Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PRINSIP BERKELANJUTAN PADA ARSITEKTUR VERNAKULAR: Studi Kasus Huma Gantung Buntoi, Kalimantan Tengah Ave Harysakti; Agung Murti Nugroho; Jenny Ernawati
JURNAL PERSPEKTIF ARSITEKTUR Vol. 9 No. 01 (2014): Jurnal Perspektif Arsitektur Volume 9 Nomor 1 Tahun 2014
Publisher : Jurusan Arsitektur UPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Isu pemanasan global dan semakin menipisnya sumber daya alam penghasil energi fosil membuat segala bidang untuk bertindak lebih bijaksana dalam memanfaatkan energi dan menghasilkan emisi karbon termasuk dalam bidang arsitektur. Arsitektur Berkelanjutan merupakan respon nyata dari bidang arsitektur untuk lebih dapat menghemat sumber daya alam dan memperhatikan kelangsungan sumber daya alam di masa depan. Arsitektur Vernakular merupakan salah satu sumber untuk mempelajari kearifan tentang berkelanjutan. Pada tulisan ini merupakan hasil penelitian tentang prinsip berkelanjutan pada arsitektur Huma Gantung Buntoi. Menggunakan metode Triangulasi didapatkan hasil bahwa Huma Gantung Buntoi berkarakter fisik arsitektur vernakular dan merupakan bangunan tanggap iklim serta memiliki banyak kearifan bagi pengembangan arsitektur berkelanjutan di era kontemporer
ELEMEN-ELEMEN PENDORONG KEARIFAN LOKAL ARSITEKTUR NUSANTARA Doddy Soedigdo; Ave Harysakti; Tari Budayanti Usop
JURNAL PERSPEKTIF ARSITEKTUR Vol. 9 No. 01 (2014): Jurnal Perspektif Arsitektur Volume 9 Nomor 1 Tahun 2014
Publisher : Jurusan Arsitektur UPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Negara Kesatuan Republik Indonesia dibentuk oleh wilayah-wilayah yang memiliki bermacam-macam karakteristik, bahasa, nilai-nilai, dan simbol-simbol yang unik dan berasal dari budaya masyarakat Indonesia. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui elemen-elemen yang mendorong timbulnya kearifan lokal dalam arsitektur di nusantara ini. Menggunakan metode kualitatif-rasionalistik ditemukan hasil bahwa elemen pendorong timbulnya suatu kearifan lokal adalah elemen manusia beserta pola pikirannya, dan elemen alam beserta iklimnya. Terbukti dengan pola pikir mereka yang menghasilkan kebijaksanaan mereka dalam menyusun pengetahuan yang dianggap baik bagi kehidupan mereka seperti hukum adat, tata kelola, dan tata cara untuk aktivitas mereka sehari-hari. Oleh sebab itulah maka kearifan lokal dalam arsitektur menjadi sangat penting perannya dalam menjaga dan mempertahankan kelestarian budaya Indonesia
STUDI POTENSI MATERIAL BAMBU DAN RE-MATERIAL MODULAR UNTUK DESAIN RUMAH MURAH YANG BERKELANJUTAN: Studi Kasus: Permukiman Danau Seha Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah Ave Harysakti; Sholehah
JURNAL PERSPEKTIF ARSITEKTUR Vol. 9 No. 02 (2014): Jurnal Perspektif Arsitektur Volume 9 Nomor 2 Tahun 2014
Publisher : Jurusan Arsitektur UPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penurunan kualitas visual Kota Palangkaraya akibat adanya Permukiman Danau Seha di tepian Sungai Kahayan yang terlihat kumuh dan acak. Untuk itu perlu dicarikan solusi agar keberadaan permukiman tersebut tidak merusak wajah kota. Selain relokasi, alternatif lainnya adalah perbaikan kualitas lingkungan visual, yaitu memperbaiki tampilan bangunan sekaligus menerapkan prinsip-prinsip arsitektur berkelanjutan. Pada penelitian ini digunakan metode Rasionalistik-Normatif, yaitu menyusun kerangka konsep berdasarkan penelitian terdahulu untuk dikembangkan dalam pemodelan bangunan Rumah Murah Berkelanjutan. Hasil dari penelitian ini diperoleh model awal dari bangunan Rumah Murah lengkap dengan fitur-fitur berkelanjutannya, dimana diperoleh faktor-faktor konsiderasi untuk diteliti lebih lanjut. Faktor-faktor tersebut antara lain: jenis bambu lokal Kalimantan Tengah yang cocok untuk konstruksinya, detail struktur dan konstruksi yang tepat, pengujian efisiensi energi dan tanggap iklim dari model, biaya konstruksi keseluruhan, dan lain-lain.