Moh Mahmud
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Pembangunan Palu

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Kebijakan Perlindungan Permpuan Terhadap Kejahatan Tindak Perdagangan Orang Di Provinsi Sulawei Tengah Samkamaria Samkamaria; Moh Mahmud
Jurnal ADMINISTRATOR Vol. 5 No. 1 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Pembangunan Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55100/administrator.v5i1.60

Abstract

Penelitian ini difokuskan pada program perlindungan perempuan terhadap kejahatan tindak pidana perdagangan orang di Sulawesi Tengah. Isu tindak pidana perdagangan orang merupakan isu global yang sangat krusial karena perdagangan manusia merupakan kejahatan dan pelanggaran berat hak asasi manusia. Tindak pidana perdaganga orang berdampak depresi, cacat fisik bila mengalami penyiksaan dan paksaan, putus asa dan terkucilka, serta hilang harapan, terganggunya fungsi reproduksi, kehamilan yang tidak diinginkan, terinfeksi HIV/AIDS, dan kematian. Metode yang digunakan adalah deskriptif eksploratif yang manasumber data berasal dari data primer dan data sekunder. Ciri dari jenis penelitian kualitatif dapat dilihat dengan jenis pendekatan ini menekankan pada penggalian, penjelasan, dan pendeskripsian pengetahuan secara etik, emik, dan holistik. Creswell (2010). Pemberantasan kejahatan tindak pidana perdagangan orang di Sulawesi Tengah sampai saat ini masih belum terimplementasikan dengan baik.  Oleh karena itu untuk mengefektifkan dan menjamin pelaksanaan  pemberantasan perdagangan orang di Sulawesi Tengah maka perlu di evaluasi kebijakan dan kinerja dari  Gugus Tugas Pencegahan dan penanganan tindak Pidana Perdagangan orang di Sulawesi Tengah.
Impelemtasi Kebijakan Penanggulangan Bencana Melalui Program Rehabilitasi Dan Rekonstruksi Pasca Bencana Gempa Bumi (Studi Kecamatan Labuan Kabupaten Donggala) Moh Mahmud
PARADIGMA : Jurnal Administrasi Publik Vol. 2 (2023): Special Issue
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Pembangunan Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55100/paradigma.v2si.59

Abstract

Berdasarkan Instruksi Presiden No.10 Tahun 2018 tentang percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana gempa bumi. Pemerintah Kab. Donggala mempunyai target dalam penyelesaian pelaksanaan yaitu bangunan rumah masyarakat selesai rampung pada desember 2019, namun sampai pada tahun 2021 program rehabilitasi dan rekonstruksi masih belum terselesaikan di Kabupaten Donggala. Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi kebijakan Penanggulangan Bencana Melalui Program Rehabilitasi Dan Rekonstruksi Pasca Bencana Gempa Bumi di kecamatan Labuan Kabupaten Donggala. Metode: Penelitian yang dilakukan menggunakan metode kualitatif Deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi secara langsung ke lokasi penelitian, wawancara dengan beberapa informan kunci yang mampu menjawab beberapa pertanyaan. Hasil/Temuan: Bahwa, Implementasi Kebijakan Penanggulangan Bencana Melalui Program Rehabilitasi Dan Rekonstruksi Pasca Bencana Gempa Bumi di Kecamatan Labuan Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi belum berjala maksimal. Diukur dari dimensi teori Van Meter dan Van Horn, terdapat dimensi standar dan sasaran yang belum telaksana dengan baik. Seperti dalam menjalankan program rehabilitasi dan rekontruksi pasca bencana, pemerintah Kabupaten melalui pendamping kecamatan yang ditunjuk untuk melaksanakan pendataan rumah rusak berat dan ringan tidak tepat sasaran, pendamping tersebut lebih mengutamakan kepantingan keluarga dan kelompok, sehingga terdapat beberapa masyarakat mengeluh dengan kebijakan yang diberiakn oleh pemerintah. Kesimpulan: Impelemtasi Kebijakan Penanggulangan Bencana Melalui Program Rehabilitasi Dan Rekonstruksi pasca bencana gempa bumi di Kecamatan Labuan Kabupaten Donggala masih terdapat kendala-kendala yang menghambat penyelesaian pelaksanaan program, sehingga program tersebut belum berjalan dengan baik serta masih banyak masalah yang ada di lapangan. Seperti halnya dalam pendataan yang tidak tepat sasaran menyebabkan beberapa kali pendataan ulang dari Pemerintah kepada masyarakat, serta masih banyak kekurangan yang perlu diperhatikan untuk diperbaiki.
Pelayanan Administrasi Di Puskeswan Kecamatan Sindue Kabupaten Donggala Farid Farid; Moh Mahmud
PARADIGMA : Jurnal Administrasi Publik Vol. 3 No. 1 (2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Pembangunan Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55100/paradigma.v3i1.66

