Musuki Musuki
Universitas Hamzanwadi

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGGUNAAN PENDEKATAN KONSELING RATIONAL EMOTIV BEHAVIORAL THERAPY MELALUI LAYANAN KONSELING INDIVIDUAL UNTUK MENGATASI SISWA YANG MENGALAMI KESURUPAN DI SMAN 2 AIKMEL Nusuki, Nusuki
Educatio Vol 9, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.545 KB) | DOI: 10.29408/edc.v9i1.51

Abstract

Jenis  penelitian  ini  adalah  kualitatif  deskriptif  yang  bertujuan  untuk  mengetahui penggunaan pendekatan tehnik Rational Emotiv Behavioral Therapy melalui layanan konseling indivual dalam mengatasi siswa  yang mengalami kesurupan di SMAN 2 Aikmel. Salah satu penyebab kesurupan adalah pemikiran mereka yang tidak rasional yang  menimbulkan  tekanan  emosional  yang  berakibat  pada  kelelahan  fisik  dan pingsan.  Dalam  penelitian  ini,  penulis  menggunakan  metode  penelitian  kualitatif deskriftip  dengan  tehnik  pengumpulan  data  menggunakan  observasi,  wawancara yang  berupa  hasil  kesimpulan  konseling  idividual  4  orang  siswa    yang  mengalami kesurupan  dan  dokumentasi  hasil  konseling.  Hasil  yang  diperoleh  setelah  siswa mengikuti  proses  konseling  yaitu  pikiran;  perasaan;  dan  perilakunya  yang  irrasional berangsur-angsur berkurang. Hal itu terbukti klien telah menunjukkan perubahan dengan biasa mengatasi emosinya ketika menghadapi masalah
PENGGUNAAN PENDEKATAN KONSELING RATIONAL EMOTIV BEHAVIORAL THERAPY MELALUI LAYANAN KONSELING INDIVIDUAL UNTUK MENGATASI SISWA YANG MENGALAMI KESURUPAN DI SMAN 2 AIKMEL Nusuki Nusuki
Educatio Vol 9, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/edc.v9i1.51

Abstract

Jenis  penelitian  ini  adalah  kualitatif  deskriptif  yang  bertujuan  untuk  mengetahui penggunaan pendekatan tehnik Rational Emotiv Behavioral Therapy melalui layanan konseling indivual dalam mengatasi siswa  yang mengalami kesurupan di SMAN 2 Aikmel. Salah satu penyebab kesurupan adalah pemikiran mereka yang tidak rasional yang  menimbulkan  tekanan  emosional  yang  berakibat  pada  kelelahan  fisik  dan pingsan.  Dalam  penelitian  ini,  penulis  menggunakan  metode  penelitian  kualitatif deskriftip  dengan  tehnik  pengumpulan  data  menggunakan  observasi,  wawancara yang  berupa  hasil  kesimpulan  konseling  idividual  4  orang  siswa    yang  mengalami kesurupan  dan  dokumentasi  hasil  konseling.  Hasil  yang  diperoleh  setelah  siswa mengikuti  proses  konseling  yaitu  pikiran;  perasaan;  dan  perilakunya  yang  irrasional berangsur-angsur berkurang. Hal itu terbukti klien telah menunjukkan perubahan dengan biasa mengatasi emosinya ketika menghadapi masalah
PENGARUH LAYANAN KONSELING INDIVIDUAL UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU ASERTIF SISWA Musuki Musuki; Dewi Yulianti; Halizatul Aini
Jurnal Bimbingan dan Konseling Borneo Vol 5, No 1 (2023): Vol 5 No 1, Juni 2023
Publisher : Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jbkb.v5i1.4067

