Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Persepsi Remaja Tentang Problematika Pernikahan Dalam Seris Mendua Beta Kurnia; Vethy Octaviani; Sapta Sari
Jurnal Multidisiplin Dehasen (MUDE) Vol 2 No 3 (2023): Juli
Publisher : Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37676/mude.v2i3.4427

Abstract

Adolescence is a period of exploring self-potential to form a solid personality, teenagers will later experience marriage. Currently early marriage and infidelity is one of the factors causing divorce. With so many cases of divorce due to infidelity that occur based on true stories, the filmmakers made this story into a work through a media with the aim of being able to convey the moral message of the story of infidelity to the public, one of the series that was appointed, namely Series Mendua. Series Mendua tells about the problems of marriage. In this study, the researcher chose the perspective of adolescents as research subjects, so based on this background, the researcher raised the title "Youth Perceptions of Marriage Problems in the Double Series". The purpose of this study is to find out how adolescents perceive marital problems in the Mendua Series. This study used a qualitative descriptive method, and was analyzed based on the Hypodermic Needle theory. The results of the study show that the adolescent's perception of marital problems in the Mendua Series is a positive thing, namely a series that is accepted by society, provides lessons in running a household, with very professional roles. The average informant uses cellphone media, watches the telegram application. The message conveyed by Series Mendua in running a household is not to easily listen to other people's words, prove it to yourself if there is a problem and solve it immediately. Perceptions about Series Mendua that marriage is not only harmonious but also has marital problems such as infidelity, fights, domestic violence, lies, hatred and divorce.
PERSEPSI REMAJA TENTANG PROBLEMATIKA PERNIKAHAN DALAM SERIS MENDUA Beta Kurnia; Vethy Octaviani; Sapta Sari
Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 02 (2023): Maret : Jurnal Ilmiah Multidisiplin
Publisher : Asosiasi Dosen Muda Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56127/jukim.v2i02.735

Abstract

Masa remaja adalah masa penggalian potensi diri untuk membentuk kepribadian yang mantap, remaja nantinya akan mengalami pernikahan. Saat ini pernikahan dini dan perselingkuhan merupakan salah satu faktor penyebab perceraian. Dengan banyaknya kasus perceraian karena perselingkuhan yang terjadi berdasarkan kisah nyata, membuat para sineas mengangkat kisah ini menjadi suatu karya melalui sebuah media dengan tujuan agar dapat menyampaikan pesan moral dari kisah perselingkuhan kepada masyarakat, salah satu series yang diangkat yaitu Series Mendua. Series Mendua menceritakan adanya problematika pernikahan. Dalam penelitian ini peneliti memilih sudut pandang remaja sebagai subyek penelitian sehingga berdasarkan latar belakang tersebut peneliti mengangkat judul “Persepsi Remaja tentang Problematika Pernikahan dalam Series Mendua”. Tujuan penelitian ini, untuk mengetahui bagaimana persepsi remaja tentang problematika pernikahan dalam Series Mendua. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dan dianalisis berdasarkan teori Jarum Hipodermik. Hasil penelitian menunjukan bahwa persepsi remaja tentang problematika pernikahan dalam Series Mendua ini merupakan suatu hal yang positif yaitu sebuah series yang diterima oleh masyarakat, memberikan pelajaran dalam menjalankan rumah tangga, dengan peran pemeran yang sangat profesional. Rata-rata informan menggunakan media handphone, menonton aplikasi telegram. Pesan yang disampaikan Series Mendua dalam menjalankan rumah tangga jangan mudah mendengarkan kata orang lain, buktikan dengan diri sendiri jika ada permasalahan dan langsung diselesaikan. Persepsi tentang Series Mendua bahwa dalam pernikahan tidak hanya harmonis tetapi juga memiliki problematika pernikahan seperti perselingkuhan, pertengkaran, KDRT, kebohongan, kebencian dan perceraian.