Yupi Sundari, Yupi
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Model Pembelajaran Post-Method Pedagogy Mahasiswa Perguruan Tinggi Seni Pada Mata Kuliah Bahasa Inggris Sundari, Yupi; Rachmaningsih, Irma
PANGGUNG Vol 25, No 2 (2015): Pendidikan, Metode, dan Aplikasi Seni
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v25i2.2

Abstract

Penelitian  ini  bertujuan  meningkatkan  motivasi   dan   pencapaian  studi  mahasiswa terhadap mata kuliah bahasa Inggris di STSI Bandung  yang selama  ini sering dipandang sebagai  pelajaran  yang  sulit  dan  kurang  menyenangkan.  Penelitian  dilakukan  di  STSI Bandung pada perkuliahan bahasa Inggris di Jurusan Karawitan dan Seni Rupa dengan menggunakan metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development Method. Penerapan  post-method  pedagogy memperhatikan  tiga  komponen  utama,  yaitu  lingkungan belajar, siswa dan pengajar. Keberhasilan pengajaran bahasa Inggris dipengaruhi komponen siswa, pengajar,  materi ajar dan  hubungan  antara siswa  dan  pengajar.  Dari  penelitian ini didapatkan model pembelajaran post-method pedagogy yang menempatkan pengajar sebagai penyusun materi ajar dan pengelola kelas yang mempertimbangkan karakteristik dan latar belakang pembelajar. Pada akhir kegiatan pembelajaran, pengajar melakukan evaluasi hasil belajar dan  merefleksikan  apa yang telah  dilakukan untuk merencanakan dan melakukan proses belajar mengajar selanjutnya.Kata kunci: Post-method pedagogy, Mata kuliah Bahasa Inggris, Model pembelajaran, Mahasiswa seni.
PELESTARIAN TENUN GADOD MELALUI TARI TENUN GADOD Djuniwarti, Djuniwarti; Mayang, Annisa Arum; Sundari, Yupi
Jurnal Seni Makalangan Vol 9, No 1 (2022): "Menggali Inspirasi Dari Tradisi"
Publisher : Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/mklng.v9i1.2072

Abstract

ABSTRAK Salah satu kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia adalah warisan wastra nusantara. Wastra sendiri diambil dari bahasa sanskerta yang berarti sehelai kain. Wastra dari tiap daerah memiliki keunikan yang diwariskan turun-temurun dari generasi ke generasi. Contoh dari wastra nusantara adalah kain tenun. Majalengka tepatnya Desa Nunuk Baru merupakan kawasan di Jawa Barat yang masih memiliki tradisi tenun. Tradisi tenun menenun di Desa Nunuk baru telah mengalami pasang surut akibat perubahan situasi dan kondisi masyarakatnya. Agar terhindar dari kepunahan dilakukan beberapa upaya pelestarian, dari melakukan regenerasi penenun, mengikuti pameran di berbagai ajang budaya hingga menciptakan sebuah tarian yang dinamai Tarian Tenun Gadod. Tarian ini merupakan kreasi yang terinspirasi dari tradisi menenun Tenun Gadod di Desa Nunuk Baru. Tarian ini menceritakan tentang kegembiraan dan ketekunan dalam proses menenun tenun Gadod. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan metode studi lapangan dan dokumentatif.Kata Kunci: Tradisi Menenun, Tenun Gadod, Tarian. ABSTRACTPRESERVATION OF GADOD WEAVING THROUGH GADOD WEAVING DANCE, June 2022. One of Indonesias cultural treasures is Wastra Nusantara (traditional cloth from Indonesia). Wastra is taken from Sanskrit which means a piece of cloth. Wastra from each region has its own uniqueness that has been passed down from generation to generation. An example of wastra nusantara is woven cloth. Majalengka, precisely Nunuk Baru Village is an area in West Java that still has a weaving tradition. The weaving tradition in Nunuk Baru Village has experienced ups and downs due to changes in the situation and conditions of the people. In order to avoid extinction, several conservation efforts were carried out, from regenerating weavers, participating in exhibitions in various cultural events to creating a dance named the Gadod Weaving Dance (Tari Tenun Gadod). This dance is a creation that was inspired by the Gadod weaving tradition in Nunuk Baru Village. The dance tells about the joy and perseverance in the process of weaving the Gadod weave. This research is qualitative descriptive research with field study and documentary methods.Keywords: Weaving Tradition, Gadod Weaving, Dance.
ANALISIS GRAMATIKA VISUAL DALAM PEMAKNAAN POTRET PEREMPUAN PADA SAMPUL MAJALAH MANGLE Rachminingsih, Irma; Sundari, Yupi
ATRAT: Jurnal Seni Rupa Vol 10 No 3 (2022): EKSISTENSI SENI DAN BUDAYA DALAM INTERPRETASI VISUAL
Publisher : Jurusan Seni Rupa ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/atrat.v10i3.2314

