Misyati S Asmaruddin
Program Studi Kesehatan Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi Nusa Pangkalpinang

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Faktor-faktor yang berhubungan dengan Kejadian BGM Pada balita di wilayah kerja Puskesmas Penagan Kabupaten Bangka S Asmaruddin, Misyati
JURNAL SMART ANKES Vol 2 No 1 (2018): Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat STIKES Abdi Nusa Pangkalpinang
Publisher : Program Studi Ilmu Kesehatan STIKES  Abdi Nusa Pangkalpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan Balita dengan BGM (Bawah Garis Merah) adalah balita dengan berat badan menurut umur (BB / U) berada di bawah garis merah pada KMS. Berdasarkan data yang didapatkan di Puskesmas Penagan, jumlah kasus BGM tahun 2015 sebanyak 4 balita dari 1010 ( 0,39% ) jumlah balita, pada tahun 2016 jumlah balita BGM 42 orang dari 796 ( 5,27% ) balita, pada tahun 2018 jumlah balita BGM 46 orang dari 796 ( 5,77% ) balita. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan Kejadian BGM Pada balita di wilayah kerja Puskesmas Penagan Kabupaten Bangka tahun 2018. Metode penelitian ini menggunakan desain penelitian Case Control.Populasi berjumlah 796 balita semua balita di wilayah kerja Puskesmas Penagan Kabupaten Bangka Tahun 2017. sampel kasus dalam penelitian ini adalah semua balita yang mengalami BGM di wilayah kerja puskesmas penagan tahun 2018. Sedangkan sampel kontrol adalah semua balita di Wilayah kerja Puskesmas Penagan tahun 2017. Perbandingan kasus dengan kontrol yang dipakai 1 : 2, maka jumlah sampel yang diambil pada kasus adalah 46 dan 92 sampel pada kontrol, sehingga sampel seluruh adalah 138 sampel. Pengambilan sampel kasus dilakukan menggunakan non random. Hasil : Faktor yang lebih beresiko terhadap kejadian BGM (Bawah Garis Merah) pada balita diwilayah kerja Puskesmas Penagan Kecamatan Mendo Barat Kabupaten Bangka Tahun 2018 yaitu Pendapatan Dengan Nilai OR = 6,028 dengan, 95% CI (2,585 - 17-974). Pengetahuan (p=0,015,POR=4,724),Sikap (p=0,008,POR =5,126),Pendapatan (p=0,000 POR= 6,028),Pendidikan (p=0,033,POR=4,572), Pekerjaan (p=0,185,POR=0,549). Kesimpulan : Memberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat diwilayah Kerja Puskesmas Penagan tentang betapa pentingnya Gizi bagi anak balita atau pun untuk orang dewasa, dan lebih memperhatikan pertumbuhan anak
Analisis Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan di Ruang Rawat Inap Kelas III RumahSakit Bhaktiwara Pangkalpinang. S Asmaruddin, Misyati
JURNAL SMART ANKES Vol 1 No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat STIKES Abdi Nusa Pangkalpinang
Publisher : Program Studi Ilmu Kesehatan STIKES  Abdi Nusa Pangkalpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kepuasan merupakan penilaian pelanggan terhadap produk dan pelayanan, yang merupakan cerminan tingkat kenikmatan yang didapat berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan dan harapan, termasuk didalamnya tingkat pemenuhan yang kurang, atau tingkat pemenuhan yang melebihi kebutuhan dan harapan. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui Tingkat Kepuasan Terhadap Kualitas Pelayanan di Ruang Rawat Inap Kelas III RumahSakit Bhaktiwara Pangkalpinang. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional dengan menggunakan diagram kartesius. Populasi dalam penelitian semua pasien yang di rawat di Ruang Kelas III Rumah Sakit Bhaktiwara Pangkalpinang dengan sampel 91 orang. Hasil penelitian menunjukan Tingkat harapan pasien pada pelayanan kesehatan berdasarkan reliability, responsiveness, assurance, empathy dan tangibles terhadap kualitas pelayanan pasien di Ruang Rawat Inap Kelas III Rumah Sakit Bhaktiwara, responden memberikan penilaian rata – rata cukup puas (3,23). Tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan yang diterima berdasarkan reliability, responsiveness, assurance, empathy dan tangibles terhadap kualitas pelayanan pasiendi Ruang Rawat Inap Kelas III Rumah Sakit Bhaktiwara, responden memberikan penilaian rata – rata puas Disarankan agar Rumah Sakit Bhaktiwara dalam memberikan pelayanan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan sehingga pasien tidak terlalu lama menunggu tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan.
HUBUNGAN OBESITAS, AKTIVITAS FISIK, KEBIASAAN MEROKOK, KONSUMSI GARAM BERLEBIHAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAMAN SARI KOTA PANGKALPINANG TAHUN 2019 S Asmaruddin, Misyati
JURNAL SMART ANKES Vol 3 No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat STIKES Abdi Nusa Pangkalpinang
Publisher : Program Studi Ilmu Kesehatan STIKES  Abdi Nusa Pangkalpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit degeneratif yang menjadi masalah serius saat ini. Pada lansia akan mengalami kemunduran fisik, mental, dan sosial. Salah satu contoh kemunduran fisik pada lansia adalah rentangnya lansia terhadap penyakit, khususnya penyakit degeneratif. Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa dari sembilan Puskesmas Kota Pangkalpinang Puskesmas Taman Sari kasus hipertensi untuk kategori >45 tahun mengalami peningkatan setiap tahunnya dari tahun 2016 yaitu 802 kasus (62,17%), tahun 2017 yaitu 1,061 kasus (82,24%), dan tahun 2018 yaitu 1,261 kasus (97,75%). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan obesitas, aktivitas fisik, kebiasaan merokok, konsumsi garam berlebihan dengan kejadian hipertensi pada lansia di wilayah kerja puskesmas taman sari kota pangkalpinang Jenis penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien hipertensi yang berkunjung ke Puskesmas Taman Sari Kota Pangkalpinang Tahun 2018 berusia ≥45 tahun yang berjumlah 1.290 dan sampel penelitian sebanyak 103 orang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, teknik pengambilan sampel manggunakan teknik simple random sampling, menggunakan chi-square test dengan analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian diperoleh bahwa ada hubungan yang bermakna antara variabel Kegemukan (Obesitas) dengan nilai (p=0,019 POR=2,817), Aktivitas fisik (p=0,012 POR=3,015), Kebiasaan Merokok (p=0,018 POR=2,842), Konsumsi Garam Berlebihan (p=0,016 POR=2,878) kejadian Hipertensi pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Taman Sari Kota Pangkalpinang. Sedangkan faktor yang dominan adalah aktivitas fisik (POR=3,051). Puskesmas disarankan harus lebih proaktif dalam memberikan penyuluhan tentang hipertensi kepada masyarakat agar mereka lebih aktif dan termotivasi untuk melakukan cara pencegahan hipertensi dengan melakukan aktivitas fisik sehari-hari dan menerima penyuluhan yang dilakukan oleh pihak Puskesmas agar mengetahui apa-apa saja faktor penyebab Hipertensi dan bagaimana cara pencegahannya.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERAPAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA IBU RUMAH TANGGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PETALING KECAMATAN MENDO BARAT KABUPATEN BANGKA Misyati S Asmaruddin
JURNAL SMART ANKES Vol 6 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat STIKES Abdi Nusa Pangkalpinang
Publisher : Program Studi Ilmu Kesehatan STIKES  Abdi Nusa Pangkalpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52120/jurnal.v6i2.93

