Muhammad Dirman Rasyid
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Majene

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Al-Din: Jurnal Dakwah dan Sosial Keagamaan

DISKURSUS TEORI AL-SARFAH DALAM I‘JAZ AL-QUR’AN Muhammad Dirman Rasyid
Al-Din: Jurnal Dakwah dan Sosial Keagamaan Vol 6, No 1 (2020): AL-DIN Jurnal Dakwah dan Sosial Keagamaan
Publisher : fakultas Ushuluddin dan Dakwah IAIN Bone

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35673/ajdsk.v6i1.843

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan mengurai konsep dan muasal teori al-s}arfah, perbedaan padangangan para ulama terkait teori al-s}arfah serta perkembangan teori al-s}arfah dalam kajian kemukjizatan al-Qur’an kontemporer. Penelitian ini merupakan penelitian pustaka (library research), dengan cara mengumpulkan literatur terkait kemudian disajikan secara deskriptif kualitatif, yaitu menampilkan data sebagaimana adanya kemudian dianalisis (content analysis). Teori al-s}arfah merupakan konsep dalam kemukjizatan al-Qur’an yang menyatakan bahwa ketidakmampuan manusia menandingi al-Qur’an karena Allah swt. mencegah manusia untuk menandinginya dengan mencabut kemampuan, motivasi, ilmu, serta pengetahuan manusia untuk menandingi al-Qur’an. Terdapat dua pendapat mengenai muasal teori al-s}arfah. Pertama, teori ini berasal dari konsep yang ada di dalam Agama Hindu, sedangkan pendapat kedua memandang, al-s}arfah berasal dari pemikiran Islam yang disebabkan kesalahpahaman terhadap al-Qur’an disertai akidah yang salah. Tokoh yang dianggap pertama kali melontarkan teori al-s}arfah adalah tokoh Muktazilah, Abu Ish}aq Ibrahim al-Naz}z}am. Ulama berbeda pendapat terkait teori al-s}arfah dalam kemukjizatan al-Qur’an, pada umunya ulama yang pro terhadap teori ini dari kalangan Muktzilah dan Syi’ah. Sementara, yang kontra dari kalangan Sunni.  Di era kontemporer ini, diskursus kemukjizatan al-Qur’an makin berkembang dan mencakup berbagai aspek, tidak seperti dahulu yang masih didominasi pada aspek kebahasaan. Sementara teori al-s}arfah hanya berlaku pada aspek kebasahaan dan sistematika susunan al-Qur’an, sehingga teori ini tidak relevan dalam konteks kemukjizatan al-Qur’an kontemporer yang cenderung mengungkap isyarat ilmiah dari al-Qur’an.Kata Kunci: Al-S}arfah, Kemukjizatan, al-Qur’an, Muktazilah.
KEADILAN SAHABAT DAN KEMAKSUMAN IMAM (Perbedaan Sunni dan Syi’ah dalam Qawa‘id al-Tahdis) Muhammad Dirman Rasyid
Al-Din: Jurnal Dakwah dan Sosial Keagamaan Vol 6, No 2 (2020): AL-DIN: Jurnal Dakwah dan Sosial Keagamaan
Publisher : fakultas Ushuluddin dan Dakwah IAIN Bone

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35673/ajdsk.v6i2.1181

Abstract

Penelitian ini bertujuan memaparkan perbedaan pandangan antara Sunni dan Syi’ah dalam kaidah periwayatan hadis tentang keadaan rawi berkaitan dengan konsep keadilan sahabat (al-‘adalah al-s}ah}abah) dan kemaksuman imam. Penelitian ini merupakan penelitian pustaka (library research), dengan cara mengumpulkan literatur terkait kemudian disajikan secara deskriptif kualitatif, yaitu menampilkan data sebagaimana adanya kemudian dianalisis (content analysis). Keadilan sahabat merupakan sebuah konsep yang memandang bahwa semua sahabat Nabi saw. itu bersifat adil sehingga informasi dari para sahabat tentang riwayat dari Nabi saw. tidak perlu diragukan. Konsep keadilan sahabat ini memandang bahwa tidak diperlukan kritik terhadap rawi dari kalangan sahabat. Adapun, kemaksuman imam adalah konsep dari Syi’ah yang meyakini bahwa para imam Syi’ah itu terbebas dari dos,a baik kecil maupun besar bahkan terhindar dari kelalaian dan lupa. Sehingga dalam konteks periwayatan hadis tentu apa yang disampaikan imam adalah benar. Sunni dan Syi’ah berbeda pendapat pada kedua konsep tersebut. Sunni jelas menolak konsep kemaksuman imam sebab menurut Sunni kemaksuman hanya pada para nabi. Sementara, Syi’ah pun menolak konsep yang menyatakan semua sahabat itu adil, sehingga masih diperlukan kritik terhadap rawi dari kalangan sahabat.Kata Kunci: Hadis, Sahabat, Imam, Sunni, Syi’ah.