Tren untuk berinvestasi melalui Mobile Banking dan Financial Services Applications (MFS) semakin cepat karena minat investor ritel yang cukup besar di Indonesia, terutama terhadapnya. Berdasarkan laporan tahunan KSEI tahun 2022 menunjukkan bahwa jumlah investor yang membeli instrumen keuangan melalui agen penjual fintech adalah 8.051.863 Single Investor Identification (SID), sedangkan 78,17% dari total jumlah investor 10,3 juta SID adalah investor yang juga berinvestasi melalui aplikasi fintech. Aplikasi MFS menyediakan layanan seperti saran investasi online dan manajemen portofolio, reksa dana, pialang saham online, dan investasi obligasi ritel. Selanjutnya, dengan mengacu pada model expectation-confirmation dari Bhattacherjee (2001), penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara ekspektasi investor individu, perceived enjoyment, perceived ease of use, satisfaction, dan repurchase intention instrumen investasi melalui MFS. Penelitian ini mengumpulkan 266 data MFS sebagai investor individu yang memperoleh atau membeli kembali produk keuangan. Selain itu, penelitian ini menambahkan konstruksi baru, kepercayaan yang dirasakan pada MFS, terkait dengan niat membeli kembali. Hasilnya mengungkapkan bahwa harapan investor secara signifikan mempengaruhi kenikmatan dan kepuasan yang dirasakan daripada kemudahan penggunaan yang dirasakan. Kemudian, kepuasan memiliki dampak yang lebih signifikan pada niat membeli kembali daripada kepercayaan yang dirasakan. Demikian juga, kenikmatan yang dirasakan memiliki efek langsung positif pada niat membeli kembali daripada kemudahan penggunaan yang dirasakan. Studi ini secara empiris memberikan informasi mendalam bagi bank atau perusahaan fintech untuk meningkatkan layanan investasi online melalui MFS untuk meningkatkan laba perusahaan