Abstract

PHBS in the household is an effort to empower household members to know, be willing and able to carry out clean and healthy living behaviors and play an active role in the health movement in the community. Based on data from the Petaling Health Center, the PHBS coverage in the Petaling Health Center work area in 2019 was 69.87%, in 2020 it decreased by 51.82% and in 2021 it increased by 60.76%. This study aims to determine the factors that influence the application of Clean and Healthy Living Behavior (PHBS) to housewives in the working area of ​​Petaling Health Center, Mendo Barat District, Bangka Regency in 2022. The type of research used in this research is analytic with survey method and cross sectional study approach. This research was conducted in the working area of ​​the Petaling Public Health Center, Mendo Barat District, Bangka Regency in August 2022. The population in this study were housewives in the working area of ​​the Petaling Health Center which amounted to 10,468 households, with a total sample of 109 respondents. Analysis of the data used includes univariate and bivariate analysis using the Chi Square test. The results showed that there was an influence of Knowledge (p=0.000, POR=13,789), Attitude (p=0.011, POR=3.508), Family Income (p=0.026, POR=6349), Infrastructure (p=0.000, POR= 27.491), Family Support (p=0.000, POR=12.364), and the Role of Health Officers (p=0.031, POR=0.262) on the implementation of PHBS in housewives. The key can be that infrastructure is the dominant factor influencing the application of clean and healthy living behavior (PHBS) to housewives. Health workers are expected to be extra and innovative in conducting counseling on clean and healthy living behavior (PHBS).
Faktor-faktor yang berhubungan dengan Kejadian BGM Pada balita di wilayah kerja Puskesmas Penagan Kabupaten Bangka Misyati S Asmaruddin
JURNAL SMART ANKes Vol. 2 No. 1 (2018): Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat STIKES Abdi Nusa Pangkalpinang
Publisher : Biro Riset, Inovasi dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Anak Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (68.858 KB) | DOI: 10.52120/jsa.v2i1.7

