Di Kabupaten Mojokerto, sebagian besar wilayahnya merupakan lahan pertanian. Masyarakatnya mayoritas bekerja sebagai petani. Namun, hingga saat ini masih banyak ditemukan petani yang mengalami gagal panen. Hal tersebut dikarenakan, kurangya pengetahuan tentang budidaya yang benar serta pengobatan tanaman atas serangan hama, atau cara mengatasi karena cuaca yang tidak menentu. Oleh karenanya, perlu adanya suatu fasilitas untuk mengedukasi masyarakat tentang cara pertanian yang terintegrasi. Sesuai dengan RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) kabupaten Mojokerto, yang telah ditetapkan suatu prioritas pengembangan sektor pertanian dan peternakan yang dikemas dalam suatu sektor pariwisata. Hal tersebut dapat diterapkan pada salah satu tempat wisata yang ada di Kabupaten Mojokerto, yaitu “Taman Wisata Intan Abatani”, taman wisata tersebut merupakan tempat wisata yang mengutamakan fungsi edukasi pertanian yang terintegrasi. Perlu tindakan untuk mengembangkannya guna memberikan fasilitas yang memadahi sebagai tempat edukasi pertanian terintegrasi. Lansekap dengan tatanan pola yang tepat dapat membuat suatu produksi pertanian berintegrasi dengan baik, sehingga akan menjadikan suatu pertanian yang berkelanjutan. Penerapan konsep permakultur akan membuat suatu desain untuk lingkungan dengan menerapkan pengembangan arsitektur yang berkelanjutan serta sistem pertanian swadaya berdasarkan ekosistem alam. Metode yang digunakan melalui literatur, survei, pengumpulan data eksisting, dan wawancara. Yang menghasilkan suatu desain tatanan pada pola lansekap wisata pertanian.