Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONSEP DAN LAMBANG BILANGAN ANAK USIA DINI MELALUI MODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA Lita Sri Rahayu; Husen Windayana; Nenden Ineu Herawati
CAKRAWALA DINI: JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Vol 7, No 1 (2016): Mei 2016
Publisher : UPI Kampus Cibiru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (56.121 KB) | DOI: 10.17509/cd.v7i1.10542

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurang berkembangnya kemampuan konsep bilangan dan lambang anak. Penelitian ini dilaksanakan di TK Tunas Unggulan kelas B1 dengan jumlah partisipan sebanyak 16 orang. Permasalahan ini akan diselesaikan dengan menggunakan metode modifikasi permainan ular tangga. Dalam pelaksanaannya peneliti menggunakan metode penelitian tindakan kelas model Elliot. Selama penelitian berlangsung peneliti mengumpulkan data menggunakan penilaian performa, observasi anak, observasi guru, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan data yang diperoleh diketahui bahwa hasil penilaian performa anak dengan menggunakan modifikasi permainan ular tangga pada setiap siklus adalah sebagai berikut. Pada indikator kesatu yakni memasangkan lambang bilangan dengan benda-benda 1-10 siklus I sebesar 35,89%, siklus II 67,35% dan pada siklus III sebesar 75,15%. Indikator kedua yakni membilangan urutan benda-benda 1-20 siklus I sebesar 41,02%, siklus II 58, 16 % dan siklus III sebesar 75,15%. Indikator ketiga yakni meniru bentuk lambang bilangan 1-10 siklus I sebesar 25,63, siklus II sebesar 45,82 dan siklus III sebesar 64,07%. Adapun rekomendasi yang peneliti ajukan yaitu penerapan permainan ular tangga modifikasi akan meningkatkan kemampuan konsep bilangan dan lambang dengan lebih optimal, jika pada setiap permainan ular tangga melibatkan anak sebagai bidaknya sendiri serta kegiatan yang dirancang menarik dan sesuai kebutuhan anak.Kata Kunci: Konse, Lambang Bilangan, Permainan ular tangga, Modifikasi.Anak usia dini adalah individu yang memiliki banyak potensi yang harus dikembangkan melalui stimulus dan bimbingan. Mereka adalah individu unik yang sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat sehingga sering disebut dengan masa Golden Age atau masa keemasan. Pada triwulan pertama kehamilan, organ yang paling cepat berkembang ialah otak. Otak janin yang berada di kandungan seorang ibu mengalami perkembangan yang sangat cepat. Setiap menitnya, sel saraf yang berada di otak janin bertambah hingga 25.000 sel. Hal ini terus berlanjut sampai menjelang kelahirannya dimana sel otak bayi telah mencapai hingga 100 milyar sel saraf. Bisa dibayangkan apabila tidak distimulasi dengan baik maka sel-sel tersebut tidak akan berfungsi bahkan rusak. Namun apabila sel saraf anak yang berjumlah milyaran tersebut dikembangkan dan distimulasi dengan baik maka betapa cerdasnya seorang anak.