Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Penyelesaian Sengketa Ekonomi Syariah Ditinjau dari Peraturan Mahkamah Agung Nomor 14 Tahun 2016 dan Hukum Islam Nurhaliza Faras; Ema Fathimah; Bitoh Purnomo
Muqaranah Vol 7 No 1 (2023): Muqaranah
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/muqaranah.v7i1.17194

Abstract

The many problems of sharia economic disputes have not all been resolved because the judges who resolve the problems of sharia economic disputes are not special judges who are capable and certified in handling sharia economic disputes. For this reason, this thesis was created to answer this problem, consisting of two problem formulations, namely: What are the Procedures for Settlement of Sharia Economic Disputes in View of Supreme Court Regulation Number 14 of 2016 and Islamic Law? The type of approach method used is qualitative method or literature study whose research uses written data such as books, journals, papers, as well as decisions of the Supreme Court and laws, or from document to document related to this research. From the results of this study it can be concluded that in the settlement of Islamic economic disputes in terms of Perma No. 14 of 2016 it is carried out in two ways, namely simple lawsuits and ordinary lawsuits while in Islam it is carried out by means of peace, arbitration, Al-Qadha.
Tradisi Sandingan Menjelang Bulan Puasa Menurut Hukum Adat dan Hukum Islam Yuliyati, Dewi; Muhammad Torik; Bitoh Purnomo
Muqaranah Vol 8 No 1 (2024): Muqaranah
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/0p250164

Abstract

Tradisi Sandingan menjelang bulan puasa adalah sebagai bentuk rasa syukur atas datangnya bulan ramadhan dan rasa kasih sayang serta berdoa untuk kerabat yang sudah meninggal, dengan cara menyiapkan sesajen dan membacakan surah Yasin berserta Tahlil. Masyarakat Desa Wana Mukti Percaya bahwa roh orang meninggal tidak serta merta hilang dari dunia. Untuk itu peneliti ingin mengetahui hukum-hukum tradisi Sandingan menjelang bulan puasa menurut hukum adat dan hukum Islam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tradisi Sandingan menjelang bulan puasa yang ada di Desa Wana Mukti Kecamatan Pulau Rimau Kabupaten Banyuasin. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif, yang membahas tentang tradisi Sandingan menjelang bulan puasa menurut hukum adat dan hukum Islam. Metode yang digunakan untuk pengumpulan data dilakukan secara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dalam penelitian ini ada dua sumber data yang digunakan yaitu sumber primer yang diperoleh dari Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Kepala Desa dan penduduk setempat, data sekunder diperoleh dari buku-buku yang berkaitan dengan penelitian. Menurut hukum adat dan hukum Islam bahwa tradisi Sandingan menjelang bulan puasa ini mubah, karena sebagai bentuk rasa syukur atas datangnya bulan Ramadhan dan rasa kasih sayang serta berdoa untuk kerabat yang sudah meninggal, tetapi menurut hukum Islam ada yang tidak sesuai yaitu seperti menyia-nyiakan makanan atau tabzir.
The Ceremonial Tradition of Tabut According to the Perspective of Nahdlatul Ulama (NU) and Muhammadiyah Leaders In Bengkulu City Anisah Albayani; Bitoh Purnomo
Journal of Sharia and Legal Science Vol. 1 No. 2 (2023): Journal of Sharia and Legal Science
Publisher : CV. Doki Course and Training

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61994/jsls.v1i2.175

Abstract

In the perspective of Islamic law tradition is a custom ('urf) which is one that is accepted by common sense. The Ark in the city of Bengkulu is a multi-storey building decorated with colors and is 10 meters high. The subject of study in this research is how the perspective of Nahdlatul Ulama and Muhammadiyah figures regarding the tradition of the ark ceremony in the city of Bengkulu. The aim of this study is to examine the perspectives of Nahdlatul Ulama figures and Muhammadiyah figures regarding the tradition of the ark ceremony in the city of Bengkulu and find out the similarities and differences in the opinions of the two figures. This research is a qualitative research with the type of field (Field Research). The approach method used is the comparative approach. According to Nahdlatul Ulama figures, the ark ceremony tradition is well preserved because according to him there is no element of polytheism, while according to Muhammadiyah figures, the ark ceremony tradition is not well preserved because the ritual contains many polytheistic matters. The conclusion of this research is that there are three points of difference of opinion between Nahdlatul Ulama figures and Muhammadiyah figures regarding the tabut ceremony tradition, namely the meaning of the implementation of the tabut ceremony tradition, the shirk element of the tabut ceremony tradition, and the ritual activities of the tabut ceremony tradition. It is hoped that this research can provide students and the public with an understanding of how the perspectives of Nahdlatul Ulama and Muhammadiyah figures in the city of Bengkulu.
TRADISI NYATAR KEBON MANTANG PARAH DI DESA PALDAS KECAMATAN RANTAU BAYUR KABUPATEN BANYUASIN DALAM PERSPEKTIF HUKUM EKONOMI SYARIAH Dewi Sartika; Cholidi; Bitoh Purnomo
El-Mubarak: Islamic Studies Journal Vol. 1 No. 1 (2024): El-Mubarak - Islamic Studies Journal
Publisher : CV. Cendekiawan Muda Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70656/emisja.v1i1.67

