Fitri Rizkiah
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi Nusa Pangkalpinang

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Hubungan antara Sosiodemografi dan Aktivitas Fisik dengan Kejadian Hipertensi pada Prausila yang Berkunjung ke Puskesmas Pangkalan Baru Kabupaten Bangka Tengah tahun 2017 Fitri Rizkiah
JURNAL SMART ANKES Vol 1 No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat STIKES Abdi Nusa Pangkalpinang
Publisher : Program Studi Ilmu Kesehatan STIKES  Abdi Nusa Pangkalpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit hipertensi merupakan gangguan sistem peredaran darah yang menyebabkan kenaikan tekanan darah di atas normal dengan sistolik ≥ 140 mmHg dan diastolik ≥ 90 mmHg dan masih merupakan penyebab kematian nomor 3 di dunia. Kejadian hipertensi pada prausila di Puskesmas Pangkalan Baru, 3 (tiga) tahun terakhir masih tinggi dan menduduki urutan pertama dari semua golongan umur untuk penyakit hipertensi, dengan jumlah penderita 314 tahun 2012. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara sosiodemografi dan aktivitas fisik dengan kejadian hipertensi pada prausila yang berkunjung ke Puskesmas Pangkalan Baru Kabupaten Bangka Tengah. Penelitian ini menggunakan survei analitik dengan desain penelitian case control dan teknik pengambilan data melalui wawancara langsung dengan alat bantu kuesioner. Sampel penelitian sebanyak 278 orang, teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara simple random sampling pada kelompok kasus yaitu 139 orang dan metodesimple random sampling pada kelompok kontrol yaitu 139 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan bermakna antara umur (p=0,029, OR=1,750), jenis kelamin (p=0,012, OR=1,897), pengetahuan (p=0,001, OR=2,333) Aktivitas olahraga (p=0,014, OR=1,980) dan merokok (p=0,021, OR=1,810) dengan kejadian hipertensi pada prausila dan tidak ada hubungan bermakna antara jenis pekerjaan (p=0,065 OR=1,980) dengan kejadian hipertensi pada prausila. Pengetahuan merupakan faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap kejadian hipertensi pada prausila. Untuk itu pentingnya petugas kesehatan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit hipertensi, rutin melakukan pemeriksaan tekanan darah dimulai sejak dini menerapkan pola hidup sehat tidak merokok serta melakukan aktivitas olahraga minimal 3 kali dalam seminggu dan minimal 30 menit dalam sehari.
Hubungan antara Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Ibu dengan Kejadian Diare pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Selindung tahun 2018 Rizkiah, Fitri
JURNAL SMART ANKES Vol 2 No 1 (2018): Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat STIKES Abdi Nusa Pangkalpinang
Publisher : Program Studi Ilmu Kesehatan STIKES  Abdi Nusa Pangkalpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih sering (biasanya 3 kali atau lebih) dalam satu hari. Di wilayah kerja Puskesmas Selindung jumlah penderita diare pada balita pada tahun 2015 sebesar 258 balita, pada tahun 2016 sebesar 373 balita dan tahun 2017 sebesar 680 balita, Tujuan dari penelitian ini yaitu Untuk mengetahui hubungan antara perilaku hidu bersih dan seht (PHBS) ibu dengan kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Selindung tahun 2018. Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan kuantitatif dengan desain potong lintang (cross sectional). Sampel dan responden dalam penelitian ini adalah balita yang berusia < 5 tahun dengan responden ibu yang mempunyai balita dan bertempat tinggal di Wilayah Kerja Puskesmas Selindung Kota Pangkalpinang Tahun 2018. Sampel yang diambil dengan metode simple random sampling (probability sampling), dimana setiap sampel penelitian dipilih secara acak dengan menggunakan angka acak menggunakan aplikasi microsoft excel sehingga semua unit yang ada di populasi mempunyai kesempataan yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berhubungan antara perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) ibu dengan kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Selindung tahun 2018 yaitu pemberian ASI ekslusif, penggunaan air bersih, cuci tangan pakai sabun, penggunaan jamban sedangkan faktor yang tidak berhubungan adalah menimbang balita setiap bulan, sedangkan faktor yang dominan adalah penggunaan jamban. Diharapkan kepada Puskesmas Selindung Kota Pangkalpinang agar meningkatkan penyuluhan tentang kesehatan kepada masyarakat setempat dan perlu diintensifkan penyampaian tentang cara penanganan penyakit diare serta cara pencegahannya, dan kepada masyarakat setempat, khususnya di Wilayah Kerja Puskesmas Selindung Kota Pangkalpinang untuk lebih menjaga kesehatan balitanya penggunaan jamban yang baik dengan tujuan untuk menghindari balitanya tidak terkena diare. Kata Kunci : Diare, Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN RENDANYA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KACANG PEDANG KOTA PANGKALPINANG Rizkiah, Fitri
JURNAL SMART ANKES Vol 3 No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat STIKES Abdi Nusa Pangkalpinang