Abstract

Pendahuluan Balita dengan BGM (Bawah Garis Merah) adalah balita dengan berat badan menurut umur (BB / U) berada di bawah garis merah pada KMS. Berdasarkan data yang didapatkan di Puskesmas Penagan, jumlah kasus BGM tahun 2015 sebanyak 4 balita dari 1010 ( 0,39% ) jumlah balita, pada tahun 2016 jumlah balita BGM 42 orang dari 796 ( 5,27% ) balita, pada tahun 2018 jumlah balita BGM 46 orang dari 796 ( 5,77% ) balita. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan Kejadian BGM Pada balita di wilayah kerja Puskesmas Penagan Kabupaten Bangka tahun 2018. Metode penelitian ini menggunakan desain penelitian Case Control.Populasi berjumlah 796 balita semua balita di wilayah kerja Puskesmas Penagan Kabupaten Bangka Tahun 2017. sampel kasus dalam penelitian ini adalah semua balita yang mengalami BGM di wilayah kerja puskesmas penagan tahun 2018. Sedangkan sampel kontrol adalah semua balita di Wilayah kerja Puskesmas Penagan tahun 2017. Perbandingan kasus dengan kontrol yang dipakai 1 : 2, maka jumlah sampel yang diambil pada kasus adalah 46 dan 92 sampel pada kontrol, sehingga sampel seluruh adalah 138 sampel. Pengambilan sampel kasus dilakukan menggunakan non random. Hasil : Faktor yang lebih beresiko terhadap kejadian BGM (Bawah Garis Merah) pada balita diwilayah kerja Puskesmas Penagan Kecamatan Mendo Barat Kabupaten Bangka Tahun 2018 yaitu Pendapatan Dengan Nilai OR = 6,028 dengan, 95% CI (2,585 - 17-974). Pengetahuan (p=0,015,POR=4,724),Sikap (p=0,008,POR =5,126),Pendapatan (p=0,000 POR= 6,028),Pendidikan (p=0,033,POR=4,572), Pekerjaan (p=0,185,POR=0,549). Kesimpulan : Memberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat diwilayah Kerja Puskesmas Penagan tentang betapa pentingnya Gizi bagi anak balita atau pun untuk orang dewasa, dan lebih memperhatikan pertumbuhan anak
Analisis Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan di Ruang Rawat Inap Kelas III RumahSakit Bhaktiwara Pangkalpinang. Misyati S Asmaruddin
JURNAL SMART ANKes Vol. 1 No. 1 (2017): Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat STIKES Abdi Nusa Pangkalpinang
Publisher : Biro Riset, Inovasi dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Anak Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (86.069 KB) | DOI: 10.52120/jsa.v1i1.15

Abstract

Kepuasan merupakan penilaian pelanggan terhadap produk dan pelayanan, yang merupakan cerminan tingkat kenikmatan yang didapat berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan dan harapan, termasuk didalamnya tingkat pemenuhan yang kurang, atau tingkat pemenuhan yang melebihi kebutuhan dan harapan. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui Tingkat Kepuasan Terhadap Kualitas Pelayanan di Ruang Rawat Inap Kelas III RumahSakit Bhaktiwara Pangkalpinang. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional dengan menggunakan diagram kartesius. Populasi dalam penelitian semua pasien yang di rawat di Ruang Kelas III Rumah Sakit Bhaktiwara Pangkalpinang dengan sampel 91 orang. Hasil penelitian menunjukan Tingkat harapan pasien pada pelayanan kesehatan berdasarkan reliability, responsiveness, assurance, empathy dan tangibles terhadap kualitas pelayanan pasien di Ruang Rawat Inap Kelas III Rumah Sakit Bhaktiwara, responden memberikan penilaian rata – rata cukup puas (3,23). Tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan yang diterima berdasarkan reliability, responsiveness, assurance, empathy dan tangibles terhadap kualitas pelayanan pasiendi Ruang Rawat Inap Kelas III Rumah Sakit Bhaktiwara, responden memberikan penilaian rata – rata puas Disarankan agar Rumah Sakit Bhaktiwara dalam memberikan pelayanan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan sehingga pasien tidak terlalu lama menunggu tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan.
HUBUNGAN OBESITAS, AKTIVITAS FISIK, KEBIASAAN MEROKOK, KONSUMSI GARAM BERLEBIHAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAMAN SARI KOTA PANGKALPINANG TAHUN 2019 Misyati S Asmaruddin
JURNAL SMART ANKes Vol. 3 No. 1 (2019): Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat STIKES Abdi Nusa Pangkalpinang (Juni 2019)
Publisher : Biro Riset, Inovasi dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Anak Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (62.092 KB) | DOI: 10.52120/jsa.v3i1.18

