Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Aplikasi Pestisida Nabati untuk Pengendalian Hama pada Tanaman Bawang Merah dalam Sistem Pertanian Organik Nugraheni Hadiyanti; Rasyadan Taufiq Probojati; Ryan Edy Saputra
JATIMAS : Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2021): NOVEMBER
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jatimas.v1i2.2096

Abstract

Vegetable pesticides are one of the agricultural inputs that are supportive of organic farming systems. Plants that have characteristics such as taste, smell, secondary metabolites can use as vegetable pesticides. Plants commonly used for vegetable pesticides include papaya, soursop, tobacco. The advantages of vegetable pesticides are cheap materials, simple processing, chemical-free, and environmentally friendly. The mortality rate of pests, diseases, and weeds by spraying botanical pesticides varies depending on the type of plant material, the life phase of the pest/disease/weed, and environmental conditions. This counseling and training activity, spearheaded by the Community Service Team of the Faculty of Agriculture, Kadiri University, collaborates with the local village government. This activity aims to socialize vegetable pesticides to control shallot pests in Ngumpul Village, Nganjuk Regency. The applications of organic farming systems using vegetable pesticides in the cultivation of shallots will increase yields and healthy products. Fulfilling the need for organic fertilizers and vegetable pesticides does not depend on the outside because the farmers are independent in producing them. In the future, vegetable pesticide products, in particular, can be a new opportunity to support the economy of farmers and society in general.Pestisida nabati merupakan salah satu input pertanian yang sangat mendukung dalam sistem pertanian organik. Tumbuhan yang mempunyai ciri khas baik rasa, bau, senyawa metabolit sekunder dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan pestisida nabati. Tumbuh-tumbuhan yang biasa digunakan untuk bahan pembuatan pestisida nabati, antara lain pepaya, sirsak, tembakau. Kelebihan pestisida nabati adalah bahan murah, sederhana pengolahannya, bebas bahan kimia dan ramah lingkungan. Tingkat kematian hama, penyakit maupun gulma dengan penyemprotan pestisida nabati bervariasi tergantung dari jenis bahan tumbuhan, fase hidup hama/penyakit/gulma maupun kondisi lingkungan. Kegiatan penyuluhan dan pelatihan pembuatan pestisida nabati ini diinisiasi oleh Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Pertanian Universitas Kadiri bekerjasama dengan Pemerintah Desa setempat. Kegiatan ini bertujuan mensosialisasikan pestisida nabati dari daun papaya untuk mengendalikan hama pada tanaman bawang merah di Desa Ngumpul, Kecamatan Bagor, Kabupaten Nganjuk. Penerapan sistem pertanian organik menggunakan pestisida nabati dalam budidaya tanaman bawang merah dapat meningkatkan hasil dan produk yang sehat. Pemenuhan kebutuhan pupuk organik maupun pestisida nabati tidak bergantung dari luar karena kemandirian petani dalam memproduksinya. Kedepannya produk pestisida nabati dapat menjadi peluang baru dalam menunjang perekonomian petani maupun masyarakat pada umumnya.
Pemberdayaan Masyarakat Desa Wonorejo, Kec. Pagerwojo, Kabupaten Tulung Agung Menuju Masyarakat Desa Ekologi Nugraheni Hadiyanti; Devina Cinantya Anindita; Adam Mahardika
JATIMAS : Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2022): MEI
Publisher : Kadiri University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jatimas.v2i1.2556

Abstract

Integrated and sustainable rural management according to the function of natural resources, carried out based on local values and wisdom. It aims to maintain the sustainability and balance of nature for the sustainability of life from generation to generation. The realization of an ecological village is not without technology and mechanization, but it is adjusted to local needs and conditions. The community service team initiated the community empowerment program in Wonorejo Village, Pagerwojo District, Tulungagung Regency, toward an ecological village from the Faculty of Agriculture, Kadiri University. This activity is a form of the team's concern for the conditions in Wonorejo Village, which is experiencing a decline in forest function, soil productivity, and water sources. The activities carried out include improving soil structure with organic materials, producing vegetable pesticides, and conserving soil and water. Farmers who participated in the extension and training welcomed this activity and entirely understood the concept of an ecological village globally. This activity is beneficial for increasing agricultural land productivity and the surrounding environment. The positive impact of this activity is the community's interest in applying organic materials in their agrarian business to maintain the sustainability and balance of nature. Pengelolaan pedesaan yang terpadu dan berkelanjutan sesuai fungsi sumberdaya alam diselenggarakan berdasarkan nilai-nilai dan kearifan lokal setempat. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kelestarian dan keseimbangan alam demi keberlangsungan kehidupan dari generasi ke generasi. Terwujudnya desa ekologi bukan tanpa teknologi dan mekanisasi akan tetapi pemakaiannya disesuaikan kebutuhan dan kondisi setempat. Program pemberdayaan masyarakat Desa Wonorejo Kecamatan Pagerwojo Kabupaten Tulungagung menuju desa ekologi diinisiasi tim pengabdian masyarakat Fakultas Pertanian Universitas Kadiri. Kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian tim terhadap kondisi di Desa Wonorejo yang mengalami penurunan fungsi hutan, produktivitas tanah, dan sumber air. Kegiatan yang dilaksanakan adalah perbaikan struktur tanah dengan bahanbahan organik, pembuatan pestisida nabati, konservasi tanah dan air. Petani peserta penyuluhan dan pelatihan menyambut dengan baik kegiatan ini dan cukup memahami konsep desa ekologi secara global. Kegiatan ini bermanfaat untuk peningkatakan produktivitas lahan pertanian dan lingkungan sekitarnya. Dampak positif dari kegiatan ini adalah ketertarikan masyarakat dalam mengaplikasikan bahan-bahan organik dalam usaha pertanian mereka demi menjaga kelestarian dan keseimbangan alam.