Arvina Rachma Sholihah
Departemen Administrasi Publik

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERAN STAKEHOLDERS DALAM PENGEMBANGAN DESA WISATA SEMBUNGAN KABUPATEN WONOSOBO Arvina Rachma Sholihah; Nina Widowati; Maesaroh Maesaroh
Journal of Public Policy and Management Review Vol 12, No 3: Juli 2023
Publisher : Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jppmr.v12i3.39857

Abstract

Desa Wisata Sembungan merupakan salah satu desa wisata di Kabupaten Wonosobo yang memiliki banyak potensi kepariwisataan yang patut dikembangkan. Pengembangan desa wisata membutuhkan peranan dari berbagai stakeholder. Dalam mengoptimalkan peranan tiap stakeholder yang terlibat dalam pengembangan potensi Desa Wisata Sembungan maka diperlukan adanya pengidentifikasian peran-peran stakeholder yang terlibat. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi stakeholder dan perannya dalam pengembangan Desa Wisata Sembungan beserta mengidentifikasi faktor pendukung atau penghambat peran stakeholder dalam pengembangan Desa Wisata Sembungan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stakeholder dalam pengembangan Desa Wisata Sembungan terbagi atas tiga kelompok stakeholder, yaitu stakeholder primer, stakeholder kunci, dan stakeholder sekunder. Berdasarkan perannya dalam pengembangan Desa Wisata Sembungan, stakeholder memiliki peranan ssebagai policy creator, koordinator, implementor, fasilitator, dan akselerator. Peranan yang dilakukan oleh seluruh stakeholder telah memenuhi semua klasifikasi peran stakeholder, meskipun masih memiliki beberapa kendala dan tantangan. Faktor penghambat pengembangan Desa Wisata sembungan berasal dari faktor masyarakat yang masih kontra terhadap pengembangan Desa Wisata Sembungan, faktor keuangan yang masih belum mencukupi berbagai pengembangan kepariwisataan dan faktor sumber daya manusia yang belum memiliki kompetensi yang memadai