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Pusat Pelayanan Kesehatan Hewan Kecamatan Sindue Kabupaten Donggala. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Zeithaml, Parasuraman, dan Berry (1990) dalam Harbani Pasolong (2011), dimana ada lima dimensi yang digunakan untuk mengukur kualitas pelayanan Pelayanan Dinas Peternakan Kesehatan Hewan Kecamatan Sindue Kabupaten Donggala. Kelima dimensi tersebut adalah Tangibles (Berwujud), Reliability (Kehandalan), Responsiveness (Daya Tanggap), Assurance (Jaminan), dan Empathy (Empati). Teknik yang digunakan untuk menentukan informan adalah purposive. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa Pusat Pelayanan Kesehatan Hewan Kecamatan Sindue Kabupaten Donggala, belum berjalan baik. Dari ke lima dimensi yang digunakan peneliti dalam melaksakan penelitian saat dilapangan, terdapat  satu dimensi yang dikategorikan belum berjalan maksimal, dimensi tersebut yaitu dimensi Responsiveness (Daya Tanggap), dimana masyarakat pemilik ternak belum secara utuh memahami apa yang di sosialisasi petugas keswan kecamatan sindue tentang tata cara menghindari penyakit PMK (penyakit Mulut dan Kaki) pada ternak sapi. Sehingga masyarakat masih cenderung menggunakan metode klasik (tradisional) dalam pencegahan  PMK tersebut.
Manajemen Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) Pada Hewan di Kecamatan Sindue Kabupaten Donggala: Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Mulut dan Kaki pada Hewan Ternak Mahmud, Moh.; Apsari, Nirma
JURNAL SYNTAX IMPERATIF : Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol. 5 No. 6 (2025): Jurnal Syntax Imperatif: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan
Publisher : CV RIFAINSTITUT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntaximperatif.v5i6.627

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Manajemen Pengedalian Dan Penanggulangan Penyakit Hewan di Kecamatan Sindue Kabupaten Donggala. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Zeithaml, Parasuraman, dan Berry (Dwiyanto, 2008:145), dimana ada lima dimensi yang digunakan untuk mengukur Manajemen Pengedalian Dan Penanggulangan Penyakit Hewan di Kecamatan Sindue Kabupaten Donggala. Kelima dimensi tersebut adalah Tangibles (Berwujud), Reliability (Kehandalan), Responsiveness (Daya Tanggap), Assurance (Jaminan), dan Empathy (Empati). Teknik yang digunakan untuk menentukan informan adalah purposive. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa Manajemen Pengedalian Dan Penanggulangan Penyakit Hewan di Kecamatan Sindue Kabupaten Donggala belum sepenuhnya berjalan maksimall. Dimana dari aspek Responsiveness (Daya Tanggap) Masyarakat pemilik ternak sapi masih kurang memahami langkat-langkah pencegahan PMK (penyakit mulut dan kaki) yang sosialisasikan oleh petugas kesehatan hewan kecamatan sindue, sehingga masyarakat cenderung masih menggunakan metode klasik (tradisional) dalam pencegahannya. Adapun factor penghambat dalam konteks Pelayanan, Pengedalian Dan Penanggulangan Penyakit Hewan oleh puskeswan kecamatan sindue, salain dimensi daya tanggap yang tidak berjalan maksimal peneliti juga melihat adanya kekurangan dalam konteks sumberdaya. yaitu kurangnya inovasi dan kreatifitas dalam memberikan Solusi terhadap keluhan Masyarakat dalam konteks pencegahan penyakit PMK