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit degeneratif yang menjadi masalah serius saat ini. Pada lansia akan mengalami kemunduran fisik, mental, dan sosial. Salah satu contoh kemunduran fisik pada lansia adalah rentangnya lansia terhadap penyakit, khususnya penyakit degeneratif. Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa dari sembilan Puskesmas Kota Pangkalpinang Puskesmas Taman Sari kasus hipertensi untuk kategori >45 tahun mengalami peningkatan setiap tahunnya dari tahun 2016 yaitu 802 kasus (62,17%), tahun 2017 yaitu 1,061 kasus (82,24%), dan tahun 2018 yaitu 1,261 kasus (97,75%). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan obesitas, aktivitas fisik, kebiasaan merokok, konsumsi garam berlebihan dengan kejadian hipertensi pada lansia di wilayah kerja puskesmas taman sari kota pangkalpinang Jenis penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien hipertensi yang berkunjung ke Puskesmas Taman Sari Kota Pangkalpinang Tahun 2018 berusia ?45 tahun yang berjumlah 1.290 dan sampel penelitian sebanyak 103 orang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, teknik pengambilan sampel manggunakan teknik simple random sampling, menggunakan chi-square test dengan analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian diperoleh bahwa ada hubungan yang bermakna antara variabel Kegemukan (Obesitas) dengan nilai (p=0,019 POR=2,817), Aktivitas fisik (p=0,012 POR=3,015), Kebiasaan Merokok (p=0,018 POR=2,842), Konsumsi Garam Berlebihan (p=0,016 POR=2,878) kejadian Hipertensi pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Taman Sari Kota Pangkalpinang. Sedangkan faktor yang dominan adalah aktivitas fisik (POR=3,051). Puskesmas disarankan harus lebih proaktif dalam memberikan penyuluhan tentang hipertensi kepada masyarakat agar mereka lebih aktif dan termotivasi untuk melakukan cara pencegahan hipertensi dengan melakukan aktivitas fisik sehari-hari dan menerima penyuluhan yang dilakukan oleh pihak Puskesmas agar mengetahui apa-apa saja faktor penyebab Hipertensi dan bagaimana cara pencegahannya.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Diabetes Mellitus Tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Sungailiat Misyati S Asmaruddin; Novi Hariyanti
JURNAL SMART ANKes Vol. 6 No. 1 (2022): JURNAL SMART ANKes
Publisher : Biro Riset, Inovasi dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Anak Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (793.13 KB) | DOI: 10.52120/jsa.v6i1.80

Abstract

Diabetes mellitus merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan kenaikan gula darah karena terganggunya hormon insulin yang berfungsi sebagai hormon untuk menjaga homeostasis tubuh dengan cara penurunan kadar gula darah. Berdasarkan data dari Puskesmas Sungailiat kasus penyakit diabetes mellitus tahun 2018 sebanyak 530 (15,27 persen), tahun 2019 sebanyak 708 (7,74 persen), tahun 2020 sebanyak 1360 (14,08 persen). Jenis penelitian menggunakan desain cross sectional, dengan populasi yaitu pasien yang datang berobat ke Puskesmas Sungailiat berjumlah 1360 orang. Didapatkan besar sampel sebanyak 103 responden dan Pengambilan sampel menggunakan teknik Purposive Sampling. Analisis data menggunakan analisis Univariat dan Bivariat dengan uji statistik chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diabetes mellitus tipe II di wilayah kerja Puskesmas Sungailiat tahun 2020 yaitu keturunan (p=0,000, POR 10,040), umur (p=0,022 POR 3,031), obesitas (p=0,002 POR 0,212), aktifitas fisik (p=0,032 POR 2,867). Dan faktor yang tidak berhubungan pada variabel pendidikan (p=1000 POR 0,956). Disarankan untuk petugas kesehatan di Puskesmas Sunagiliat agar rutin memberikan penyuluhan dan pengetahuan kepada penderita diabetes mellitus agar menerapkan gaya hidup sehat untuk mengurangi faktor resiko yang mungkin terjadi.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Rendahnya Pemberian Imunisasi Dasar Campak/ Rubella Umur 9-12 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Penagan Kabupaten Bangka Novi Hariyanti; Misyati S Asmaruddin; Siswanto
JURNAL SMART ANKes Vol. 6 No. 1 (2022): JURNAL SMART ANKes
Publisher : Biro Riset, Inovasi dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Anak Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (810.986 KB) | DOI: 10.52120/jsa.v6i1.86

