dan dikembangkan oleh Hamidah dan Gamal sebagai alat pengumpulan data. Berdasarkan analisis data diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 (p ? 0,05). Hasil penelitian menunjukan bahwa religiositas memiliki hubungan signifikan dengan psychological well-being dengan arah positif pada santri PDF Ulya Minhaajurrosyidiin
OPTIMISME DAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA MAHASISWA BEKERJA Firmansyah Prayoga; Praesti Sedjo; Mimi Wahyuni
Arjwa: Jurnal Psikologi Vol 1, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.483 KB) | DOI: 10.35760/arjwa.2022.v1i1.7297

Abstract

Mahasiswa yang bekerja, harus memiliki dorongan atau motivasi dalam berprestasi yang kuat untuk dapat mengatasi berbagai masalah agar kuliah dan bekerja bisa saling beriringan. Salah satu faktor yang memperkuat motivasi berprestasi adalah optimisme yang dimana mahasiswa terdorong untuk melakukan usaha-usaha nyata dalam meraih tujuannya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara optimisme dan motivasi berprestasi pada mahasiswa bekerja. Sampel penelitian mahasiswa tinggal dan bekerja yang berada di wilayah Jabodetabek dan Karawang. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Teknik analisis data dilakukan dengan teknik korelasi product moment pearson dengan bantuan SPSS. Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan positif yang signifikan antara optimisme dan motivasi berprestasi (r = 0.631; p < .01). Arah hubungan positif dapat diartikan semakin tinggi optimisme maka semakin tinggi pula motivasi berprestasi mahasiswa bekerja dan sebaliknya, semakin rendah optimisme maka semakin rendah pula motivasi berprestasi pada mahasiswa bekerja.
SELF-EFFICACY DAN STRES KERJA PADA PEKERJA KONVEKSI DI MASA PANDEMI COVID-19 Anita Sari; Praesti Sedjo; Indah Cahyanti
Arjwa: Jurnal Psikologi Vol 1, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (542.043 KB) | DOI: 10.35760/arjwa.2022.v1i3.7308

Abstract

Stres kerja yang berkepanjangan dapat berdampak pada penurunan kinerja karyawan atau pekerja. Hal tersebut yang membuat para pekerja harus lebih memahami self-efficacy pada masing-masing individu, ketika suatu individu mempunyai self-efficacy yang tinggi, maka akan tercapai tujuan yang diinginkan khususnya bagi perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kontribusi self-efficacy dan stres kerja pada pekerja konveksi di masa pandemi COVID-19 dengan jumlah responden 79 pekerja konveksi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik non-probabilitas sampling, menggunakan sampel sampling aksidental yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. Alat ukur yang digunakan yaitu adaptasi dan modifikasi dari skala Job Stress Scale (JSS) dan General Self-efficacy Scale (GSE). Pengujian hipotesis menggunakan teknik analisis korelasi Product Moment. Berdasarkan analisis data yang diperoleh nilai signifikansi sebesar 0.024 (p < 0.05), sehingga hipotesis yang diajukan diterima, dapat dikatakan ada kontribusi self-efficacy dan stress kerja pada pekerja konveksi di masa pandemi COVID-19. Besar kontribusi selfefficacy dan stres kerja pada pekerja konveksi di masa pandemi COVID-19 adalah 6.4%, sedangkan sisanya 93.6% dipengaruhi faktor lain di luar penelitian seperti faktor demografis, karakteristik atau kepribadian individu, karakteristik lingkungan kerja.
Pengaruh Technostress Dan Efikasi Diri Terhadap Kinerja Guru SMA Negeri Kecamatan Tapos Ratih Novianty; Praesti Sedjo
Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Manajemen Vol. 2 No. 3 (2023): September : Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Manajemen
Publisher : FEB Universitas Maritim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58192/ebismen.v2i3.1285

Abstract

Teacher performance has the most important position in an effort to improve the quality of learning which will later affect the quality of graduates and will affect the achievement of national education goals. Some of the factors that can influence are self-efficacy and technostress. This study aims to determine the effect of partial and simultaneous technostress and self-efficacy on teacher performance. The study used quantitative research. Data retrieval techniques with questionnaires. The study population of all teachers who teach at Tapos Sub-District State High School is 100 teachers. The number of samples was determined using the Slovin formula and a sample of 80 people was obtained. Instrument test data analysis techniques use validity and reliability tests, linear regression analysis, classical assumption tests, Determination Coefficient Tests, and Hypothesis Tests with t tests and F tests. These findings are consistent with previous research showing that technostress affects teacher performance and self-efficacy also plays a role in improving teacher performance. In the context of the Covid-19 pandemic and distance learning, these factors have an important role to play in overcoming challenges in improving the quality of learning.
KONFLIK PACARAN JARAK JAUH PADA INDIVIDU DEWASA MUDA Saadatun Nisa; Praesti Sedjo
Jurnal Psikologi Vol 3, No 2 (2010)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Individu yang menjalani pacaran jarak jauh sangat mungkin akan mengalami suatu konflik, jika tidak segera diselesaikan dapat mengakibatkan frustasi dan memberikan pengaruh langsung pada suatu hubungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran mengenai konflik, penyebab konflik, dan cara penyelesaian konflik yang dialami oleh individu dewasa muda yang menjalani pacaran jarak jauh. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, dengan pendekatan penelitian studi kasus, di mana dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara secara umum serta metode observasi bukan partisipan. Subjek penelitian ini adalah individu dewasa muda yang berusia 20-35 tahun yang menjalin hubungan pacaran jarak jauh. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa subjek mengalami konflik personal, di antaranya keinginan subjek untuk menjalin hubungan resmi tetapi subjek merasa orang tuanya belum mengijinkan. Pada saat subjek sedang ada masalah pacarnya tidak berada di samping subjek, subjek sulit untuk mencari waktu yang tepat untuk berkomunikasi dengan pacarnya, adanya perasaan takut putus dan takut jika pacarnya selingkuh. Selain itu, subjek mengalami konflik interpersonal, di antaranya dikarenakan komunikasi yang tidak lancar dan perbedaan status ekonomi. Cara subjek untuk mengatasi konflik tersebut adalah berkomunikasi dengan pacarnya, berpikiran positif, bersabar, saling percaya, saling mengerti satu sama lain dan kuatnya komitmen dari kedua belah pihak.
PEMAAFAN DAN KUALITAS PERSAHABATAN PADA SANTRI YANG TINGGAL DI PONDOK PESANTREN Nurul Hikmah; Praesti Sedjo; Annisa Julianti
Jurnal Psikologi Vol 12, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/psi.2019.v12i1.1914