Publisher : Program Studi Ilmu Kesehatan STIKES  Abdi Nusa Pangkalpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ASI eksklusif adalah yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama enam bulan, tanpa menambahkan dan/atau mengganti dengan makanan atau minuman lain (kecuali obat,vitamin, dan mineral).Bedasarkan data dari Puskesmas Kacang Pedang Kota Pangkalpiang tahun 2016 jumlah ibu yang memiliki bayi sejumlah 57 ibu sedangkan bayi yang diberi ASI eksklusif sebesar 32 bayi (56,2%), pada tahun 2017 jumlah ibu yang memiliki bayi sejumlah 53 ibu sedangkan bayi yang diberi ASI eksklusif sebesar 17 bayi sebesar (32,1%) dan tahun 2018 jumlah ibu yang memiliki bayi sejumlah 70 ibu sedangkan bayi yang diberi ASI eksklusif sebesar 29 bayi. Masih dibawah target SPM yaitu 92% dan belum diketahui faktor – faktor yang berhubungan dengan rendahnya pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja puskesmas Kacang Pedang tahun 2019. Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan rendahnya pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Kacang Pedang Penelitian ini menggunakan desain studi cross secional dengan menggunkan uji chi-square dan teknik pengambilan sampel secara quotum atau jatah. Pengambilan datanya menggunakan teknik wawancara melalui lembar kusioner. Populasi dalam penelitian ini adalah bayi yang berusia 6-11 bulan di Puskesmas Kacang Pedang Kota Pangkalpinang tahun 2018 yang jumlah 117 bayi. Jumlah sampel pada penelitian ini berjumlah 117 responden. Hasil penelitian menujukan bahwa ada hubungan antara pendidikan ibu (p=0,001), pengetahuan (p=0,003), pekerjaan ibu (p=0,003), dukungan keluarga (p=0,000) dan peran petugas kesehatan (p=0,000). Faktor yang paling dominan berhubungan adalah dukungan keluarga. Diharapkan petugas kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil dan ibu nifas tentang pentingnya ASI eksklusif dengan cara memberikan konseling pada ibu hamil melalui penyuluhan langsung dan tidak langsung (poster, leaflet).
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAILIAT Rizkiah, Fitri
JURNAL SMART ANKES Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat STIKES Abdi Nusa Pangkalpinang
Publisher : Program Studi Ilmu Kesehatan STIKES  Abdi Nusa Pangkalpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diare adalah kejadian buang air besar dengan konsistensi lebih cair dari biasanya, dengan frekuensi tiga kali atau lebih dalam periode 24 jam, Diare merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas di kalangan anak-anak kurang dari lima tahun. Berdasarkan data puskesmas Sungailiat Menunjukkan kejadian diare pada balita tahun 2016 berjumlah 718 kasus, tahun 2017 berjumlah 660 kasus dan tahun 2018 berjumlah 678 kasus. Berdasarkan data yang diperoleh dapat dilihat bahwa masih tingginya kasus jumlah penderita diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Sungailiat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara Pendidikan Ibu, Pengetahuan Ibu, Sikap Ibu dan Penggunaan Jamban Sehat dengan kejadian diare pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sungailiat. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan menggunakan uji chi-square dan tekhnik pengambilan sampel menggunakan tabel bilangan acak sederhana untuk sebaran sempel masing-masing desa menggunakan rumus alokasi proposional, serta pengambilan datanya menggunakan tekhnik wawancara dan observasi melalui lembar kuesioner. Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki balita di wilayah kerja puskesmas Sungailiat tahun 2019 dengan jumlah sampel minimal penelitian dihitung berdasarkan rumus perhitungan sampel berjumlah 104 responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara pendidikan ibu (p=0,617), pengetahuan ibu (p=0,987) dan penggunaan jamban sehat (p=0,483). Dan ada hubungan antara sikap ibu dengan kejadian diare pada balita (p =0,012). Diharapkan ibu yang memiliki balita dapat melakukan tindakan pencegahan diare pada diare. Para ibu dapat mencari informasi tentang apa-apa saja yang harus dilakukan saat anak terkena diare melalui media informasi lainnya serta dapat meningkatkan pemahaman tentang bagaimana cara mencegah diare pada balita.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESEMBUHAN PASIEN DIABETES MELITUS DALAM MENGENDALIKAN KADAR GULA DALAM DARAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PETALING Rizkiah, Fitri
JURNAL SMART ANKES Vol 3 No 2 (2019): Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat STIKES Abdi Nusa Pangkalpinang
Publisher : Program Studi Ilmu Kesehatan STIKES  Abdi Nusa Pangkalpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes melitus sering disebut dengan the great imitator, yaitu penyakit yang dapat menyerang semua organ tubuh dan menimbulkan berbagai keluhan, Penyebab meningkatnya prevalensi diabetes melitus di era globalisasi adalah adanya perubahan gaya hidup seperti pola makan yang tidak seimbang dan kurangnya aktivitas fisik Tujuan penelitian yaitu Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kesembuhan pasien diabetes mellitus dalam mengendalikan kadar gula dalam darah di wilayah kerja Puskesmas Petaling. Penelitian ini menggunakan survey analitik dengan metode cross sectional, subyek penelitian ini adalah pasien Diabetes Mellitus dengan jumlah sampel sebanyak 99 orang. Data dikumpulkan dengan metode wawancara menggunakan kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berhubungan dengan kesembuhan pasien diabetes mellitus dalam mengendalikan kadar gula dalam darah di wilayah kerja Puskesmas Petaling yaitu pengetahuan (p=0,022), sikap (p=0,025), pendapatan (p=0,005), aktivitas fisik (p=0,003) asupan obat (p=0,013) dan dukungan keluarga (p=0,019) sedangkan faktor yang tidak berhubungan adalah obesitas, faktor yang paling dominan adalah aktivitas fisik (POR=3,824). Diharapkan kepada Petugas Kesehatan Puskesmas Petaling pada saat pasien kontrol kadar gula darah diberikan brosur tentang pentingnya menjaga gula darah pada pasien Diabates Melitus yang berisi melakukan aktivitas fisik/olahraga, makanan yang dikonsumsi (jumlah, jadwal, jenis) dan apa komplikasi dari penyakit Diabetes Melitus.
Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku WUS Dalam Deteksi Dini Kanker Serviks Menggunakan Metode IVA fitri rizkiah
Jurnal Kesehatan Panca Bhakti Lampung (JKPBL) Vol 9 No No 2 (2021): JKPBL Vol 9 No 2 2021
Publisher : LPPM STIKes Panca Bhakti Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47218/jkpbl.v9iNo 2.125

