Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bima, angka kemiskinan tahun 2021 mencapai 16.220 jiwa, jika dibandingkan tahun 2020, yang mencapai sekitar 14.660 jiwa. Peter, (2022) bahwa persentase penduduk Kota Bima yang dikategorikan miskin meningkat pada tahun tahun 2020, mencapai 8,35%, sedangkan pada tahun 2021 terus bertambah menjadi 8,88 persen. Hal ini menandakan bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat Bima masih cukup rendah. Untuk meminimalisir kemiskinan, maka pemerintah memberikan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), keluarga miskin didorong untuk memiliki akses, memanfaatkan pelayanan sosial, kesehatan, pendidikan, pangan, gizi, perawatan, pendampingan, termasuk akses terhadap berbagai program perlindungan sosial lainnya. Permasalahan dalam penelitian ini dilihat dari angka kemiskinan yang masih cukup tinggi di Kota dan Kabupaten Bima, bahwa PKH belum manpu memberdayakan masyarakat miskin. Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan peran PKH dalam memberdayakan masyarakat miskin di Desa Sarae Ruma Keamatan Langgudu Kabupaten Bima. Penelitian merupakan penelitian field research dengan metode penelitian deskriptif kualitatif, Informan penelitian adalah Pendamping PKH di Desa sarae Ruma Kecamatan langgudu kabupaten Bima, teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kemudian data penelitian di analisis dengan display data, ferifikasi data dan uji keabsahan data, lalu kesimpulan. Hasil penelitian ini bahwa peran pendamping PKH terhadap pemberdayaan masyarakat miskin secara berangsur-angsur semakin kelihatan dalam aspek pendidikan, kesehatan dan ekonomi, namun terdapat 10 masyarakat yang sudah 3 tahun menerima PKH, namun acuh tak acuh bekerja, menyekolahkan anak, sering menyalahgunakan kartu PKH dan sengaja tidak merenovasi rumah dengan alasan bahwa menjadi miskin akan ditanggung kehidupannya, rata-rata tidak mengetahui bahwa menjadi peserta PKH memiliki jangka waktu, ketergantungan masyarakat terhadap pemerintah semakin tinggi.