Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI Iflah Laily Tsani; Nenden Ineu Herawati; Tuti Istianti
CAKRAWALA DINI: JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Vol 7, No 2 (2016): November 2016
Publisher : UPI Kampus Cibiru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.512 KB) | DOI: 10.17509/cd.v7i2.10529

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi karena masih terdapat anak yang belum optimal dalam melakukan tugas perkembangan sesuai dengan usianya melalui kegiatan sehari-hari anak baik dilingkungan sekolah, maupun lingkungan rumah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dan tingkat hubungan dari pola asuh orang tua terhadap kemandirian anak usia dini pada kelompok B pada Taman Kanak-kanak di Kecamatan Cileunyi. Variabel dalam penelitian ini yaitu pola asuh orang tua yang menjadi variabel X dan kemandirian anak usia dini yang menjadi variabel Y. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian korelasional dengan teknik pengumpulan data melalui kuisioner. Sampel penelitian sejumlah 210 anak dengan kisaran usia 5-6 tahun dan 210 orang tua anak di 10 Taman Kanak-kanak di Kecamatan Cileunyi dengan menggunakan teknik stratified random sampling yaitu sampel acak sederhana yang distratifikasikan. Adapun hasil pengolahan data mengenai kuisioner adalah menunjukkan pola asuh orang tua anak yang dimiliki oleh orang tua anak pada Taman Kanak-kanak di Kecamatan Cileunyi yaitu 185 orang tua anak dari jumlah sampel 210 orang memiliki pola asuh orang tua yang demokratis dengan presentase sebanyak 88,1% dan jumlah anak yang memiliki sikap Sudah Mampu Sendiri (SMS) adalah 185 orang anak dari jumlah sampel 210 orang anak dengan presentase 88,1%. Perhitungan uji korelasi yaitu menggunakan statistik non parametrik dengan bantuan Software SPSS versi 20, dan perhitungan korelasi dengan Product Moment Spearman menunjukkan koefesien korelasi sebesar 0,855 dengan taraf signifikasi 0,05 memiliki tingkat hubungan yang sangat tinggi. Pola asuh orang tua berpengaruh terhadap kemandirian anak usia dini sebesar 73,1%. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang sangat tinggi antar pola asuh orang tua dengan kemandirian anak usia dini.Kata Kunci : Pola asuh, orang tua, kemandirian, anak usia dini
MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONSEP DAN LAMBANG BILANGAN ANAK USIA DINI MELALUI MODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA Lita Sri Rahayu; Husen Windayana; Nenden Ineu Herawati
CAKRAWALA DINI: JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Vol 7, No 1 (2016): Mei 2016
Publisher : UPI Kampus Cibiru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (56.121 KB) | DOI: 10.17509/cd.v7i1.10542

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurang berkembangnya kemampuan konsep bilangan dan lambang anak. Penelitian ini dilaksanakan di TK Tunas Unggulan kelas B1 dengan jumlah partisipan sebanyak 16 orang. Permasalahan ini akan diselesaikan dengan menggunakan metode modifikasi permainan ular tangga. Dalam pelaksanaannya peneliti menggunakan metode penelitian tindakan kelas model Elliot. Selama penelitian berlangsung peneliti mengumpulkan data menggunakan penilaian performa, observasi anak, observasi guru, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan data yang diperoleh diketahui bahwa hasil penilaian performa anak dengan menggunakan modifikasi permainan ular tangga pada setiap siklus adalah sebagai berikut. Pada indikator kesatu yakni memasangkan lambang bilangan dengan benda-benda 1-10 siklus I sebesar 35,89%, siklus II 67,35% dan pada siklus III sebesar 75,15%. Indikator kedua yakni membilangan urutan benda-benda 1-20 siklus I sebesar 41,02%, siklus II 58, 16 % dan siklus III sebesar 75,15%. Indikator ketiga yakni meniru bentuk lambang bilangan 1-10 siklus I sebesar 25,63, siklus II sebesar 45,82 dan siklus III sebesar 64,07%. Adapun rekomendasi yang peneliti ajukan yaitu penerapan permainan ular tangga modifikasi akan meningkatkan kemampuan konsep bilangan dan lambang dengan lebih optimal, jika pada setiap permainan ular tangga melibatkan anak sebagai bidaknya sendiri serta kegiatan yang dirancang menarik dan sesuai kebutuhan anak.Kata Kunci: Konse, Lambang Bilangan, Permainan ular tangga, Modifikasi.Anak usia dini adalah individu yang memiliki banyak potensi yang harus dikembangkan melalui stimulus dan bimbingan. Mereka adalah individu unik yang sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat sehingga sering disebut dengan masa Golden Age atau masa keemasan. Pada triwulan pertama kehamilan, organ yang paling cepat berkembang ialah otak. Otak janin yang berada di kandungan seorang ibu mengalami perkembangan yang sangat cepat. Setiap menitnya, sel saraf yang berada di otak janin bertambah hingga 25.000 sel. Hal ini terus berlanjut sampai menjelang kelahirannya dimana sel otak bayi telah mencapai hingga 100 milyar sel saraf. Bisa dibayangkan apabila tidak distimulasi dengan baik maka sel-sel tersebut tidak akan berfungsi bahkan rusak. Namun apabila sel saraf anak yang berjumlah milyaran tersebut dikembangkan dan distimulasi dengan baik maka betapa cerdasnya seorang anak.
PENGARUH METODE HVPNOTEACHINGTERHADAP KECERDASAN EMOSIONAL ANAK USIA DINI Luthfiyani Kurnia Aziz; Nenden Ineu Herawati; Titing Rohayati
CAKRAWALA DINI: JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Vol 8, No 1 (2017): Mei 2017
Publisher : UPI Kampus Cibiru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (72.55 KB) | DOI: 10.17509/cd.v8i1.10553