Abstract

Kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama di dunia. Kanker serviks adalah pertumbuhan sel-sel abnormal pada serviks dimana sel-sel normal berubah menjadi sel kanker. Metode IVA sudah diakui oleh WHO dan dinilai efektif digunakan di negara berkembang Penelitian ini menggunakan desain case control. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh WUS di wilayah kerja Puskesmas Gerunggang Pangkalpinang yang berjumlah 1.793 orang dengan sampel 280 orang. Didapatkan hasil ada hubungan antara pengetahuan, pekerjaan, sikap, sosial budaya dan dukungan keluarga dengan perilaku WUS dalam deteksi dini kanker serviks menggunakan metode IVA di wilayah kerja Puskesmas Gerunggang tahun 2018. Disarankan Puskesmas Gerunggang meningkatkan penyuluhan kesehatan mengenai pentingnya deteksi dini kanker serviks menggunakan metode IVA agar dapat meningkatkan pengetahuan, sikap serta bekerja sama dengan tokoh masyarakat (ustadzah), kader kesehatan dan PKK untuk memberi pendekatan pula kepada keluarga WUS.
Hubungan antara Sosiodemografi dan Aktivitas Fisik dengan Kejadian Hipertensi pada Prausila yang Berkunjung ke Puskesmas Pangkalan Baru Kabupaten Bangka Tengah tahun 2017 Fitri Rizkiah
JURNAL SMART ANKes Vol. 1 No. 1 (2017): Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat STIKES Abdi Nusa Pangkalpinang
Publisher : Biro Riset, Inovasi dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Anak Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.306 KB) | DOI: 10.52120/jsa.v1i1.2

