Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Jual Beli Akun Go-jek pada Driver Go-Jek (Studi di Kantor Go-Jek cabang Pekalongan): (Studi di Kantor Go-Jek cabang Pekalongan) Rita Meliyah; Bunga Desyana Pratami; Hidayatul Maula
el hisbah: Journal of Islamic Economic Law Vol. 1 No. 2 (2021)
Publisher : Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.422 KB) | DOI: 10.28918/el_hisbah.v1i2.4490

Abstract

Maraknya praktik jual beli akun ojek online di Pekalongan, para penjual akun ojek online menjual akun ojek onlinenya. Pengemudi yang membeli akun orang lain tersebut, kemudian dimanfaatkan oleh beberapa pengemudi untuk melakukan kejahatan. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field-research) dengan pendekatan kualitatif. Rumusan masalah penelitian ini adalah Bagaimana praktik penyebab terjadinya jual beli akun Go-jek oelh para driver dan akibat hukum penjual dan pembeli terhadap jual beli akun Go-Jek oleh para Driver di Kota Pekalongan. Hasil penelitian ini menunjukkan akibat hukum yang ditimbulkan dengan adanya jual beli akun Go-jek yaitu jual beli akun Go-jek terdapat unsur gharar. Dalam jual beli akun Gojek jual belinya merugikan pihak lain yaitu konsumen Go-jek dan perusahaan Go-jek dapat memberikan akibat yang tidak diharapkan. Berdasarkan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata tentang Kemitraan maka perusahaan Go-jek juga berhak memberi sanksi terhadap para driver yang melakukan jual beli akun Go-jek apabila pemilik akun selaku mitra melanggar ketentuan dalam perjanjian kemitraan, maka perusahaan aplikasi dapat memberikan sanksi sesuai kesepakatan, guna melindungi kepentingan masyarakat pengguna aplikasi.
Perjanjian Gadai Sawah Di Desa Pedagung Kecamatan Bantarbolang Kabupaten Pemalang: (Kajian Sosiologi Hukum) Muhammad Abdul Jalil; Trianah Sofiani; Bunga Desyana Pratami
el hisbah: Journal of Islamic Economic Law Vol. 2 No. 1 (2022)
Publisher : Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28918/el_hisbah.v2i1.5423

Abstract

Praktik gadai sawah sudah menjadi tradisi yang dilakukan masyarakat Desa Pedagung. Gadai dilakukan tanpa adanya perjanjian tertulis, sehingga tidak ada kejelasan jangka waktu berakhirnya gadai. Penulis tertarik untuk meneliti mengapa gadai sawah masih dilakukan di Desa Pedagung dan bagaimana pelaksanaan perjanjian gadai sawah yang di lakukan masyarakat Desa Pedagung. Jenis penelitian yang di gunakan ialah yurudis empiris. Pendekatan yang digunakan ialah kualitatif. Hasil yang didapatkan penulis bahwa gadai sawah yang di lakukan oleh masyarakat Desa Pedagung tidak sesuai dengan ketentuan hukum islam yang mengatur tentang gadai maupun Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 56 Tahun 1960. Ketidak sesuaian perjanjian gadai sawah yang dilakukan oleh masyarakat Desa Pedagung tidak sesuai dengan hukum Islam sebab memiliki faktor riba, karena akad gadai bertujuan meminta keyakinan ataupun jaminan atas utang untuk orang yang menggadaikan, bukan buat mencari sesuatu keuntungan. Karena dalam perjanjian yang dilakukan oleh masyarakat Desa Pedagung tidak menentukan jangka waktu gadai dan pemanfaatan barang gadai oleh penerima gadai.