Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

EFEKTIFITAS ORYNET TRAP TERHADAP HASIL TANGKAPAN KUMBANG TANDUK PADA TANAMAN KELAPA SAWIT BELUM MENGHASILKAN Idum Satia Santi; Elizabeth Nanik Kristalisasi; Kelvin Rajh Singh
AGROISTA : Jurnal Agroteknologi Vol. 5 No. 2 (2021): NOVEMBER
Publisher : Program Studi Agroteknologi INSTIPER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (520.276 KB) | DOI: 10.55180/agi.v5i2.120

Abstract

Oryctes rhinoceros (Coleoptera: Scarabidae) atau dikenal sebagai kumbang tanduk merupakan hama yang cukup penting di perkebunan kelapa sawit, terutama bila menyerang tanaman belum menghasilkan. Penelitian bertujuan untuk mengkaji keefektifan orynet trap terhadap hasil tangkapan kumbang tanduk, serta pengaruhnya terhadap intensitas kerusakan. Penelitian dilaksanakan dengan membandingkan perangkap feromon + jaring (Orynet trap) dengan feromon+insektisida polidor. Hasil penelitian menunjukkan jumlah O. rhinoceros yang tertangkap pada perlakuan feromon+perangkap jaring (orynet trap) lebih banyak daripada feromon+insektisida polidor. Tidak terjadi penambahan intensitas kerusakan tanaman setelah perlakuan feromon+jaring (Orynet trap), sebaliknya intensitas kerusakan tanaman meningkat sebesar 11,9 – 18,8% pada perlakuan feromon+insektisida polydor. Diharapkan, penelitian ini akan bermanfaat sebagai salah satu alternatif untuk pengendalian O. rhinoceros di perkebunan kelapa sawit. Kata kunci : Kelapa Sawit, O. rhinoceros, Orynet Trap
EFEKTIFITAS PENEMPATAN FEROTRAP UNTUK PENGENDALIAN HAMA KUMBANG TANDUK (Oryctes rhinoceros) PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT Wendy Vesco Sinaga; Idum Satia Santi
AGROISTA : Jurnal Agroteknologi Vol. 5 No. 1 (2021): MEI
Publisher : Program Studi Agroteknologi INSTIPER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (948.292 KB) | DOI: 10.55180/agi.v5i1.150

Abstract

Pengendalian hama Oryctes rhinoceros terpadu merupakan pengendalian hama yang terbaik dalam waktu yang cepat, dapat mengurangi tingginya populasi Oryctes rhinoceros pada perkebunan kelapa sawit. Ferotrap dijadikan sebagai alternatif dalam mengendalikan tingginya serangan hama Oryctes rhinoceros, karna memiliki berbagai kelebihan pada saat pengaplikasian mengendalikan secara biologi, pengurangan dalam menggunakan insektisida, oleh karna itu teknologi dan strategi pengaplikasian feromon trap akan lebih baik dikemudian hari. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui efektifitas penempatan ferotrep yang efektif untuk pengendalian hama kumbang tandung (Oryctes rhinoceros) pada perkebunan kelapa sawit..Penelitian dilaksanakan di Perkebunan Kelapa Sawit Sinarmas, Sungai Kupang Estate, Kecamatan Sangking Baru, Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan. Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan yaitu pada tanggal 1 maret sampai 30 april 2021, penelitian ini menggunakan metode percobaan dengan rancangan acak kelompok lengkap terdiri dari 2 faktor yang disusun secara rancangan acak kelompok lengkap (Randomized Completely Blok Design), Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa peletakan ferotrap antar 20 baris dengan jarak 30 m dari collection road ke dalam blok merupakan perlakuan yang paling efektif dalam menangkap kumbang tanduk (oryctes rhinoceros).
KAJIAN SERANGGA PENGUNJUNG BUNGA Antigonon leptopus DIPERKEBUNAN KELAPA SAWIT Dwi Kusuma Fardani; Idum Satia Santi; Samsuri Tarmadja
AGROISTA : Jurnal Agroteknologi Vol. 4 No. 1 (2020): MEI
Publisher : Program Studi Agroteknologi INSTIPER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.981 KB) | DOI: 10.55180/agi.v4i1.170

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi keanekaragaman serangga pengunjung bunga Antigonon leptopus pada siklus waktu yang berbeda dan mendapatkan gambaran mengenai hubungan serangga pengunjung Antigonon leptopus dan fungsinya. Penelitian dilakukan di PT. Indoturba Tengah, kec. Pangkalan banteng, Kab. Kotawaringin Barat, Prov. Kalimantan Tengah, Indonesia. Waktu penelitian ini dilakukan pada blok Delta 9, dan blok Eko 8 pada Tanggal 8 - 21 Mei 2019.Metode yang digunakan yaitu metode Scan sampling yaitu mencatat data secara langsung setiap serangga pada waktu yang telah ditentukan. Serangga diidentifikasi menggunakan kunci determinasi, serangga yang sudah di identifikasi selanjutnya dikelompokkan berdasarkan tipe vegetasi dan dihitung keragamannya menggunakan indeks keanekaragaman Shannon-Wiener (Krebs, 1988). Hasil penelitian menunjukan pada pengunjung bunga Antigonaon leptopus lebih banyak pada pagi hari dengan angka indeks terbanyak di siang hari sebanyak 40%, dan dominan oleh ordo Diptera 83%. Kata Kunci: Bunga Antigonon Leptopus, Serangga Pengunjung Bunga Antigonon, Scan Sampling
Optimizing Millennial Farmers' Harvest Results by Maximizing Internet of Things Programs in Lamongan Regency Emmy Hamidah; Saifuddin Zuhri; Idum Satia Santi; Etty Sri Hertini; Yani Prabowo
Reslaj: Religion Education Social Laa Roiba Journal Vol. 7 No. 5 (2025): RESLAJ: Religion Education Social Laa Roiba Journal
Publisher : Intitut Agama Islam Nasional Laa Roiba Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47467/reslaj.v7i5.7978

Abstract

                This study is a type of qualitative research with a descriptive approach, namely an approach that describes one by one the main topics in this study. The topics in this study are related to Millennial Farmers, the Internet of Things, and agricultural production results used in this study. The data used in this study are secondary data that researchers obtained indirectly through scientific articles, books, magazines, and other sources used in this study. The data obtained were analyzed by stages of data collection, data selection, data reduction, and drawing conclusions with a more complete explanation in the results and discussion sections. Why is it the choice of millennial farmers? Because millennial farmers are the generation that is most sensitive to and literate in technology. In addition, millennial farmers have a longer term to develop compared to previous generations. In addition, why should it be Lamongan district? Because Lamongan is the largest rice contributor in East Java.