Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ)

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Gangguan Siklus Menstruasi Pada Remaja Putri di SMK IT Raflesia Depok Pada Tahun 2024 Nurhayati; Wiwin Nur Fitriani; Eka Bati Widyaningsih
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 8 No. 2 (2025): September 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v8i2.377

Abstract

Latar Belakang : Menstruasi merupakan suatu proses menuju pubertas pada wanita yang ditandai dengan pembusukan lapisan dalam rahim berlangsung selama 5-7 hari. Menurut data WHO (2020) Prevalensi gangguan siklus menstruasi pada wanita sekitar 45%. Data Riskesdas (2018) sebanyak 11,7% remaja di Indonesia mengalami gangguan menstruasi tidak teratur di jawa barat prevalensi gangguan menstruasi di Jawa Barat 14,4%. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di SMK Raflesia pada bulan Juli, ditemukan bahwa dari 30 siswa yang mengalami siklus menstruasi normal berkisar antara 21 sampai 35 hari sebanyak 11 orang (36,67%). Siswa dan mengalami siklus menstruasi < 21 hari sebanyak 18 (58,1%) mahasiswa yang mengalami siklus menstruasi. 35 hari sebanyak 1 (3,2%) mahasiswa. Tujuan: Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan gangguan siklus menstruasi pada mahasiswa remaja putri di SMK TI Raflesia Depok tahun 2024. Metodologi: jenis survei penelitian dengan penelitian deskriptif dan analitis. Sampel penelitian ini adalah teknik simple random sampling sebanyak 79 responden. Analisis menggunakan Chi-square. Hasil: Hasil yang diperoleh dari tingkat Chi-square stres (nilai p 0,000), aktivitas fisik (nilai p 0,910), BMI (nilai p 0,002), diet (nilai p 0,001), dan gaya hidup (nilai p 0,002). Kesimpulan : Tidak ada hubungan antara aktivitas fisik dengan menstruasi. gangguan siklus, ada hubungan stres, BMI, dan diet terhadap siklus menstruasi 
Hubungan Pengetahuan, Sikap Dan Gaya Hidup dengan Kejadian Anemia pada Calon Pengantin Perempuan di Puskesmas Sapuran Tahun 2024 Feni Aryani; Eka Bati Widyaningsih; Wiwin Nur Fitriani
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 8 No. 2 (2025): September 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v8i2.381

Abstract

Anemia pada calon pengantin perempuan adalah kondisi calon pengantin yang mengalami jumlah sel darah merah atau kandungan Hemoglobin dalam darah lebih rendah dari batas normal. Hal ini berdampak pada saat terjadinya kehamilan yang menyebabkan kehamilan menjadi beresiko. Kadar hemoglobin normal pada perempuan adalah 12 gr/dl. Masih tingginya kasus anemia baik di Dunia, Indonesia dan pada tahun 2021 terdapat 184.227 wanita usia subur (WUS) di Kabupaten wonosobo 14,1% diantaranya mengalami anemia (Dinkes Kab. Wonosobo, 2021). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Gaya Hidup dengan kejadian anemia pada calon pengantin perempuan di Puskesmas Sapuran Tahun 2024. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian survey dengan penelitian analitik. Dimana variabel yang diteliti diukur dalam waktu yang sama dengan menggunakan desain penelitian crossectional. Teknik pengambilam sampel yang dilakukan peneliti Accidental sampling adalah data primer yaitu data yang diperoleh dari kuesioner terhadap 51 sampel calon pengantin perempuan di Puskesmas Sauran. Analisis data menggunakan ChiSquare. Hasil uji Chi Square Test terdapat hubungan antara pengetahuan (p value = 0,000), Sikap (p value = 0,000) dan Gaya hidup (p value = 0,000), dengan kejadian anemia pada calon pengantin perempuan. Terdapat hubungan hubungan antara pengetahuan, Sikap dan Gaya Hidup dengan kejadian anemia pada calon pengantin perempuan di Puskesmas Sapuran Tahun 2024. Saran dari penelitian ini yaitu dilakukan pengembangan penelitian dengan meneliti faktor lain seperti faktor predisposisi, faktor enabling, faktor reinforcing, agar dapat diketahui secara signifikan penyebab anemia pada catin.
Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Pelaksanaan Skrining Pranikah Pada Calon Pengantin Perempuan Di Puskesmas Kecamatan Pancoran Jakarta Selatan Tahun 2024 Putri Amalia; Wiwin Nur Fitriani; Eka Bati Widyaningsih
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 8 No. 2 (2025): September 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v8i2.395

