Dian Diani Tanjung
Universitas Muhamamdiyah Jakarta

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Karakter Daun Buncis Tegak sebagai Respon Adaptasi Intensitas Cahaya Rendah Dian Diani Tanjung; Heni Purnamawati; Anas Dinurrohman Susila
Jurnal AGROSAINS dan TEKNOLOGI Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : Fakultas Pertanian - UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jat.8.1.47-53

Abstract

Buncis tegak (Phaseolus vulgaris L.) memiliki potensi dibudidayakan pada dataran rendah dengan kondisi suhu yang lebih tinggi. Pemberian naungan diharapkan dapat menurunkan suhu lingkungan tetapi informasi dampak morfo-anatomi pada daun buncis ternaungi masih terbatas. Tujuan penelitian adalah memperoleh informasi karakter daun buncis tegak sebagai respon adaptasi intensitas cahaya rendah. Lokasi Penelitian di Kebun Percobaan Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB, ketinggian lokasi 250 m dpl, dilaksanakan pada bulan Oktober 2019 sampai dengan Januari 2020. Desain percobaan Rancangan Petak Tersarang dua faktor empat ulangan. Faktor pertama net dengan intensitas menahan cahaya 25%, dan 50%, serta tanpa naungan (0%) sebagai kontrol. Faktor kedua yaitu buncis tegak varietas Balitsa 2, Balitsa 3, dan buncis rambat Lebat 3 sebagai pembanding. Hasil menunjukkan bahwa dengan menurunnya intensitas cahaya, maka luas daun meningkat, tebal daun dan tebal palisade menurun, jumlah stomata dan kerapatan stomata menurun. Hasil analisis pigmen menunjukkan daun buncis yang mendapat intensitas cahaya rendah cenderung beradaptasi untuk mengefisiensikan penangkapan cahaya dengan meningkatkan jumlah klorofil a, klorofil b, total kloroil, dan menurunkan nisbah klorofil a/b daun. Sedangkan pembentukan antosianin di bawah naungan menurunkan kemampuan efisiensi penangkapan cahaya.
Pertumbuhan dan Hasil Buncis Tegak di Bawah Naungan di Dataran Rendah Dian Diani Tanjung; Heni Purnamawati; Anas Dinurrohman Susila
Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy) Vol. 49 No. 2 (2021): Jurnal Agronomi Indonesia
Publisher : Indonesia Society of Agronomy (PERAGI) and Department of Agronomy and Horticulture, Faculty of Agriculture, IPB University, Bogor, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.442 KB) | DOI: 10.24831/jai.v49i2.34430

Abstract

Buncis tegak (Phaseolus vulgaris L.) berpotensi ditanam di dataran rendah dan menjadi tanaman sela, akan tetapi terkendala suhu tinggi dan intensitas cahaya rendah di bawah naungan yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Tujuan penelitian adalah memperoleh informasi pertumbuhan dan hasil buncis tegak terkait adaptasinya terhadap naungan. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Pusat Kajian Hortikultura Tropika (PKHT) IPB, ketinggian tempat 250 m dpl, dari bulan Oktober 2019 hingga Januari 2020. Percobaan menggunakan rancangan petak tersarang dua faktor dengan empat ulangan. Faktor pertama tiga taraf naungan, yaitu 0, 25, dan 50%. Faktor kedua buncis tegak varietas Balitsa 2, Balitsa 3, dan buncis rambat Lebat 3 sebagai pembanding. Hasil menunjukkan ketiga varietas buncis baik tipe pertumbuhan tegak maupun rambat dapat ditanam di bawah naungan dengan naungan terbaik 25%. Tanaman buncis di bawah naungan 25% mampu mempertahankan jumlah daun, jumlah cabang, mempercepat umur berbunga, dan mempertahankan komponen hasil tetap optimal. Naungan pada buncis tegak meningkatkan tinggi tanaman dan diameter batang sehingga resiko rebah menurun. Varietas buncis tegak terbaik yang dapat tumbuh di dataran rendah adalah Balitsa 3 karena tanaman lebih tinggi, diameter batang besar, jumlah daun dan cabang lebih banyak, berbunga lebih cepat, serta komponen hasil besar. Kata kunci: adaptasi, Balitsa, buncis tipe tegak, intensitas cahaya