David Kasidi
Stisospol Waskita Dharma Malang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

MOTIVASI PEGAWAI TERHADAP PELAYANAN PUBLIK DI RUMAH SAKIT UMUM KABUPATEN SAMPANG David Kasidi; Sudarjo Sudarjo
INSPIRASI : JURNAL ILMU-ILMU SOSIAL Vol 20, No 1 (2023): 2 Juni 2023
Publisher : UNIVERSITAS PGRI TULUNGAGUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29100/insp.v20i1.4367

Abstract

Permasalahan motivasi pelayanan publik dalam pelaksanaan pelayanan oleh birokrasi (PNS) sangatlah penting dipahami dan diperhatikan karena ia sangat menentukan keberhasilan dalam pelaksanaan tugas seorang pegawai. Sering kali sebagian besar PNS tidak mampu memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat. Apa yang kemudian menyebabkan motivasi pelayanan publik PNS cenderung buruk. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang Motivasi Peagawai terhadap Pelayanan Publik di Rumah Sakit Umum Sampang. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui peran organisasi dalam menumbuhkembangkan motivasi pelayanan publik di Rumah Sakit Umum Sampang. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif, unit analisis dalam penelitian ini adalah pegawai DTRB kota Makassar. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data melalui wawancara dan observasi untuk mengetahui motivasi pelayanan publik di Rumah Sakit Umum Sampang. Hasil penelitian menunjukkan Motivasi Pelayanan Publik di Rumah Sakit Umum Sampang diukur berdasarkan empat dimesi Perry masih kurang baik. Oleh karena itu perlu peran organisasi untuk menumbuhkembangan motivasi pelayanan publik beberapa diantaranya pemberian reward dan punishment kepada pegawai, pegawai di dorong untuk mengemukakan konflik dan kritik secara terbuka,pegawai diberikan sarana dan prasarana untuk menunjang pekerjaan, menetapkan SOP dalam setiap program, dan pimpinan perlu memperbesar peluang promosi.
Mewujudkan Kepublikan Pemilu Dikalangan Pemuda dengan Mendorong Pemilih Muda sebagai Subjek Politik Ali Asfar; Zuchruf Firdaus; David Kasidi; Siska Yustika
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v8i1.13614

Abstract

Pemilu tahun 2024 memperlihatkan adanya pergeseran demografi pemilih, dimana pemilih yang termasuk dalam kategori pemilih muda secara kuantitatif mencapai 56,45% dari seluruh DPT yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Angka tersebut memunculkan keprihatinan karena pemuda cenderung didefinisikan sebagai symbol partisipatif daripada sebagai agen perubahan yang perlu didorong sebagai subjek politik. Survei Centre for Strategic and International Studies (2022) menunjukkan sekitar 59% pemuda mengandalkan media sosial sebagai sumber utama informasi pemilu, meskipun media social sering gagal menyajikan informasi yang valid mengenai rekam jejak kandidat (Fernandes et al., 2023). Namun, media sosial KPU yang seharusnya menjadi sumber valid, perannya cenderung pada publikasi liputan harian dan informasi yang lebih bersifat teknis dalam pemilu. KPU sebagai lembaga publik yang independen perlu menjadi lebih publik dengan publikasi informasi lebih substansial daripada informasi yang cenderung biroktatis. Oleh karena itu, KPU perlu mengubah paradigma dan memperlakukan pemuda sebagai subjek politik yang dapat berpikir kritis, salah satu caranya adalah secara terbuka memberikan informasi profil dan rekam jejak para peserta pemilu dan mendorong peserta pemilu serius mempublikasikan perhatiannya terhadap isu-isu yang menjadi persoalan publik. KPU juga perlu mempertimbangkan segmentasi pemilih di kalangan generasi pemuda, seperti segmen pemilih muda rasional, pemilih muda yang menyukai politik ringan dan sederhana dengan berselancar di media sosial, dan pemilih muda yang terafiliasi secara ideologis dengan organisasi kepemudaan, khususnya dalam mendesain konten publikasi yang akan menjadi public space dan public sphere anak muda dalam mengadopsi informasi yang valid, sekaligus mendorong generasi muda terlibat sebagai Smart Digital Activism.Lanskap pemilu Tahun 2024 perlu dipandang secara serius seperti dalam penelitian Dettman & Pepinsky (2022), menunjukkan bahwa terdapat keterkaitan antara demografi dan perilaku memilih pada pemilu, termasuk cara pemilih mengakses informasi kepemiluan. Karakteristik demografi seperti usia, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan dapat memengaruhi preferensi dalam menentukan pilihannya (Dettman & Pepinsky, 2023).