Rini Fertiasari
Universitas Sebelas Maret

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

FOOD BAR BERBASIS TEPUNG PISANG DAN MOCAF SEBAGAI EMERGENCY FOOD Aris Susanto; Kartika Kartika; Rini Fertiasari; Dian Sari
Journal of Food Security and Agroindustry Vol. 1 No. 2 (2023): JUNE
Publisher : PAKIS JOURNAL INSTITUTE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.809 KB) | DOI: 10.58184/jfsa.v1i2.65

Abstract

Food bar merupakan suatu makanan yang dibuat beberapa bahan baku  yang mempunyai kandungan gizi yang tinggi kemudian, dikombinasikan dengan bahan lain sehingga menjadi bahan  olahan food bar yang mempunyai kalori tinggi dan juga kandungan gizi yang tinggi. Food bar merupakan bahan pangan yang dapat dijadikan sebagai emergency food. Aplikasi yang dapat digunakan dalam pembuatan food bar, yaitu dapat menggunakan tepung pisang dan tepung MOCAF. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui formulasi food bar dari tepung pisang dan tepung MOCAF yang sesuai syarat pangan darurat dan daya terima produk. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Berdasarkan dari penelitian yang telah dilakukan bahwa formula food bar F2 dengan tingkat kesukaan panelis 30 orang pada komposisi tepung pisang 80 gram, tepung MOCAF 20 gram, gula 25 gram, margarin 35 gram, kacang mete 20 gram, tepung maizena 5 gram, susu 5 gram, kismis 20 gram dan air 20 ml, yang dilihat dari parameter warna, aroma, rasa dan tekstur. Berdasarkan hasil uji analisis proksimat dalam pengujian food bar F2, yaitu kadar air 19,2597, kadar serat 19,5540, kadar lemak 14,4963, kadar abu 1,57 dan kadar protein 4,22.
ANALISIS KANDUNGAN PROKSIMAT COOKIES TEPUNG TEMPE Arifah Madani; Rini Fertiasari; Angga Tritisari; Nurhayati Safitri
Journal of Food Security and Agroindustry Vol. 1 No. 2 (2023): JUNE
Publisher : PAKIS JOURNAL INSTITUTE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.247 KB) | DOI: 10.58184/jfsa.v1i2.87

Abstract

Tempe adalah suatu olahan pangan yang dihasilkan dari proses fermentasi kacang kedelai rebus. Pada proses pengolahan tempe dilakukan dalam beberapa waktu dengan bantuan jamur Rhizopus sp. Tempe memiliki nilai gizi lebih baik dibandingkan kedelai yang masih mentah. Akan tetapi, umur simpan pada tempe sangat rendah. Agar tempe menjadi tahan lama, salah satu alternatif pengolahannya, yaitu dengan menjadi tepung tempe untuk meningkatkan kandungan gizi cookies. Cookies merupakan salah satu produk olahan yang banyak dikonsumsi dengan bahan utamanya yaitu tepung terigu. Tujuan penelitian penelitian yang dilakukan adalah untuk memformulasikan cookies dengan berbahan dasar tepung terigu dan tepung tempe. Penentuan cookies terbaik, yaitu berdasarkan tingkat kesukaan panelis pada uji organoleptik, selanjutnya dilakukan uji proksimat. Hasil dari pengujian kadar air pada tepung tempe sebesar 6,88%. Hasil pengujian organoleptik menunjukkan cookies F3 (tepung tempe 25% dan tepung terigu 75%) merupakan cookies yang paling disukai. Hasil uji proksimat pada cookies F3 menunjukkan kadar air 3,37%, kadar abu 1,81%, karbohidrat 36,7%, lemak 26,36%, protein 14,5%, serat kasar 0,0513% dan mengandung kalori 511,08 kkal.
PERUBAHAN FISIOLOGI BUAH TOMAT (SOLANUM LYCOPERSICUM) TERHADAP SUHU KAMAR DAN UMUR SIMPAN YANG MEMENGARUHI MUTU Rini Fertiasari; Syahrulizar Arditian; Sri Yuliani; Nurhafiza Nurhafiza; Pegi Aryasari
Journal of Food Security and Agroindustry Vol. 1 No. 3 (2023): OCTOBER
Publisher : PAKIS JOURNAL INSTITUTE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58184/jfsa.v1i3.125

Abstract

Tomat (Solanum lycopersicum) termasuk keluarga Solanaceae adalah tanaman kedua yang paling agro-ekonomi, yaitu sayuran penting. Tomat termasuk tanaman yang sering dibudidayakan. Pemilihan tomat sebagai tanaman yang sering dibudidayakan karena tanaman tomat tidak terlalu sulit dan tidak membutuhkan biaya yang mahal. Penghasil tomat pada 2018-2019 mengalami peningkatan dari 54.156 mencapai 54.780. Tingkat produksi tomat yang meningkat menyebabkan penanganan pada tomat tersebut kurang efektif, penanganan yang kurang tepat akan menyebabkan banyaknya kerusakan pada buah tomat. Kerusakan yang terjadi akan menyebabkan mutu pada buah tomat menurun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan fisiologi yang terjadi pada buah tomat terhadap suhu kamar. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) dengan taraf signifikan 5%. Tomat yang digunakan adalah tomat dengan kematangan tua dan kematangan masak. Setiap jenis kematangan tomat disediakan sebanyak 8 buah sampel, sehingga terdapat 16 satuan percobaan. Hasil analisis yang didapat dari uji (ANOVA) berdasarkan parameter warna  (3 ≤ 7,71), kesegaran kulit (24,47 > 7,71), rasa (0,28 ≤ 7,71), aroma (118,87 > 7,71), kekerasan (4,41 ≤ 7,71) dan bagian yang dapat dimanfaatkan (15,70> 7,71). Perubahan fisiologi yang memengaruhi mutu buah tomat dari parameter kesegaran kulit, aroma, dan bagian yang dapat dimakan.