Abstract

Sewa menyewa dalam kehidupan masyarakat bukan suatu hal yang baru, akan tetapi menjadi hal yang sudah lazim dilakukan oleh masyarakat seperti halnya masyarakat. Desa paldas memiliki tradisi nyatar kebon mantang parah yang sampai sekarang masih dilakukan, dan sudah menjadi kebiasaan masyarakat. Masyarakat yang tinggal di Desa Paldas Kecamatan Rantau Bayur Kabupaten Banyuasin. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana Tradisi Nyatar Kebon Mantang Parah di Desa Paldas dalam Perspektif Hukum Ekonomi Syariah. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah penelitian lapangan. Adapun jenis data yang diapakai ialah data kualitatif dengan menggunakan sumber data primer yang didapat dari hasil wawancara dengan responden dan didukung data sekunder. Teknik pengumpulan data berupa wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menjelaskan bahwa Tradisi Nyatar Kebon Mantang Parah di Desa Paldas merupakan kebiasaan dalam masyarakat yang sudah lama dilakukan pelaksanaan tradisi Nyatar kebon mantang parah, merupakan sewa menyewa kebun karet yang dalam pelaksanaannya pembayaran sewa akan diberikan diawal, setelah sepakat maka perolehan hasil kebun sebagai pendapatan penyewa. Namun dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan Tradisi Nyatar Kebon Mantang Parah tersebut belum memenuhi syarat-syarat sah sewa menyewa, karena dalam pelaksanaannya belum jelas hasil yang didapatkan penyewa. Akad sewa menyewa hanya sah dan boleh pada sesuatu yang siap manfaat. Tradisi ini merupakan tradisi yang akadnya fasid dan termasuk urf fasid karena kebiasaan yang berlaku di masyarakat, hasil yang didapatkan tidak jelas sehingga bertentangan dengan nash (ayat atau hadist).
ANALISIS PANDANGAN USTADZ ADI HIDAYAT DAN USTADZ ASMAR LAMBO TENTANG HUKUM PENGGUNAAN MATA UANG KRIPTO (CRYPTOCURRENCY) DALAM TRANSAKSI JUAL BELI Rafi Wahyuda; Legawan Isa; Bitoh Purnomo
El-Mubarak: Islamic Studies Journal Vol. 1 No. 2 (2024): El-Mubarak - Islamic Studies Journal
Publisher : CV. Cendekiawan Muda Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70656/emisja.v1i2.138

Abstract

Cryptocurrency adalah mata uang digital yang tidak diatur oleh pemerintah serta tidak tercantum dalam mata uang resmi. Jika ditelusuri di dalam Al-Qur’an terkait mata uang kripto (cryptocurrency) tidak ditemukan dalil khusus yang mengaturnya. Menyikapi tentang fenomena tersebut, di tahun 2017 DSN-MUI menerbitkan Fatwa yang tertuang pada Fatwa DsnMui Nomor 116/DSNMUI/IX/2017 mengenai Uang Elektronik Syariah. Adapun pendapat dari toko agama Islam di Indonesia atas fenomena ini, diantaranya ialah Ust. Adi Hidayat dan Ust. Asmar Lambo. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan atau Library Research, Kesimpulan yang dapat diambil ialah persamaan dari pandangan Ustadz Adi Hidayat dan Ustadz Asmar Lambo yaitu bahwa dalam Islam sesuatu hal yang baru seperti cryptocurrency diperbolehkan saja. sedangkan perbedaannya sendiri ialah sisi ghararnya, wujud dari cryptocurrency yang tidak bisa di wujudkan dalam dunia nyata. cryprocurrency yang berkembang sekarang ini mempunyai unsur dan nilai yang berharga, maka dari itu dapat dipakai dalam transaksi ataupun investasi. Akan tetapi otoritas keuangan di Indonesia tidak mengakui cryptocurrency sebagai alat pembayaran yang sah.
PROSES JUAL BELI TENDER GETAH KARET DI DESA REJODADI KECAMATAN SEMBAWA KABUPATEN BANYUASIN DALAM PERSPEKTIF ASAS-ASAS HUKUM EKONOMI SYARIAH Syahrul Benia; Bitoh Purnomo
Journal of Multidiscipline and Equality Vol. 1 No. 2 (2024): JME: Journal of Multidiscipline and Equality
Publisher : CV. Cendekiawan Muda Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70656/jme.v1i2.132