Abstract

AbstractThe effect of individual counseling services to improve students' assertive behavior in class XI MA NW Senyiur 2020/2021 academic year. Thesis, a study program for guidance and counseling of the Faculty of Education (FIP) Hamzanwadi University. This study aims to determine the effect of individual counseling services to improve students' assertive behavior in class XI MA NW Senyiur 2020/2021 academic year. This type of research is an experiment with the A-B design research design. The subject of this research is a student in class XI. The data collection technique used an assertive behavior questionnaire and analyzed using quantitative data in the form of numbers which were processed using simple statistics. The results of this study indicate that the initial condition data before being given treatment (pretest) in the form of individual counseling services is in the low category with a score of 9 being vulnerable to 0 10 and the conditions after being given treatment (posttest) individual counseling services are in the high category with a score of 25 being vulnerable 20 30, and the scores on each aspect before being given individual counseling services are in the low category, namely the affective component aspect, the score is 30%, the cognitive component aspect is 37%, the conation component aspect is 25%, then after being given individual counseling services there is an increase In each aspect, the affective component aspect scored 80%, the cognitive component aspect was 87%, and the conation component aspect was 83%. This is in accordance with individual counseling, where there is a counseling relationship with report card nuances, and the counselor seeks to provide assistance for the counselee's personal development and the counselee can anticipate the problems they face. The researchers conclude that individual counseling can help the counselee's problem, namely the change from low assertive behavior to high assertive behavior.Keywords :Iindividual counseling service, assertive behaviorAbstractPengaruh layanan konseling individual untuk meningkatkan perilaku asertif siswa di kelas XI MA NW Senyiur Tahun Pelajaran 2020/2021. Skripsi, program studi bimbingan dan konseling Fakultas Ilmu Pedidikan (FIP) Universitas Hamzanwadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh layanan konseling individual untuk meningkatkan perilaku asertif siswa di kelas XI MA NW Senyiur TahunPelajaran 2021/2022. Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan desain penelitian desain A-B. Subjek penelitian ini adalah seorang siswa yang kelas XI. Teknik pengumpulan data menggunakan angket perilaku asertif dan dianalisis menggunakan data kuantitatif berupa angka-angka yang diolah menggunakan statististik sederhana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa data kondisi awal sebelum diberikan perlakuan (pretest) berupa layanan konseling individual berada pada kategori rendah dengan skor 9 berada pada rentan 0 10 dan kondisi setelah diberikan perlakuan (posttest) layanan konseling individual berada pada kategori tinggi denganskor 25 berada pada rentan 20 30, dan skor pada setiap aspek sebelum diberikan layanan konseling individual berada pada kategori rendah yaitu pada aspek komponen afektif skor sebesar 30%, aspek komponen kognitif 37%, aspek komponen konasi 25%, kemudian setelah diberikan layanan konseling individual terjadi peningkatan pada setiap aspek yaitu aspek komponen afektif skor sebesar 80%, aspek komponen kognitif 87%, dan aspek komponen konasi 83%. Hal ini sesuai dengan konseling individual adalah dimana terjadi hubungan konseling yang bernuansa raport, dan konselor berupaya memberikan bantuan untuk pengembangan pribadi konseli serta konseli dapat mengantisipasi masalah-masalah yang dihadapinya. Dapat peneliti simpulkan bahwa konseling individual dapat membantu masalah konseli yakni perubahan dari perilaku asertif rendah menjadi perilaku asertif tinggi.Kata Kunci : Layanan konseling individual, perilaku asertif
KONSELING QUR’ANI TERAPHY FITRAH UNTUK MENINGKATKAN SELF ESTEEM ANAK YANG MENOLAK MASUK PONDOK PESANTREN Mi'roj, Muhammad; Ridwan, Ridwan; Nusuki, Nusuki
JKP (Jurnal Konseling Pendidikan) Vol 8 No 1 (2024): JKP (Jurnal Konseling Pendidikan)
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/jkp.v8i1.24153

Abstract

Self esteem (muru’ah) atau harga diri pada dasarnya merupakan suatu penilain diri yang berkaitan tentang diri yang dipengaruhi oleh sikap, intraksi, penghargaan,serta kelayakan dirinya. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Dalam penelitian ini menggunakan model penelitian Single Subjeck Quantitatif Desaign (SSQD) dengan menggunakan model desan A-B-A. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa SMP Islam  Pringgabya Utara sebanyak tujuh siswa. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah angket dan observasi. Dari hasil analisis data menunjukkan bahwa data fase awal intervensi (A1) sebelum diberikan layanan (pre-test) konseling Qur’ani dengan terapi fitrah memperoleh skor 34 dengan mean rata-rata 20,4 yang menunjukkan self esteem konseli dalam kategori sangat rendah. Pada fase baseline (B) skornya meningkat menjadi 39 dengan mean rata-rata 23,4, menunjukkan kategori sedikit rendah. Kemudian setelah diberikan baseline (B) berupa konseling Qur’ani dengan terapi fitrah skornya meningkat menjadi 43, dengan mean rata-rata 25,8, yang menunjukkan self esteem koneli menjadi baik.