Abstract

Penyakit hipertensi merupakan gangguan sistem peredaran darah yang menyebabkan kenaikan tekanan darah di atas normal dengan sistolik ? 140 mmHg dan diastolik ? 90 mmHg dan masih merupakan penyebab kematian nomor 3 di dunia. Kejadian hipertensi pada prausila di Puskesmas Pangkalan Baru, 3 (tiga) tahun terakhir masih tinggi dan menduduki urutan pertama dari semua golongan umur untuk penyakit hipertensi, dengan jumlah penderita 314 tahun 2012. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara sosiodemografi dan aktivitas fisik dengan kejadian hipertensi pada prausila yang berkunjung ke Puskesmas Pangkalan Baru Kabupaten Bangka Tengah. Penelitian ini menggunakan survei analitik dengan desain penelitian case control dan teknik pengambilan data melalui wawancara langsung dengan alat bantu kuesioner. Sampel penelitian sebanyak 278 orang, teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara simple random sampling pada kelompok kasus yaitu 139 orang dan metodesimple random sampling pada kelompok kontrol yaitu 139 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan bermakna antara umur (p=0,029, OR=1,750), jenis kelamin (p=0,012, OR=1,897), pengetahuan (p=0,001, OR=2,333) Aktivitas olahraga (p=0,014, OR=1,980) dan merokok (p=0,021, OR=1,810) dengan kejadian hipertensi pada prausila dan tidak ada hubungan bermakna antara jenis pekerjaan (p=0,065 OR=1,980) dengan kejadian hipertensi pada prausila. Pengetahuan merupakan faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap kejadian hipertensi pada prausila. Untuk itu pentingnya petugas kesehatan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit hipertensi, rutin melakukan pemeriksaan tekanan darah dimulai sejak dini menerapkan pola hidup sehat tidak merokok serta melakukan aktivitas olahraga minimal 3 kali dalam seminggu dan minimal 30 menit dalam sehari.
Hubungan antara Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Ibu dengan Kejadian Diare pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Selindung tahun 2018 Fitri Rizkiah
JURNAL SMART ANKes Vol. 2 No. 1 (2018): Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat STIKES Abdi Nusa Pangkalpinang
Publisher : Biro Riset, Inovasi dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Anak Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (92.183 KB) | DOI: 10.52120/jsa.v2i1.10

Abstract

Penyakit Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih sering (biasanya 3 kali atau lebih) dalam satu hari. Di wilayah kerja Puskesmas Selindung jumlah penderita diare pada balita pada tahun 2015 sebesar 258 balita, pada tahun 2016 sebesar 373 balita dan tahun 2017 sebesar 680 balita, Tujuan dari penelitian ini yaitu Untuk mengetahui hubungan antara perilaku hidu bersih dan seht (PHBS) ibu dengan kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Selindung tahun 2018. Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan kuantitatif dengan desain potong lintang (cross sectional). Sampel dan responden dalam penelitian ini adalah balita yang berusia < 5 tahun dengan responden ibu yang mempunyai balita dan bertempat tinggal di Wilayah Kerja Puskesmas Selindung Kota Pangkalpinang Tahun 2018. Sampel yang diambil dengan metode simple random sampling (probability sampling), dimana setiap sampel penelitian dipilih secara acak dengan menggunakan angka acak menggunakan aplikasi microsoft excel sehingga semua unit yang ada di populasi mempunyai kesempataan yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berhubungan antara perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) ibu dengan kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Selindung tahun 2018 yaitu pemberian ASI ekslusif, penggunaan air bersih, cuci tangan pakai sabun, penggunaan jamban sedangkan faktor yang tidak berhubungan adalah menimbang balita setiap bulan, sedangkan faktor yang dominan adalah penggunaan jamban. Diharapkan kepada Puskesmas Selindung Kota Pangkalpinang agar meningkatkan penyuluhan tentang kesehatan kepada masyarakat setempat dan perlu diintensifkan penyampaian tentang cara penanganan penyakit diare serta cara pencegahannya, dan kepada masyarakat setempat, khususnya di Wilayah Kerja Puskesmas Selindung Kota Pangkalpinang untuk lebih menjaga kesehatan balitanya penggunaan jamban yang baik dengan tujuan untuk menghindari balitanya tidak terkena diare. Kata Kunci : Diare, Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN RENDANYA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KACANG PEDANG KOTA PANGKALPINANG Fitri Rizkiah
JURNAL SMART ANKes Vol. 3 No. 1 (2019): Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat STIKES Abdi Nusa Pangkalpinang (Juni 2019)
Publisher : Biro Riset, Inovasi dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Anak Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (65.949 KB) | DOI: 10.52120/jsa.v3i1.22

