Erwan Kusnadi
University of Borneo Tarakan

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Model Sistem Dinamik Untuk Keberlanjutan Smart People Sebagai Faktor Pengungkit Smart City di Kota Tarakan Erwan Kusnadi; Elly Jumiati; Ahmad Mubarak
JURNAL PERTANIAN Vol 14, No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Respati
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jir.v14i1.3013

Abstract

Berbeda dengan Provinsi Kalimantan Utara yang tingkat pertumbuhan ekonominya masih lebih rendah dari Kota Tarakan, tingkat pertumbuhan ekonomi Kota Tarakan yang cenderung fluktuatif membuat kota ini menarik bagi penduduk lokal lain yang ingin berkunjng dan mengadu nasib. Untuk mengukur kreativitas masyarakat harus menggunakan capaian keberlanjutan Smart People. Akibatnya, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi keberlanjutan Smart City, yang memerlukan analisis dan pembuatan model simulasi untuk Smart People. Dimensi Smart People Kota Tarakan mengungkapkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesiapan Smart City. Model orang pintar dibuat dengan menggunakan sistem dinamis, dengan mempertimbangkan dinamika model nonlinier. Analisis memperhitungkan kreativitas masyarakat. Setelah itu, skenario parameter dijalankan. Skenario terbaik dihasilkan dengan pengaturan parameter skenario. Studi yang panjang dan komprehensif dilakukan dengan menggunakan keadaan ini. Temuan keberlanjutan model dasar Smart People adalah 9,1%; skenario optimis adalah 15,27%; skenario yang paling mungkin adalah 15,14%; dan skenario pesimis sebesar 15,02%. Temuan penelitian ini dapat mendukung kelangsungan kebijakan program Orang Cerdas dalam jangka panjang sebagai langkah pencapaian visi Kota Tarakan untuk Smart City.Kata kunci: simulasi, system dinamis, kreativitas, Smart People, Smart City
Quality Assessment and Comparative Analysis of Malinau Coffee Among Indonesian Specialty Coffees Adi Sutrisno; Etty Wahyuni; Dwi Santoso; Mohammad Wahyu Agang; Deny Titing; Erwan Kusnadi; Tjahjo Tri Hartono; Mas Davino Sayaza; Elida Novita; Rahmat Pramulya; Devi Maulida Rahmah
Jurnal Teknik Pertanian Lampung (Journal of Agricultural Engineering) Vol 14, No 3 (2025): June 2025
Publisher : The University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtep-l.v14i3.812-822

Abstract

Malinau Robusta coffee demonstrates untapped potential within the specialty coffee market. This study aims to evaluate the quality of Malinau coffee comprehensively and benchmark it against prominent specialty coffees such as Gayo, Toraja, and Kintamani. A descriptive quantitative method was employed to analyze critical parameters including caffeine content, moisture level, defect value, impurity level, grain size, and flavor profile. Coffee samples were gained from nine coffee-producing villages in Malinau Regency, involving 28 farmers covering 190 ha of coffee plantations. The results identified distinct strengths of Malinau coffee, notably its low moisture level (10.2%) and high caffeine content (1.94%) among the samples, offering a strong and intense flavor profile including chocolatey, a bitter aftertaste, and fruity undertones. Challenges for Malinau coffee includes high defect value (65.7/300 g) and impurity level (0.6%), which undermine its marketability in premium segments. To bring Malinau coffee up to par with other established specialty coffees, improvements in post harvest handling are needed, particularly sorting, quality control and consistent processes methods. By adopting innovative cultivation and processing, Malinau coffee holds strong potential as a competitor of specialty coffee, both for domestic and global markets while highlighting its unique regional identity. Keywords: Malinau coffee, North Kalimantan, Quality improvement, Robusta, Specialty coffee.