Jajanan anak sekolah sangat beragam jenisnya, dapat berupa makanan dan minuman. Kebiasaan orang tua yang tidak menyediakan bekal dan memberi uang jajan kepada anak-anaknya sudah berlangsung sejak lama. Meskipun di sekolah ada kantin sekolah, banyak anak-anak sekolah yang jajan sembarangan dan membeli makanan dan minuman jajanan dari pedagang pangan jajanan yang menjajakan dagangannya di sekitar sekolahnya. Sampai saat ini tingkat keamanan jajanan anak sekolah memprihatinkan. Penyalahgunaan bahan kimia berbahaya seperti formalin, boraks, rhodamin B, dan methanil yellow. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap tentang zat pengawet dan pewarna berbahaya terhadap tindakan siswa kelas VIII dalam pemilihan makanan jajanan di SMP Methodist Tanjung Morawa, 2016. Jenis penelitian ini adalah observasional dengan desain cross sectional dan teknik sampel yang digunakan dalam penelitian dengan jumlah sampel sebanyak 51 siswa yang dipilih dengan cara systematic sampling. Data dikumpulkan melalui wawancara menggunakan kuesioner. Analisis data yang digunakakan meliputi analisis univariat dan analisis bivariat dengan menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan pengetahuan tentang zat pengawet dan pewarna berbahaya terhadap tindakan siswa kelas VIII dalam pemilihan makanan jajanan di SMP Methodist Tanjung Morawa, 2016 dengan nilai p 0,024 dan adanya sikap tentang zat pengawet dan pewarna berbahaya terhadap tindakan siswa kelas VIII dalam pemilihan makanan jajanan di SMP Methodist Tanjung Morawa, 2016 dengan nilai p 0,002.