p-Index From 2020 - 2025
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal JURNAL SMART ANKes
Novi Hariyanti
Program Studi Kesehatan Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi Nusa Pangkalpinang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Diabetes Mellitus Tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Sungailiat Misyati S Asmaruddin; Novi Hariyanti
JURNAL SMART ANKes Vol. 6 No. 1 (2022): JURNAL SMART ANKes
Publisher : Biro Riset, Inovasi dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Anak Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (793.13 KB) | DOI: 10.52120/jsa.v6i1.80

Abstract

Diabetes mellitus merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan kenaikan gula darah karena terganggunya hormon insulin yang berfungsi sebagai hormon untuk menjaga homeostasis tubuh dengan cara penurunan kadar gula darah. Berdasarkan data dari Puskesmas Sungailiat kasus penyakit diabetes mellitus tahun 2018 sebanyak 530 (15,27 persen), tahun 2019 sebanyak 708 (7,74 persen), tahun 2020 sebanyak 1360 (14,08 persen). Jenis penelitian menggunakan desain cross sectional, dengan populasi yaitu pasien yang datang berobat ke Puskesmas Sungailiat berjumlah 1360 orang. Didapatkan besar sampel sebanyak 103 responden dan Pengambilan sampel menggunakan teknik Purposive Sampling. Analisis data menggunakan analisis Univariat dan Bivariat dengan uji statistik chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diabetes mellitus tipe II di wilayah kerja Puskesmas Sungailiat tahun 2020 yaitu keturunan (p=0,000, POR 10,040), umur (p=0,022 POR 3,031), obesitas (p=0,002 POR 0,212), aktifitas fisik (p=0,032 POR 2,867). Dan faktor yang tidak berhubungan pada variabel pendidikan (p=1000 POR 0,956). Disarankan untuk petugas kesehatan di Puskesmas Sunagiliat agar rutin memberikan penyuluhan dan pengetahuan kepada penderita diabetes mellitus agar menerapkan gaya hidup sehat untuk mengurangi faktor resiko yang mungkin terjadi.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Rendahnya Pemberian Imunisasi Dasar Campak/ Rubella Umur 9-12 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Penagan Kabupaten Bangka Novi Hariyanti; Misyati S Asmaruddin; Siswanto
JURNAL SMART ANKes Vol. 6 No. 1 (2022): JURNAL SMART ANKes
Publisher : Biro Riset, Inovasi dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Anak Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (810.986 KB) | DOI: 10.52120/jsa.v6i1.86

Abstract

Campak dan Rubella adalah penyakit infeksi menular melalui saluran napas yang disebabkan oleh virus Campak dan Rubella. Berdasarkan data dari Puskesmas Penagan jumlah cakupan Imunisasi dasar Campak/Rubella pada bayi di wilayah kerja Puskesmas Penagan tahun 2018, 2019, dan 2020 mengalami penurunan dan belum mencapai target SPM sebesar 95 persen. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan rendahnya pemberian Imunisasi dasar Campak/Rubella umur 9-12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Penagan Kabupaten Bangka. Penelitian ini menggunakan desain Crosecctional, dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Penagan Kabupaten Bangka. Populasi penelitian adalah seluruh ibu yang mempunyai bayi umur 9-12 bulan sebanyak 233 orang dengan sampel sebanyak 77 ibu. Pengumpulan data melalui wawancara dengan instrumen kuesioner. Data dianalisa dengan analisa univariat dan bivariat dengan uji chi square test. Penelitian ini menghasilkan faktor-faktor yang berhubungan adalah pengetahuan (p=0,002), sikap (p=0,049), dukungan keluarga (p=0,002) dan peran tokoh masyarakat (p=0,019), faktor yang tidak berhubungan adalah pekerjaan (p=0,668) dan faktor yang paling dominan adalah Dukungan Keluarga dengan nilai POR = 6,17. Disarankan kepada petugas puskesmas agar memberikan pemahaman kepada keluarga, baik kepada suami atau dari anggota keluarga lainnya untuk memberikan dukungan kepada ibu, petugas puskesmas bersama kader kesehatan melakukan penyuluhan dan sosialisasi secara intensif kepada ibu yang memiliki anak umur 9-12 bulan. Mengajak tokoh masyarakat untuk menghimbau masyarakat agar berperan aktif untuk datang ketempat pelayanan imunisasi campak/rubella dan mengajak tokoh masyarakat untuk dapat mengumumkan tentang tempat dan jadwal pelayanan imunisasi.