Abstract

Proses jual beli dalam tender getah karet adalah mekanisme perdagangan yang melibatkan berbagai pihak dalam industri karet, mulai dari produsen getah karet, pengepul, hinggal pembeli. Dalam konteks Hukum Ekonomi Syariah, transparansi dan kejujuran dalam setiap transaksi jual beli sangat ditekankan untuk mencegah terjadinya ketidakadilan dan penipuan. Seperti yang terjadi di Tender Getah Karet Kelurahan Rejodadi Kecamatan Sembawa Kabupaten Banyuasin Pokok kajian dalam penelitian ini adalah bagaimana mekanisme proses jual beli tender getah karet di Desa Rejodadi Kecamatan Sembawa Kabupaten banyuasin dan bagaimana proses jual beli tender getah karet di Desa rejodadi Kecamatan Sembawa Kabupaten Banyuasin dalam Perspektif Asas-asas Hukum Ekonomi Syariah. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang sumber datanya diambil secara langsung di lapangan dengan cara mengamati secara langsung kejadian yang terjadi di lokasi penelitian observasi,wawancara langsung dengan responden, dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini adalah dengan metode Deskriptif Kualitatif dan disimpulkan secara dedukatif. Kesimpulan dari kajian ini adalah Proses tender getah karet di Desa Rejodadi Kecamatan Sembawa Kabupaten Banyuasin, petani karet membawa hasil getah karetnya ke UPPB Desa Rejodadi, mereka menyerahkan hasil karetnya kepada tim atau panitia, panitia melelang hasil karet kepada pembeli, setelah sepakat dengan harganya, maka terjadilah penimbangan karet tersebut yang hanya diwakilkan oleh tim panitia, selesai pembayaran maka panitia memberikan hasilnya kepada si petani karet dan Menurut asas-asas hukum ekonomi syariah, proses jual beli tender getah karet di desa rejodadi ini sudah sah dan dibolehkan, hanya saja dibutuhkan kejujuran dari panitianya.
PERBEDAAN HARGA JUAL PRODUK PADA OFFLINE STORE DAN ONLINE STORE DARI PERSPEKTIF FIQH MUAMALAH (Studi Kasus Pada Tarishop Jl. Kebun Sirih, Kalidoni, Palembang) Tri Septi Hariyanti; Muhammad Harun; Bitoh Purnomo
Journal of Multidiscipline and Equality Vol. 1 No. 1 (2024): JME: Journal of Multidiscipline and Equality
Publisher : CV. Cendekiawan Muda Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membahas tentang Perbedaan Harga Jual Suatu Produk Pada Offline Store Dan Online Store Dari Perspektif Fiqh Muamalah (Studi Kasus Pada TariShop Jl. Kebun Sirih, Kalidoni)”, terdapat perbedaan harga pada offline store dan online store pada toko TariShop, perbedaan harga pada toko offline dan online pada TariShop memilki perbedaan yang signifikan jauh. Dalam penelitian ini terdapat tiga hal yang menjadi fokus kajian penulis. Pertama Bagaimana Sistem Penetapan Harga Pada Proses Kegiatan Jual Beli di TariShop. Kedua Apa Sebab Terjadinya Perbedaan Harga Pada Offline Store Dan Online Store di TariShop dan ketiga Apa Status Hukum Perbedaan Harga Jual Suatu Produk Pada Offline Store Dan Online Store Dari Perspektif Fiqh Muamalah. Penelitian ini berjenis penelitian lapangan (Field Research) dan metode penelitian ini menggunakan data kualitatif dengan landasan data primer dan data sekunder. Data primer dalam penelitian ini berupa hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi langsung ke objek yang berkaitan dengan penelitian. Adapun data sekunder yang digunakan didalam penelitian ini berupa buku-buku primer yang dianggap representatif terhadap penelitian sebagai pelengkap data primer. Dari penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa dalam penetapan harga jual produk pada TariShop ini pemilik toko memperhatikan fixed cost dan variable cost. Perbedaan harga pada offline store dan online store di toko TariShop dikarenakan TariShop bukan merupakan distributor utama, TariShop menaikkan harga pada toko online nya dikarenakan terdapat biaya pajak yang dikenakan oleh marketplace kepada toko tersebut, Perbedaan harga pada offline store dan online store TariShop ini dilakukan sebagai trik marketing. Status hukum perbedaan harga pada offline store dan online store di toko TariShop ini tidak dilarang dalam Islam atau boleh (mubah) dikarenakan TariShop tidak memaksa pembeli menerimanya dan melanjutkkan jual beli apabila pembeli tidak setuju dengan harga tersebut.