Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Efek Antiinflamasi Ekstrak Etanol Daun Asam Jawa (Tamarindus Indica L.) Terhadap Kadar C-Reaktif Protein pada Tikus Putih Jantan (Rattus Novergicus) yang Diinduksi Karagenan Sonlimar Mangunsong; Mona Rachmi Rulianti
Jurnal Kesehatan Farmasi Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Farmasi, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jkpharm.v1i2.1753

Abstract

Latar Belakang :Telah dilakukan penelitian efek antiinflamasi ekstrak daun asam jawa (Tamarindus indica L.) yang memiliki kandungan flavonoid dan tanin yang menunjukan efek antiinflamasi pada tikus putih jantan (Rattus novergicus) setelah diinduksi karagenan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dosis ekstrak daun asam jawa yang menunjukan efek antiinflamasi serta mengevaluasi peningkatan kadar C-Reaktif Protein (CRP). Metode : Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan mengukur kadar C-Reaktif protein dalam darah dan hewan percobaan tikus putih jantan sebanyak 24 ekor dan di bagi menjadi 6 kelompok yaitu kelompok normal, kelompok negatif (hanya diinduksi karagenan), kelompok positif (diberi Na diklofenak), kelompok dosis I (13,4 mg/200 g BB), kelompok dosis II (26,8 mg/200 g BB), kelompok dosis III (53,6 mg/200 g BB). Data yang didapatkan kemudian di analisis secara statistik menggunakan uji kruskal-Wallis dan di dapatkan hasil p<0,05 Hasil : Hasil pengukuran kadar CRP kelompok normal (negatif), kelompok yang diinduksi karagenan (positif), kelompok yang diberi Na diklofenak (negatif), kelompok dosis I (negatif), kelompok dosis II (negatif), kelompok dosis III (negatif). Hasil penelitian kemudian dianalisis dengan Kruskal-Wallis menunjukan pengaruh pemberian ekstrak daun asam jawa yang secara signifikan terhadap efek antiinflamasi dan penurunan kadar CRP pada serum darah tikus putih jantan. Kesimpulan : Ekstrak daun asam jawa (Tamarindus indica L.) mempunyai efek antiinflamasi dan mampu menurunkan kadar CRP pada tikus putih jantan setelah diinduksi karagenan
Formulasi Tablet Dari Ekstrak Daun Melinjo (Gnetum Gnemon L.) Dengan Variasi Konsentrasi Gelatin Sebagai Pengikat Serta Uji Kestabilan Fisiknya Mona Rachmi Rulianti; Dewi Marlina; Altiana Altiana
Jurnal Kesehatan Farmasi Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Jurusan Farmasi, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jkpharm.v2i1.1768

Abstract

Latar belakang :Daun Melinjo (Gnetum gnemon L.) digunakan masyarakat untukpengobatan karena terkena gigitan anjing, penyakit mata, dan anemia. Daun melinjo jugaberkhasiat sebagai analgetik. Penelitian ini bertujuan untuk membuat tablet ekstrak daunmelinjo dengan bahan gelatin yang memenuhi persyaratan mutu fisik tablet.Metode : Daun melinjo sebanyak 1,4 kg dimaserasi dengan pelarut etanol 70%, kemudiandidestilasi vakum hingga didapat ekstrak kental. Pembuatan tablet ekstrak daun melinjodibuat dengan tiga formula, menggunakan konsentrasi bahan pengikat yang berbeda antaralain formula I mengandung gelatin sebanyak 1%, formula II sebanyak 2%, dan formula IIIsebanyak 3%. Metode yang digunakan dalam pembuatan tablet ekstrak daun melinjoadalah dengan metode granulasi basah. Granul yang diperoleh diuji sifat fisiknya meliputikecepatan alir, sudut diam, dan kompresibilitas. Tablet yang diperoleh dilakukan uji mutufisik yang meliputi uji keseragaman bobot, uji kekerasan, uji keseragaman ukuran, ujikerapuhan, dan uji waktu hancur.Hasil : Ekstrak kental daun melinjo yang didapat 142,6 gram dan didapatkan rendemen10,18 %. Ditinjau dari uji mutu fisik granul dan uji mutu fisik tablet menunjukkan bahwakadar gelatin 1% tidak memenuhi syarat keseragaman ukuran, kekerasan dan kerapuhan.Pada kadar 2% dan 3% tidak memenuhi uji mutu fisik tablet meliputi kekerasan dankeseragaman ukuran.Kesimpulan : Dari penelitian ini tablet ekstrak daun melinjo pada formula I, II dan IIItidak dapat dibuat tablet yang memenuhi syarat secara fisik. Tetapi Formula II dan IIImemiliki evaluasi fisik tablet yang paling sedikit tidak memenuhi syarat.