Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pendidikan Kesehatan Tentang Laktasi dan ASI Eksklusif di Desa Simatorkis Lola Pebrianthy; Zubaidah Nasution; Sarli Saragih
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol 5 No 2 (2023): Vol. 5 No. 2 Agustus 2023
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/jpma.v5i2.1063

Abstract

Keunggulan ASI tidak bisa ditandingi oleh apapun, baik ditijau dari segi zat gizi yang dikandungnya maupun aspek menyusui atau pemberian ASI itu sendiri (Agustina, 2016). ASI merupakan makanan yang memiliki gizi sempurna sesuai dengan kebutuhan bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. ASI juga mengandung zat zat berkualitas tinggi yang berguna untuk perkembangan kecerdasan dan kekebalan tubuh, sehingga bayi tidak mudah sakit dan mengalami kekurangan asupan gizi. Manfaat memberikan ASI tidak hanya menjalin kasih sayang, tetapi juga dapat mengurangi perdarahan setelah melahirkan, mempercepat pemulihan kesehatan ibu, menunda kehamilan, dan mengurangi resiko terkena kanker payudara (Roesli, 2008). Laktasi merupakan teknik menyusui mulai dari ASI dibuat sampai pada keadaan bayi menghisap dan menelan ASI. Laktasi merupakan bagian kelengkapan dari siklus reproduksi mamalia termasuk manusia. Masa laktasi berguna untuk menambah pemberian ASI dan meneruskan pemberian ASI sampai anak berumur 2 tahun dengan baik dan benar serta anak memperoleh kekebalan tubuh secara alami (Wiji & Mulyani, 2013). Proses laktasi menurut (Wiji & Mulyani, 2013) mempengaruhi hormonal, adapun hormon-hormon yang berperan dalam proses laktasi adalah : Progesteron, Estrogen, Follicle Stimulating Hormone (FSH), Luteinizing Hormone (LH), Prolaktin, Oksitosin dan Human Placental Lactogen (HPL). Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan cara memberikan informasi tentang apa itu Laktasi dan ASI Eksklusif dengan jumlah peserta sebanyak 12 orang. Hasil evaluasi selama proses kegiatan berlangsung didapatkan hampir seluruh peserta telah paham dan tahu apa itu Laktasi dan ASI Eksklusif. Dengan adanya pendidikan kesehatan ini, diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan ibu tentang Laktasi dan ASI Eksklusif sehingga target capaian ASI Eksklusif dapat meningkat.
Hubungan Budaya Makan Dan Ekonomi dengan Kejadian Kekurangan Energi kronik (KEK) Siregar, Nurelilasari; Lola Pebrianthy; Murni Ariani Harefa; ⁠Ita Arbaiyah; Sarli Saragih
WOMB Midwifery Journal Vol. 3 No. 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPPM) STIKes Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/wombmidj.v3i2.480

Abstract

Chronic Energy Deficiency (CED) in pregnant women is influenced by various factors, including economic status and a culture of abstinence from food. This study aims to identify the relationship between economic status and eating culture with CED in the Hutaimbaru Health Center work area in July 2024 using a cross-sectional design with data collection using a questionnaire. Study was using total sampling and got 35 pregnant women, and data analysis was using the Chi-square test. The results showed a relationship between eating culture and CED (p = 0.022) and between economic status and CED (p = 0.011). It was concluded that economics and eating culture are related to the incidence of CED. It is recommended that health workers strengthen health promotion efforts by improving the quality of education and counseling, as well as providing motivation in health services, especially those related to the prevention and treatment of CED in pregnant women.