Abstract

Visual grammatical analysis shows how the image maker chooses the available semiotic sources to form meaning and convey messages. Portraits are analyzed to reveal the representation, interaction, and composition meanings. In terms of representational meaning, the photo on the cover of Mangle shows a conceptual representation of carrier-possessive attributes. When we look at the photo, we associate long loose hair or buns, headpieces, accessories, kebaya and make-up with Sundanese women as a whole. The carrier is shown as a beautiful, feminine, motherly, friendly, and confident woman embracing Sundanese values. In terms of the interaction meaning, the analysis was carried out by considering aspects of contact, social distance and attitude. The eye contact of the model looking at the observer shows a demand in which the model seems to greet and demands the viewer to pay attention. Close-up shot indicates a close and personal relationship between the model and the observer, while medium long shot captures social distance.Keywords: visual grammar, female photo, Mangle cover.----------------------------------------------------------------------------------Analisis gramatika visual memperlihatkan bagaimana pembuat gambar memilih beragam sumber semiotika yang tersedia untuk membentuk makna dan menyampaikan pesan. Potret dianalisis untuk mengungkap makna representasi, interaksi, dan komposisi. Dari segi makna representasi, potret pada sampul Mangle menunjukkan representasi konseptual carrier-possessive attributes. Saat melihat potret, kita mengaitkan gaya rambut panjang terurai atau sanggul, hiasan kepala, aksesori, busana kebaya dan make-up dengan perempuan Sunda sebagai gambaran keseluruhan. Penyandang (carrier) yang ingin diungkapkan adalah Mangle sebagai sosok cantik, feminin, keibuan, ramah, percaya diri dan memegang nilai tradisi Sunda. Dari segi makna interaksi, analisis dilakukan dengan mempertimbangkan aspek kontak, jarak sosial dan sikap. Kontak mata model menatap pengamat menunjukkan demand, model seolah menyapa dan meminta pengamat memerhatikan. Pengambilan gambar close-up mengindikasikan relasi antara model yang dekat dan personal dengan pengamat, sedangkan pengambilan gambar medium long shot merealisaikan jarak sosial.Kata Kunci: gramatika visual, potret perempuan, sampul Mangle
KAJIAN METAFORA KONSEPTUAL PADA TEKS KURATORIAL PAMERAN MANIFESTO VIII Racminingsih, Irma; Sundari, Yupi; Fadhlurrohman, Muhammad Guntur
ATRAT: Jurnal Seni Rupa Vol 11 No 3 (2023): KARYA RUPA DALAM BINGKAI TRADISI DAN BUDAYA
Publisher : Jurusan Seni Rupa ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/atrat.v11i3.3177

Abstract

This research aims to reveal the use of conceptual metaphors in curatorial texts using the Conceptual Metaphor theory proposed by George Lakoff and Mark Johnson (2003). In addition, this research also analyzes the relationship between the metaphor’s source domain and target domain. It uses a descriptive qualitative research method. The stages of this research are problem formulation, data collection, data analysis, data interpretation, and conclusion. The research results show that in the curatorial text of the Manifesto VIII exhibition, there are 39 metaphorical linguistic expressions, consisting of 10 structural metaphors, two orientational metaphors, and 27 ontological metaphors. The ontological metaphors found in this curatorial text are divided into three categories: first, personifying a thing or object as a human being; second, considering an object as a container with spatial content; and third, attaching concrete qualities to abstract things. Of the three categories, the curator gives more human qualities to inanimate objects (17 metaphorical linguistic expressions). It is in line with the aim of curatorial texts, which is to build the audience’s emotional involvement with the art narrative. Keywords: curatorial text, conceptual metaphor, structural metaphor, orientational metaphor, ontological metaphor ------------------------------------------------------------------------------------ Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan penggunaan metafora konseptual dalam teks kuratorial menggunakan teori Metafora Konseptual yang dikemukakan George Lakoff dan Mark Johnson (2003). Selain itu, penelitian ini juga menganalisis hubungan ranah sumber dan ranah sasaran metafora tersebut. Metode penelitian kualitatif deskriptif digunakan dalam penelitian ini. Data penelitian dikumpulkan melalui penelusuran dan pencatatan. Adapun tahapan penelitian ini adalah 1) perumusan masalah; 2) pengumpulan data; 3) analisis data; 4) interpretasi data; 5) penyimpulan hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di dalam dalam teks kuratorial pameran Manifesto VIII, terdapat 39 ekspresi linguistik metafora, yang terdiri dari 10 metafora struktural, 2 metafora orientasional dan 27 metafora ontologikal. Metafora ontologikal yang ditemukan dalam teks kuratorial ini dapat dibagi ke dalam tiga kategori, yaitu pertama, mempersonifikasi suatu hal atau benda sebagai manusia; kedua, menganggap suatu objek sebagai wadah yang memiliki isi ruang; ketiga, melekatkan kualitas konkret pada hal abstrak. Dari ketiga kategori tersebut, kurator lebih banyak melekatkan kualitas manusia pada benda tak hidup (17 ekspresi linguistik metafora). Hal ini sejalan dengan tujuan teks kuratorial yaitu untuk membangun keterlibatan emosi audiens dengan narasi seni. Kata kunci: teks kuratorial, metafora konseptual, metafora struktural, orientasional, ontologikal