Data BPS menyebutkan akseptor KB suntik di Indonesia mencapai 59,9%. Salah satu efek samping dari kontrasepsi suntik yaitu gangguan menstruasi yang terjadi tergantung dari lamanya pemakaian, adapun gejalanya seperti bercak (spotting), amenorea, kekeringan pada vagina, jerawat atau flek hitam pada wajah dan perdarahan yang lebih lama dari pada biasanya. Mengetahui hubungan lama pemakaian dan jenis kontrasepsi suntik terhadap gangguan menstruasi pada akseptor KB Suntik di TPMB Bdn. Aan Karyati S.ST Tahun 2024. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian survey dengan penelitian analitik. Dimana variabel yang diteliti diukur dalam waktu yang sama dengan menggunakan desain penelitian crossectional. Teknik pengambilam sampel yang dilakukan peneliti Accidental sampling adalah data primer yaitu data yang diperoleh dari kuesioner terhadap 92 sampel akseptor KB yang memeriksan kehamilan. Analisis data menggunakan ChiSquare test. Hasil yang diperoleh dari uji Chi Square hubungan antara pengetahuan dengan ganguan mentruasi p value = 0,000 <α= 0,05. Hasil uji Chi Square hubungan antara jenis kontrasepsi dengan ganguan mentruasi p value = 0,006 <α= 0,05. Tidak terdapat hubungan signifikan antara lama pemakaian dengan gangguan menstruasi dengan nilai p value = 0,991 > α=0,005. Terdapat hubungan antara pengetahuan dan jenis kontrasepsi suntik terhadap gangguan menstruasi pada akseptor KB Suntik di TPMB Bdn. Aan Karyati S.ST Tahun 2024. Saran dari penelitian ini yaitu dilakukan pengembangan penelitian dengan variable lain seperti penyakit ginekologi, usia, gangguan hormonal, kelainan uterus, gangguan psikologi, status gizi, kondisi fisik, agar dapat diketahui secara signifikan penyebab gangguan menstruasi bagi akseptor KB suntik.
Copyrights © 2025