Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KEPERCAYAAN LOKAL DALAM MANTRA DAYAK BAKUMPAI DI KALIMANTAN SELATAN Agus Yulianto
Jurnal Tradisi Lisan Nusantara Vol 2, No 2 (2022): Volume 2, Nomor 2 Agustus 2022
Publisher : ppjbsip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51817/jtln.v2i2.216

Abstract

Abstract: This study aims to find out the forms of local beliefs contained in the Bakumpai mantra and the correlation of these local beliefs with the lives of the Bakumpai people today. The problem in this study is how are the forms of local beliefs contained in the Dayak Bakumpai mantra and whether there is a correlation between these local beliefs and the current life of the Bakumpai Dayak community. This research uses a qualitative descriptive method with literature study techniques. Based on the results of the analysis, it can be seen that the local beliefs contained in the Bakumpai mantra include: belief in the existence of crocodile stealth; belief in the existence of ancestral spirits that they can still contact; belief in the existence of ethereal beings; belief in the existence of ghosts; and belief in spells that can lure the opposite sex.
PERBANDINGAN KARAKTER KEISLAMAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL DI BAWAH LINDUNGAN KABAH KARYA HAMKA DAN NOVEL ATHEIS KARYA AKHDIAT KARTA MIHARDJA Titih Nursugiharti; Agus Yulianto
LOA: Jurnal Ketatabahasaan dan Kesusastraan Vol 19, No 1 (2024): LOA
Publisher : Kantor Bahasa Kalimantan Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/loa.v19i1.7186

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah: a. untuk mengetahui persamaan dan perbedaan pemahaman dan pengamalan ajaran Islam  berdasarkan karakter tokoh utama dalam novel Di Bawah Lindungan Kabah dan novel Atheis; b. untuk mengetahui latar belakang yang menyebabkan kedua tokoh mengalami akhir hidup yang berbeda. Adapun masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah perbandingan karakter kedua tokoh dari segi pemahaman dan pengamalan ajaran Islam yang menyebabkan akhir kehidupan mereka berbeda dan apa sebab-sebab yang melatarbelakangi sehingga kedua tokoh tersebut mengalami akhir hidup yang berbeda. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif komparatif serta teknik studi pustaka. Berdasarkan hasil analisis, dapat diketahui bahwa kedua tokoh utama dari tiap-tiap novel memiliki karakter yang berbeda. Perbedaan tersebut antara lain: a. tokoh Hamid memiliki sikap yang istikamah sedangkan Hasan tidak istikamah; b. tokoh Hamid memiliki karakter yang dapat menahan hawa nafsu sedangkan tokoh Hasan cenderung memperturutkan hawa nafsu; c. tokoh Hamid sangat berbakti kepada orang tuanya sedangkan tokoh Hasan berani melawan orang tua; d. tokoh Hamid berislam berbasis berpikir sedangkan tokoh Hasan dalam berislam kurang memakai akal pikirannya. Kata kunci: Karakter, keislaman, perbandingan, novel
CITRA WANITA DALAM SYAIR BANJAR KEN TAMBUHAN (The Image of the Woman in the Banjar Syair of Ken Tambuhan in South Kalimantan) Dede Hidayatullah; Agus Yulianto; Akhmad Haries; Ahmad Dasuki; Saefuddin Saefuddin
SAWERIGADING Vol 29, No 1 (2023): Sawerigading, Edisi Juni 2023
Publisher : Balai Bahasa Sulawesi Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/sawer.v29i1.945

Abstract

The objective of this study is to describe the image of the character daughter of Ken Tambuhan. The Queen or the empress of Kuripan Kingdom, and the maids of Princess Ken Tambuhan in Ken Tabuhan's syair, which includes her physical, psychological, and social images. The problem of this research is the way the poem depicts the physical, psychological, and social images of Ken Tambuhan, the empress of Kuripan Kingdom, and the maids of Ken Tambuhan in Ken Tambuhan syair. This research uses descriptive-qualitative methods with a feminist approach. Based on the results of the analysis, it shows that: (1) Ken Tambuhan syair manuscript is an original manuscript originating from Kalimantan; the evidence is the use of the Banjar words Kulon and Kuripan, where location is in Southeast Kalimantan; namely in Amuntai City;  (2) The image of women in the syair portrays the role of women in the domestic area that do embroidery activities as a daughter of a noble family; and (3) The portrayal of unequal status for women due to their lineage. AbstrakMasalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah penggambaran citra fisis, psikis, dan sosial tokoh Ken Tambuhan, permaisuri Kerajaan Kuripan, dan dayang-dayang putri Ken Tambuhan di dalam syair Ken Tambuhan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-kualitatif dengan pendekatan feminisme. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui:  (1) Syair Ken Tambuhan merupakan naskah asli yang berasal dari Kalimantan yang salah satu indikasinya karena terdapat pemakaian kata Banjar Kulon dan Kuripan yang lokasinya berada di Tenggara Kalimantan, yaitu di Kota Amuntai; (2) Citra perempuan yang terdapat dalam syair digambarkan sebagai perempuan yang hanya berada di wilayah domestik, tetapi mengerjakan pekerjaan menyulam sebagai kegiatan putri bangsawan; dan (3) Penggambaran perempuan yang masih dipandang tidak sederajat dikarenakan perbedaan status sosial seperti rakyat jelata dan bangsawan.