Abstract

ASI eksklusif adalah yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama enam bulan, tanpa menambahkan dan/atau mengganti dengan makanan atau minuman lain (kecuali obat,vitamin, dan mineral).Bedasarkan data dari Puskesmas Kacang Pedang Kota Pangkalpiang tahun 2016 jumlah ibu yang memiliki bayi sejumlah 57 ibu sedangkan bayi yang diberi ASI eksklusif sebesar 32 bayi (56,2%), pada tahun 2017 jumlah ibu yang memiliki bayi sejumlah 53 ibu sedangkan bayi yang diberi ASI eksklusif sebesar 17 bayi sebesar (32,1%) dan tahun 2018 jumlah ibu yang memiliki bayi sejumlah 70 ibu sedangkan bayi yang diberi ASI eksklusif sebesar 29 bayi. Masih dibawah target SPM yaitu 92% dan belum diketahui faktor – faktor yang berhubungan dengan rendahnya pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja puskesmas Kacang Pedang tahun 2019. Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan rendahnya pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Kacang Pedang Penelitian ini menggunakan desain studi cross secional dengan menggunkan uji chi-square dan teknik pengambilan sampel secara quotum atau jatah. Pengambilan datanya menggunakan teknik wawancara melalui lembar kusioner. Populasi dalam penelitian ini adalah bayi yang berusia 6-11 bulan di Puskesmas Kacang Pedang Kota Pangkalpinang tahun 2018 yang jumlah 117 bayi. Jumlah sampel pada penelitian ini berjumlah 117 responden. Hasil penelitian menujukan bahwa ada hubungan antara pendidikan ibu (p=0,001), pengetahuan (p=0,003), pekerjaan ibu (p=0,003), dukungan keluarga (p=0,000) dan peran petugas kesehatan (p=0,000). Faktor yang paling dominan berhubungan adalah dukungan keluarga. Diharapkan petugas kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil dan ibu nifas tentang pentingnya ASI eksklusif dengan cara memberikan konseling pada ibu hamil melalui penyuluhan langsung dan tidak langsung (poster, leaflet).
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAILIAT Fitri Rizkiah
JURNAL SMART ANKes Vol. 4 No. 1 (2020): Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat STIKES Abdi Nusa Pangkalpinang (Juni 2020)
Publisher : Biro Riset, Inovasi dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Anak Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (103.986 KB) | DOI: 10.52120/jsa.v4i1.34

Abstract

Diare adalah kejadian buang air besar dengan konsistensi lebih cair dari biasanya, dengan frekuensi tiga kali atau lebih dalam periode 24 jam, Diare merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas di kalangan anak-anak kurang dari lima tahun. Berdasarkan data puskesmas Sungailiat Menunjukkan kejadian diare pada balita tahun 2016 berjumlah 718 kasus, tahun 2017 berjumlah 660 kasus dan tahun 2018 berjumlah 678 kasus. Berdasarkan data yang diperoleh dapat dilihat bahwa masih tingginya kasus jumlah penderita diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Sungailiat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara Pendidikan Ibu, Pengetahuan Ibu, Sikap Ibu dan Penggunaan Jamban Sehat dengan kejadian diare pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sungailiat. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan menggunakan uji chi-square dan tekhnik pengambilan sampel menggunakan tabel bilangan acak sederhana untuk sebaran sempel masing-masing desa menggunakan rumus alokasi proposional, serta pengambilan datanya menggunakan tekhnik wawancara dan observasi melalui lembar kuesioner. Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki balita di wilayah kerja puskesmas Sungailiat tahun 2019 dengan jumlah sampel minimal penelitian dihitung berdasarkan rumus perhitungan sampel berjumlah 104 responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara pendidikan ibu (p=0,617), pengetahuan ibu (p=0,987) dan penggunaan jamban sehat (p=0,483). Dan ada hubungan antara sikap ibu dengan kejadian diare pada balita (p =0,012). Diharapkan ibu yang memiliki balita dapat melakukan tindakan pencegahan diare pada diare. Para ibu dapat mencari informasi tentang apa-apa saja yang harus dilakukan saat anak terkena diare melalui media informasi lainnya serta dapat meningkatkan pemahaman tentang bagaimana cara mencegah diare pada balita.