Abstract

Di dalam pondok pesantren santri-santri kerap memiliki masalah atau konflik dalam relasi sosial, sehingga memaafkan adalah solusi yang dapat membentuk persahabatan menjadi berkualitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pemaafan dan kualitas persahabatan pada santri yang tinggal di pondok pesantren. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi dari penelitian ini adalah santri yang tinggal di pondok pesantren dan sampel penelitiannya adalah santri remaja sebanyak 133 santri dengan rentang usia berkisar 13 sampai 15 tahun. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala pemaafan dan skala kualitas persahabatan. Teknik analisis data yang digunakan koefisien korelasi product moment pearson dari SPSS dengan hasil koefisien korelasi sebesar 0.256 (p < .05) yang menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara kualitas persahabatan dan pemaafan pada santri yang tinggal di pondok pesantren. Hubungan positif mengindikasikan bahwa semakin tinggi pemaafan, maka semakin tinggi pula kualitas persahabatan begitu pula sebaliknya.
KECERDASAN EMOSI DAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PADA PERAWAT Ary Fajar Mubarok; Praesti Sedjo; Ira Norma Prabawati
Jurnal Psikologi Vol 12, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/psi.2019.v12i2.2439

Abstract

Kompleksitas tugas perawat saat bekerja di rumah sakit menuntut kestabilan emosi serta kejernihan pikiran dalam menjalaninya. Hal ini perlu dilakukan untuk meminimalisasi konflik psikologis dan tekanan kerja karena beratnya tugas yang harus dilakukan perawat saat bekerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kecerdasan emosi dan organization citizenship behavior (OCB) pada perawat. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Sampel penelitian ini adalah 104 perawat. Teknik pengambilan sampel penelitian ini menggunakan purposive sampling. Diketahui bahwa hipotesis diterima yang berarti terdapat hubungan positif yang signifikan antara kecerdasan emosi dan OCB pada perawat. Hal tersebut menunjukan bahwa semakin tinggi kecerdasan emosi maka semakin tinggi OCB, atau sebaliknya, semakin rendah kecerdasan emosi maka semakin rendah OCB.
KECENDERUNGAN PERILAKU AVOIDANCE PADA ANAK YANG MENGALAMI KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA Misbawaty Susy Suardy; Praesti Sedjo
Jurnal Psikologi Vol 3, No 1 (2009)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk-bentuk kekerasandalam rumah tangga yang dialami subjek, bagaimana perilaku avoidance pada subjekyang mengalami kekerasan dalam rumah tangga dan faktor penyebab perilakuavoidance pada subjek. Pada penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatifdengan pendekatan penelitian studi kasus. Subjek yang digunakan dalam penelitian iniadalah seorang anak perempuan berusia 7 tahun yang mengalami kekerasan dalamrumah tangga. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakanmetode wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa subjek telahmengalami beberapa bentuk tindak kekerasan yang dilakukan oleh orangtuanya.Kekerasan yang dialami subjek berupa pengabaian pemenuhan kebutuhan anak,kekerasan verbal-emosional, dan juga kekerasan fisik. Perilaku avoidance pada subjekdisebabkan karena adanya faktor kekerasan/penolakan dari orangtua dan temansebayanya (peer group). Perilaku avoidancenya dapat dilihat dari beberapa dimensiseperti tingkah laku subjek yang kelihatan (behavioral appearance), perilakuinterpersonalnya (Interpersonal conduct), persepsi dirinya (self-perception), ekspresiafektifnya (affective expression), model kognitifnya (cognitive style), serta mekanismepertahanan dasarnya (primary defense mechanism).AbstractThe purpose of this study is to determine the forms of domestic violence experienced bythe subjects, avoidance behavior subjects who experience domestic violence and thecauses avoidance behavior. In this study, the authors use qualitative methods with casestudy research approach. The subjects in this study was a 7-year-old girl whoexperienced domestic violence. Researcher use interview and observation method. Theresults showed that the subjects had experiencing some form of violence by parents.Violence experienced subjects in the form of neglect needs of children, verbal abuse,emotional, and physical violence. Avoidance behavior on the subject due to the violencefactor and rejection from parents and peers (peer group). Avoidance behavior subjectscan be viewed from several dimensions, such as behavioral appearance, interpersonalconduct, self-perception, affective expression, cognitive style, and the primary defensemechanism