Abstract

Campak dan Rubella adalah penyakit infeksi menular melalui saluran napas yang disebabkan oleh virus Campak dan Rubella. Berdasarkan data dari Puskesmas Penagan jumlah cakupan Imunisasi dasar Campak/Rubella pada bayi di wilayah kerja Puskesmas Penagan tahun 2018, 2019, dan 2020 mengalami penurunan dan belum mencapai target SPM sebesar 95 persen. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan rendahnya pemberian Imunisasi dasar Campak/Rubella umur 9-12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Penagan Kabupaten Bangka. Penelitian ini menggunakan desain Crosecctional, dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Penagan Kabupaten Bangka. Populasi penelitian adalah seluruh ibu yang mempunyai bayi umur 9-12 bulan sebanyak 233 orang dengan sampel sebanyak 77 ibu. Pengumpulan data melalui wawancara dengan instrumen kuesioner. Data dianalisa dengan analisa univariat dan bivariat dengan uji chi square test. Penelitian ini menghasilkan faktor-faktor yang berhubungan adalah pengetahuan (p=0,002), sikap (p=0,049), dukungan keluarga (p=0,002) dan peran tokoh masyarakat (p=0,019), faktor yang tidak berhubungan adalah pekerjaan (p=0,668) dan faktor yang paling dominan adalah Dukungan Keluarga dengan nilai POR = 6,17. Disarankan kepada petugas puskesmas agar memberikan pemahaman kepada keluarga, baik kepada suami atau dari anggota keluarga lainnya untuk memberikan dukungan kepada ibu, petugas puskesmas bersama kader kesehatan melakukan penyuluhan dan sosialisasi secara intensif kepada ibu yang memiliki anak umur 9-12 bulan. Mengajak tokoh masyarakat untuk menghimbau masyarakat agar berperan aktif untuk datang ketempat pelayanan imunisasi campak/rubella dan mengajak tokoh masyarakat untuk dapat mengumumkan tentang tempat dan jadwal pelayanan imunisasi.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pada Ibu Rumah Tangga di Wilayah Kerja Puskesmas Petaling Kecamatan Mendo Barat Kabupaten Bangka: Nesy Lestia; Misyati S. Asmaruddin; Fiti Rizkiah
JURNAL SMART ANKes Vol. 6 No. 2 (2022): JURNAL SMART ANKes
Publisher : Biro Riset, Inovasi dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Anak Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (733.344 KB) | DOI: 10.52120/jsa.v6i2.93

Abstract

PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. Berdasarkan data dari Puskesmas Petaling cakupan PHBS di wilayah kerja Puskesmas Petaling pada tahun 2019 sebesar 69,87%, pada tahun 2020 mengalami penurunan sebesar 51,82% dan pada tahun 2021 naik sebesar 60,76%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada Ibu rumah tangga di wilayah kerja Puskesmas Petaling Kecamatan Mendo Barat Kabupaten Bangka . Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik dengan metode survei dan pendekatan studi cross sectional. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Petaling Kecamatan Mendo Barat Kabupaten Bangka pada bulan Agustus tahun 2022. Populasi dalam penelitian ini adalah Ibu rumah tangga di wilayah kerja Puskesmas Petaling yang berjumlah 10.468 rumah tangga, dengan total sampel 109 responden. Analisis data yang digunakan meliputi analisis univariat dan bivariate dengan menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh faktor Pengetahuan (p=0,000, POR=13,789), Sikap (p=0,011, POR=3,508), Pendapatan Keluarga (p=0,026, POR=6,349), Sarana Prasarana (p=0,000, POR=27,491), Dukungan Keluarga (p=0,000, POR=12,364), dan Peran Petugas Kesehatan (p=0,031, POR=0,262) terhadap penerapan PHBS pada Ibu rumah tangga. Dapat disimpulkan bahwa Sarana Prasarana adalah faktor yang dominan mempengaruhi Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada Ibu rumah tangga. Petugas kesehatan diharapkan lebih ekstra dan inovatif dalam melakukan penyuluhan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)