Abstract

Pengaruh Metode Hypnoteaching Terhadap Kecerdasan Emosional Anak Usia Dini. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya kecerdasan emosional untuk dibina sejak usia dini. Kecerdasan emosional merupakan salah satu hal yang penting dalam perkembangan emosi anak usia dini, yng mana anak mampu mengendalikan emosi dn mempunyai rasa empati terhadap orang lain. Penelitian ini dilaksanakan di TK Smart Kindergarten Kelas B3 atau yellow class yang terdiri dari 13 siswa yaitu 5 laki laki dan 8 perempuan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah metode hypnoteaching dapat mengembangkan kecerdasan emosional anak usia dini. Pembelajaran dalam penelitian ini menggunakan metode hypnoteaching yaitu pembelajaran dengan pemberian sugesti pada alan bawah sadar siswa, teknik unggulan dalam metode pembelajaran ini adalah pengondisian pembelajaran dan pemberian sugesti pada peserta didik. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kuasi eksperimen dengan teknik time series design. Time series design yang digunakan dalam penelitian ini adalah Equivalent Time-Series Design yaitu penelitian ini terdiri dari tiga kali treatment dan empat kali pengambilan data yaitu pretest, posttest 1, posttest 2, posttest 3. Hasil penelitian yang diperoleh dari instrumen penelitian yang kemudian diolah menjadi data kuantitatif. Rata-rata nilai kecerdasan emosional anak usia dini berturut turut pada pretest, posttest 1, posttest 2, dan posttest 3 adalah 48,69, 50, 51,85, dan 52. Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan maka dapat diperoleh hasil penelitian bahwa metode hypnoteaching dapat mengembangkan kecerdasan emosional anak usia dini hal ini dapat dilihat dari rata rata pretest sampai posttest 3 mengalami kenaikan yang signifikan. Penulis merekomendasikan metode hypnteaching sebagai metode pembelajaran di pendidikan anak usia dini untuk pembelajaran yang lain maupun untuk mengembangkan perkembangan anak usia dini dengan teknik yang lebih inovatif dan menarik.Kata kunci: Kecerdasan Emosional, Hypnoteaching, PAUD
MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK UDIA DINI MELALUI METODE SOSIODRAMA BERBASIS CTL (CONTEXTUAL TEACHING LEARNING) Sri Kartini Dewi; Nenden Ineu Herawati; Leli Halimah
CAKRAWALA DINI: JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Vol 7, No 2 (2016): November 2016
Publisher : UPI Kampus Cibiru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (86.368 KB) | DOI: 10.17509/cd.v7i2.10533

Abstract

Penelitian ini atas dasar permasalahan kemandirian anak yang sering dihadapi oleh guru dikelas A TK Smart Kindergarten, antara lain: anak belum mampu menyiapkan perlengkapan makan dengan mandiri, anak belum mampu mengambil makanan yang akan dimakan dengan sendiri, anak belum mampu membereskan perlengkapan makan dengan sendiri dan masih membutuhkan bantuan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan penerapan metode sosiodrama berbasis CTL dalam pembelajaran pembiasaan anak sejak usia dini. metode sosiodrama berbasis CTL merupakan kolaborasi dari sosiodrama dan CTL. Metode sosiodrama adalah suatu cara memerankan beberapa peran dalam suatu cerita tertentu yang menuntut integrasi di antara pemerannya. Metode sosiodrama berbasis CTL yang diperankan atau didramatisasikan oleh anak memuat suatu kejadian atau contoh-contoh yang biasa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari anak. untuk rumusan masalahnya yaitu: (1) Bagaimana aktivitas kemandirian anak melalui metode sosiodrama berbasis CTL. (2) Bagaimana peningkatan kemandirian anak setelah diterapkannya metode sosiodrama berbasis CTL (3) Bagaimana lingkungan yang kondusif untuk meningkatkan kemandirian anak usia dini. metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK), dengan menggunakan desain penelitian dari John Elliot. PTK ini dilaksanakan dalam tiga siklus, dengan satu siklus sebanyak tiga tindakan. Tekhnik pengumpulan data yang digunakan meliputi instrumen penilaian performa, observasi, wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi berupa foto. Penelitian ini menunjukkan kemandirian anak mengalami peningkatan pada aktivitas kegiatan makan bersama yaitu anak mampu melakukan kegiatan dengan sendiri dari awal mempersiapkan makanan hingga membereskan perlengkapan makan tanpa dibantu. Pada hasil penelitian yang diperoleh mengalami perkembangan yang cukup signifikan setiap siklusnya. Berdasarkan data yang diperoleh pada siklus I dari ketiga indikator dari keseluruhan anak yang mendapatkan bintang empat anak mampu menyiapkan perlengkapan makan, anak mampu mengambil makanan, dan anak mampu memberekan peralatan makan hasil perkembangan kemandirian anak menunjukkan hasil 33,33%, siklus II sebesar 48.14%, dan siklus III menunjukkan hasil 85,18%. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa metode sosiodrama berbasis CTL dapat mengembangkan kemandirian anak-anak di TK Smart Kindergarten.Kata kunci: Kemandirian Anak Usia Dini, Metode Sosiodrama Berbasis CTL