Penyakit jantung merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia. Pada penderita penyakit jantung kadar trigliserida darah cenderung lebih tinggi dari normal. Tepung iles-iles kuning merupakan terapi alternatif yang diduga dapat mengatasi penyakit degeneratif ini. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh tepung iles-iles kuning untuk mencegah peningkatan kadar trigliserida tikus yang diberi diet aterogenik. Penelitian ini menggunakan true experimental randomized post-test only design. Penelitian dilakukan selama 8 minggu dengan 5 kelompok yang masing-masing terdiri dari 5 ekor yaitu kelompok P0 (diet normal), P1 (diet aterogenik), P2 (diet aterogenik + tepung iles-iles kuning 0,13 g/ekor/hari), P3 (diet aterogenik + tepung iles-iles kuning 0,30 g/ekor/hari), P4 (diet aterogenik + tepung iles-iles kuning 0,60 g/ekor/hari). Variabel yang diukur adalah kadar trigliserida darah dengan menggunakan metode semi automatic (end point) kelor 1440epung daun kelor non protein),iberi diet non protein.. Analisis data menggunakan oneway ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan pemberian tepung iles-iles kuning dosis 0,13 g/ekor/hari tidak efektif dalam mencegah peningkatan kadar trigliserida tikus, sedangkan pemberian tepung iles-iles kuning dengan dosis 0,30 dan 0,60 g/ekor/hari merupakan dosis yang efektif dalam mencegah peningkatan kadar trigliserida tikus. Kelompok P1 menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan dengan kelompok perlakuan yang diberikan tepung iles-iles kuning. Analisis kadar trigliserida menunjukkan bahwa perbedaan kadar trigliserida pada masing-masing kelompok berbeda signifikan (p = 0,017). Jadi dapat disimpulkan bahwa pada kelompok P2 pemberian tepung iles-iles kuning sebesar 0,13 g tidak berpengaruh, sedangkan pada kelompok P3 dan P4 pemberian tepung iles-iles kuning sebesar  0,30 g dan 0,60 g berpengaruh terhadap pencegahan peningkatan kadar trigliserida tikus yang diberi diet aterogenik. Kata kunci:  diet aterogenik, kadar trigliserida, penyakit jantung, tepung iles-iles kuning