Data Kemenkes RI (2016) melaporkan LSL merupakan faktor risiko tertinggi kedua (39%) dalam penularan kasus HIV/AIDS. HIV/AIDS pada LSL terus meningkat dari tahun 2014-2016 (3.858-13.063 kasus HIV). Salah satu program yang dilaksanakan pemerintah untuk mencegah penularan HIV dan AIDS adalah layanan Voluntary Counseling and Testing (VCT). SIHA (2017) melaporkan 6,94% LSL yang melakukan tes HIV dinyatakan positif HIV. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan layanan VCT oleh kelompok LSL di Kota Padang tahun 2019. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Maret 2019 dengan responden sebanyak 66 responden, yang diambil secara purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Data dianalisis secara univariat, bivariat dan multivariat dengan menggunakan uji statistik Chi-Square dan regresi logistik. Hasil uji statistik multivariat menunjukkan terdapat hubungan bermakna antara peran tenaga kesehatan dan dukungan teman sebaya dengan pemanfaatan layanan VCT. LSL yang mendapat dukungan dari tenaga kesehatan 5,7 kali lebih berisiko memanfaatkan layanan VCT daripada yang tidak mendapat dukungan. LSL yang mendapat dukungan dari teman sebaya 2,6 kali lebih berisiko memanfaatkan layanan VCT daripada yang tidak mendapat dukungan. Diharapkan tenaga kesehatan lebih sering melakukan kegiatan yang dapat mempromosikan layanan VCT sehingga dapat menjangkau semua LSL dan teman sebayanya.