Tasrif Tasrif
Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Mbojo Bima

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

LEMBAGA ADAT DAN FUNGSIONALISASI "LOCAL WISDOM" SEBAGAI STRATEGI RESOLUSI KONFLIK KOMUNAL DI KABUPATEN DOMPU Muhammad Sauki; Tasrif Tasrif; Rahmad Hidayat
Jurnal Ilmu Administrasi Negara Vol. 17 No. 2 (2020): Desember: Jurnal Ilmu Administrasi Negara
Publisher : Universitas Mbojo Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.591 KB) | DOI: 10.59050/jian.v17i2.122

Abstract

Penelitian ini berjudul Peran Lembaga Adat Masyarakat Donggo (LAMDO) dalam Menyelesaikan Konflik Antar masyarakat di Kabupaten Dompu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peran Lembaga Adat Masyarakat Donggo (LAMDO) dalam menyelesaikan konflik antarmasyarakat di Kabupaten Dompu. Bersandar pada pendekatan penelitian kualitatif, diperoleh hasil yang menegaskan bahwa tokoh adat yang mengorganisir diri melalui Lembaga Masyarakat Adat Donggo (LAMDO) mampu memposisikan diri sebagai salah satu unsur paling sentral di tengah kehidupan masyarakat tatkala konflik komunal antarwarga desa mencuat ke permukaan dan bertindak pula sebagai pelengkap spektrum peran “resolusi konflik” yang dilaksanakan unsur Pemerintah Kabupaten Dompu. Lembaga adat yang sebelumnya sudah lama tidak berfungsi bahkan hilang, coba dihidupkan lagi dan dimaksimalkan perannya. LAMDO menjadi pihak yang sangat berperan aktif dalam menggalang dan menjaga perdamaian pada saat konflik ataupun pasca konflik terjadi, tokoh adat yang ada pun merupakan pihak pertama yang coba didekati oleh pihak pemerintahan, karena melihat pentingnya dan strategisnya lembaga adat di tengah masyarakat Dompu. Karena dipercaya lembaga adat lebih dapat diterima oleh masyarakat setempat. Masyarakat sebetulnya memiliki kemampuan dan sensitivitas yang disebut “kearifan lokal” dalam menjaga kelangsungan dinamika masyarakat termasuk mengantispasi bahaya yang mengancam dan menyelesaikan konflik. Memberdayakan kearifan lokal sebagai alternatif solusi dalam penanganan konflik merupakan pendekatan budaya dalam menyelesaikan konflik. Dan kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa LAMDO telah mampu mendayagunakan kearifan lokal dalam penanganan konflik komunal yang terjadi di Kabupaten Dompu, terutama pada kasus konflik warga Desa O’o dengan Lingkungan Kota Baru tahun 2014 lalu. Kemampuan LAMDO tersebut merefleksikan signifikasi dan fungsi kearifan lokal dalam resolusi konflik, yakni sebagai (a) penanda identitas sebuah komunitas, (b) elemen perekat (aspek kohesif) lintas warga, (c) sesuatu yang tidak bersifat memaksa tetapi lebih merupakan kesadaran dari dalam, (d) pemberi warna kebersamaan sebuah komunitas, (e) perubah pola fikir serta penyemai hubungan timbal-balik kelompok individu dan meletakkannya di atas common ground, dan (6) pendorong proses apresiasi, partisipasi sekaligus meminimalisir anasir yang merusak solidaritas dan integrasi komunitas.
MODEL PENGUATAN KARAKTER MASYARAKAT BERBASIS NILAI KEARIFAN LOKAL “MAJA LABO DAHU” DALAM PERSPEKTIF BUDAYA BIMA Tasrif Tasrif; Siti Komariah
Jurnal Ilmu Administrasi Negara Vol. 18 No. 1 (2021): Juni: Jurnal Ilmu Administrasi Negara
Publisher : Universitas Mbojo Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (522.972 KB) | DOI: 10.59050/jian.v18i1.138

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dan mengetahui model penguatan karakter masyarakat berbasis nilai kearifan lokal “Maja Labo Dahu” dalam perspektif budaya Bima. Metode penelitian yang digunakan melaksanakan kegiatan field research melalui pendekatan phenomenography dalam ranah kualitatif. Informan yang dipilih secara purposive dengan jumlah 12-30 informan. Penelitian ini mengambil lokasi di KecamatanRasanae Barat, Kecamatan Mpunda dan Kecamatan Raba Kota Bima. (c) Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini selain menggunakan metode Participatory Rural Appraisal (PRA) dan Focus Group Discussion (FGD), juga menggunakan metode Rapid Rural Apprasial (RRA), Indept Interview, dan Survey dan studi dokumenter.dan (e) Tehnik Analisis data adalah deskriptif kualitatif dengan tahapannya meliputi : (1) Reduksi Data, (2) Penyajian Data, dan (3) Menarik Simpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : pertama; Penerapan Nilai Religius Dalam Penguatan Karakter Masyarakat Yang berbasis Maja Labo Dahu” dalam Perspektif Budaya Bima,. Penerapan Nilai Nasionalis, Penerapan Nilai Integritas meliputi Penerapan Nilai Gotong Royog, Penerapan Nilai Mandiri Dalam Penguatan Karanter Masyarakat Yang berbasis Maja Labo Dahu” dalam Perspektif Budaya Bima, dimana Penerapan nilai Mandiri dalam penguatan karakter yang berbasis maja labo dahu yang dilaksanakan di Kota Bima.