Abstract

Background : premarital screening is a medical examination that will be carried out by health officials such as midwives on prospective brides before marriage to prepare for a healthy and planned pregnancy. According to data from the World Health Organization (WHO) in 2023, there are an estimated 12.7 million births among teenage girls aged 15-19, and nearly half a million births among very young girls aged 10-14, all of which represent 10% of all births worldwide. Based on preliminary studies conducted by researchers, data on visits by prospective brides at the Pancoran Sub-District Health Center in 2021 were 976 prospective female brides who conducted pre-wedding screening, in 2022 there was a slight decrease in visits by 928 prospective brides and in 2023 the number of visits by prospective female brides was 848 people, based on the latest data obtained by researchers bride visits until June 2024 were 397 people. Objective : to determine the factors related to the implementation of premarital screening on prospective brides in the Puskesmas area of Pancoran District, South Jakarta in 2024. Methodology : type of survey research with descriptive and analytical research sample this study is a Purposive sampling technique as many as 200 respondents. Analysis using Chi-square. Result : the result obtained from The Chi-square. age (p-value 0.590), occupation (p-value 0.030), knowledge (p-value 0.036), attitude (p-value 0.026). Conclusion : there is no relationship between age and the implementation of premarital screening. there is a relationship of employment, knowledge, and attitudes towards the implementation of premarital screening. Suggestion : in couples prospective brides be positive, seek information about pre-wedding screening to increase knowledge of prospective brides, and can take the time to carry out pre-wedding screening at least 6 months before marriage.
Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Anemia Pada Ibu Hamil di TPMB Bdn. Aan Karyati S.ST Tahun 2024 : Indonesia Indah Septiani; Wiwin Nur Fitriani; Eka Bati Widyaningsih
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 8 No. 2 (2025): September 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v8i2.411

Abstract

Anemia pada ibu hamil merupakan masalah global dan nasional yang dapat meningkatkan resiko morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi. Anemia pada ibu hamil merujuk pada suatu kondisi di mana kadar hemoglobin dalam darah kurang dari 11 g/L pada trimester I dan III, kadar hemoglobin kurang dari 10,5 g/L pada trimester II. Tujuan Mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan anemia pada ibu hamil di TPMB Bdn. Aan Karyati, S.ST, Tahun 2024. Metodologi: Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian survey dengan penelitian analitik. Dimana variabel yang diteliti diukur dalam waktu yang sama dengan menggunakan desain penelitian crossectional. Teknik pengambilam sampel yang dilakukan peneliti Accidental sampling adalah data primer yaitu data yang diperoleh dari kuesioner terhadap 50 sampel ibu hamil yang memeriksan kehamilan. Analisis data menggunakan ChiSquare dan Fisher exact test. Hasil uji Chi Square Test terdapat hubungan antara usia (p value = 0,002), Pritas (p value = 0,000), Pengetahuan (p value = 0,000), Konsumsi Tablet Fe (p value = 0,000) dengan kejadian anemia pada ibu hamil dan Hasil uji Fisher’s Exact Test hubungan antara Kunjungan ANC (p value = 0,002) dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Terdapat hubungan antara usia, paritas, pengetahuan, konsumsi tablet Fe dan kunjungan ANC dengan Anemia pada Ibu Hamil di TPMB Bdn. Aan Karyati, S.ST, Tahun 2024. Saran dari penelitian ini yaitu dilakukan pengembangan penelitian dengan variable faktor predisposisi, Faktor dan faktor penguat.
Hubungan Pengetahuan, Lama Pemakaian Dan Jenis Kontrasepsi Suntik Terhadap Gangguan Menstruasi Pada Akseptor KB Suntik Di TPMB Bd. Aan Karyati, S.ST Tahun 2024: Indonesia Rahmawati, Delima; Eka Bati Widyaningsih; Wiwin Nur Fitriani
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 8 No. 2 (2025): September 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v8i2.414

Abstract

Data BPS menyebutkan akseptor KB suntik di Indonesia mencapai 59,9%. Salah satu efek samping dari kontrasepsi suntik yaitu gangguan menstruasi yang terjadi tergantung dari lamanya pemakaian, adapun gejalanya seperti bercak (spotting), amenorea, kekeringan pada vagina, jerawat atau flek hitam pada wajah dan perdarahan yang lebih lama dari pada biasanya. Mengetahui hubungan lama pemakaian dan jenis kontrasepsi suntik terhadap gangguan menstruasi pada akseptor KB Suntik di TPMB Bdn. Aan Karyati S.ST Tahun 2024. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian survey dengan penelitian analitik. Dimana variabel yang diteliti diukur dalam waktu yang sama dengan menggunakan desain penelitian crossectional. Teknik pengambilam sampel yang dilakukan peneliti Accidental sampling adalah data primer yaitu data yang diperoleh dari kuesioner terhadap 92 sampel akseptor KB yang memeriksan kehamilan. Analisis data menggunakan ChiSquare test. Hasil yang diperoleh dari uji Chi Square hubungan antara pengetahuan dengan ganguan mentruasi p value = 0,000 <α= 0,05. Hasil uji Chi Square hubungan antara jenis kontrasepsi dengan ganguan mentruasi p value = 0,006 <α= 0,05. Tidak terdapat hubungan signifikan antara lama pemakaian dengan gangguan menstruasi dengan nilai p value = 0,991 > α=0,005. Terdapat hubungan antara pengetahuan dan jenis kontrasepsi suntik terhadap gangguan menstruasi pada akseptor KB Suntik di TPMB Bdn. Aan Karyati S.ST Tahun 2024. Saran dari penelitian ini yaitu dilakukan pengembangan penelitian dengan variable lain seperti penyakit ginekologi, usia, gangguan hormonal, kelainan uterus, gangguan psikologi, status gizi, kondisi fisik, agar dapat diketahui secara signifikan penyebab gangguan menstruasi bagi akseptor KB suntik.