Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

HUBUNGAN TINGKAT AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN OBESITAS PADA REMAJA Nabawiyah Nabawiyah; Arneliwati Arneliwati; Yesi Hasneli N
Detector: Jurnal Inovasi Riset Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 1 (2023): Februari : Jurnal Inovasi Riset Ilmu Kesehatan
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1179.64 KB)

Abstract

Gaya hidup seseorang mempunyai kaitan dengan kesehatannya, khususnya aktivitas fisik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat aktivitas fisik dengan kejadian obesitas pada remaja di SMA Negeri 6 Mandau. Metode: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kuantitatif dan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian adalah 199 responden yang diambil berdasarkan kriteria inklusi menggunakan teknik stratified random sampling. Analisis yang digunakan adalah analisis bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil: Terdapat responden dengan kategori kurus yang melakukan aktivitas fisik ringan sebanyak 23 orang (31,5%), 23 orang (25,6%) melakukan aktivitas fisik sedang, dan 10 orang (27,8%) yang melakukan aktivitas fisik berat. Responden dengan kategori normal yang melakukan aktivitas fisik ringan sebanyak 3 orang (4,1%), 46 orang (51,1%) melakukan aktivitas fisik sedang, dan 16 orang (44,4%) yang melakukan aktivitas fisik berat. Responden dengan kategori pre-obesitas yang melakukan aktivitas fisik ringan sebanyak 40 orang (54,8%), 12 orang (13,3%) yang melakukan aktivitas fisik sedang, dan 9 orang (25,0%) yang melakukan aktivitas fisik berat. Sedangkan responden dengan kategori obesitas yang melakukan aktivitas fisik ringan sebanyak 7 orang (9,6%), 9 orang (7,7%) melakukan aktivitas fisik sedang, dan 1 orang (2,8%) yang melakukan aktivitas fisik berat. Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara hubungan tingkat aktivitas fisik dengan kejadian obesitas pada remaja dengan p value (0,000) < alpha (0,05). Kesimpulan: Tingkat aktivitas fisik mempunyai hubungan yang bermakna terhadap kejadian obesitas pada remaja.
HUBUNGAN MEKANISME KOPING DENGAN PRESTASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS RIAU Suci Maharani; Didi Kurniawan; Yesi Hasneli N
Detector: Jurnal Inovasi Riset Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 1 (2023): Februari : Jurnal Inovasi Riset Ilmu Kesehatan
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1169.801 KB)

Abstract

Mekanisme koping merupakan upaya individu yang dilakukan dalam mengatasi permasalahan dalam kehidupan, salah satu permasalahan yang dialami oleh mahasiswa yaitu stres akademik yang dapat berdampak pada stres akademik. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan mekanisme koping dengan prestasi akademik pada mahasiswa. Metode: Desain penelitian pada penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian dilakukan dengan jumlah sampel sebanyak 237 mahasiswa dengan teknik stratified random sampling. Alat ukur yang digunakan adalah lembar kuesioner. Analisis statistic berupa analisis univariat dan bivariat menggunakan uji Pearson chi-square. Hasil: Hasil penelitian berdasarkan uji statistik Pearson chi-square ada hubungan antara mekanisme koping dengan prestasi akademik diketahui p-value < 0,05 dengan nilai p-value = 0,000 sehingga Ho ditolak. Kesimpulan: Ada hubungan antara mekanisme koping dengan prestasi akademik pada mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Riau.
The Relationship between Adolescent Self-Control and Casual Sexual Behavior Khansa Afifah Indri Amelia; Veny Elita; Yesi Hasneli N
Journal of Education Technology Information Social Sciences and Health Vol 3, No 1 (2024): March 2024
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/jetish.v3i1.1871

Abstract

Introduction: Currently, teenagers have a permissive attitude towards unrestricted sexual behavior, this is due to the possibility of dating which facilitates this behavior, so good self-control is needed to prevent promiscuous sexual behavior. This study aims to determine the relationship between adolescent self-control and casual sexual behavior at SMKN 6 Pekanbaru. Method: This research uses a descriptive correlation design with a cross sectional approach. The research sample was 100 respondents taken based on inclusion criteria using probability sampling techniques with a simple random sampling method. This research uses a Likert questionnaire which is valid and reliable. The analysis used is univariate and bivariate analysis using the chi-square test. Results: The majority of respondents had high self-control as many as 58 respondents (58.0%) and high levels of promiscuous sexual behavior as many as 63 respondents (63.0%). The results of statistical tests show that there is no relationship between adolescent self-control and casual sexual behavior with p value (0.987) alpha (0.05). Conclusion: Adolescent self-control does not have a significant relationship with casual sexual behavior. Recommendation: Education and evaluation is needed for students at SMKN 6 Pekanbaru about the negative impacts that can occur if they do not control themselves towards promiscuous sexual behavior.
Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Perilaku Hidup Sehat pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Salinabela Hartati; Yesi Hasneli N; Siti Rahmalia Damanik
Indonesian Research Journal on Education Vol. 5 No. 1 (2025): Irje 2025
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/irje.v5i1.1736

Abstract

Diabetes mellitus tipe 2 merupakan penyakit kronis yang membutuhkan pengelolaan mandiri melalui perilaku hidup sehat, yang dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan dan sikap penderita. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan perilaku hidup sehat pada penderita diabetes mellitus tipe 2 di Puskesmas. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Responden dipilih menggunakan teknik purposive sampling, dengan jumlah total 83 penderita diabetes mellitus tipe 2 yang memenuhi kriteria inklusi. Data dikumpulkan melalui kuesioner terstruktur yang terdiri dari tiga komponen: pengetahuan, sikap, dan perilaku hidup sehat. Analisis data dilakukan menggunakan uji statistik Chi-Square untuk mengetahui hubungan antarvariabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan perilaku hidup sehat (P value = 0,028), namun tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara sikap dengan perilaku hidup sehat (P value= 1, 000). Hal ini mengindikasikan bahwa pengetahuan penderita berperan penting dalam membentuk perilaku hidup sehat, sementara sikap tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Dapat disimpulkan terdapat Hubungan antara pengetahuan dengan perilaku hidup sehat pada penderita diabetes melitus tipe 2, dan tidak terdapat Hubungan antara sikap dengan perilaku hidup sehat pada penderita diabetes tipe 2.